PERBANDINGAN TINGKAT PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II B (DEEP DERMALl) PADA FASE PROLIFERASI YANG DITINJAU DENGAN PEMBERIAN LARUTAN FERACRYLUM 1%, TULLE, DAN SILVER SULFADIAZINE PADA MENCIT MUS MUSCULUS

Fritzky Wandy Thedjakusuma, Fritz Nahusuly, Yudhy Arius

Abstract


Abstrak

Latar Belakang: Luka bakar merupakan salah satu bentuk trauma yang dapat menyebabkan gangguan permanen baik pada penampilan maupun fungsi tubuh. Secara global, tingkat mortalitas luka bakar mencapai 27% dan hampir 70% diantaranya adalah wanita. Permasalahan yang dialami oleh penderita luka bakar, selain komplikasi, adalah proses penyembuhan luka bakar yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan tingkat penyembuhan luka bakar derajat II B (deep dermal) pada fase proliferasi yang ditinjau dari kecepatan re-epitelisasi, jumlah fibroblas, dan jumlah kolagen dengan pemberian larutan Feracrylum 1%, Tulle, dan Silver Sulfadiazine pada Mencit Mus musculus.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental quasi dengan desain time series. Penelitian ini sudah melalui persetujuan kelayakan etik dengan menggunakan subyek 27 ekor Mencit (Mus musculus) yang dibagi beberapa kelompok yaitu: Satu kelompok sebagai kontrol dengan perlakuan perawatan luka dengan Silver Sulfadiazine (SSD), dan dua kelompok diberikan perlakuan terdiri dari Feracrylum 1% dan Tulle. Analisis data menggunakan uji bivariat berupa analisis komparatif, yaitu uji one way ANOVA pada variabel numerik dan uji Kruskal Wallis pada variabel kategorik.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak didapatkan perbedaan tingkat penyembuhan luka bakar derajat II B (Deep Dermal) pada fase proliferasi yang ditinjau dari kecepatan re-epitelisasi secara klinis dengan nilai p = 0,355 (p> 0,05), jumlah fibroblast dengan nilai p = 0,227 (p> 0,05), dan jumlah kolagen dengan nilai p = 0,580 (p> 0,05) dengan pemberian larutan Feracrylum 1%, Tulle, dan Silver Sulfadiazine pada Mencit Mus musculus.

Simpulan: Tidak terdapat perbedaan tingkat penyembuhan luka bakar derajat II B (deep dermal) dalam fase proliferasi dengan pemberian larutan Feracrylum 1%, Tulle, dan Silver Sulfadiazine.


Full Text:

PDF

References


Kara, Y. A. (2018). Burn Etiology and Pathogenesis. In S. P. Kartal, Hot Topics in Burn Injuries (pp. 17-33). IntechOpen.

Kaddoura I, Abu-Sittah G, Ibrahim A, Karamanoukian R, & Papazian N. (2017). Burn Injury: Review of Pathophysiology and Therapeutics Modalities in Major Burns. Annals of Burns and Fire Disasters vol XXX, 95-102.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Luka Bakar. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Mock C, Peck M, Peden M, & Krug E. (2008). A WHO Plan for Burn Prevention and Care. World Health Organization.

Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.

Shpichka, A., Butnaru, D., Bezrukov, E. A., Sukhanov, R. B., Atala, A., Burdukovskii, V., et al. (2019). Skin Tissue Regeneration for Burn Injury. Stem Cell Research & Therapy, 1-16.

Wang, Y., Beekman, J., Hew, J., Jackson, S., Issler-Fisher, A. C., Parungao, R., et al. (2017). Burn Injury: Challenges and Advances in Burn Wound Healing, Infection, Pain and Scarring. Advanced Drug Delivery Reviews, 1-14.

Abazari, M., Ghaffari, A., Rashidzadeh, H., Badeleh, S. M., & Maleki, Y. (2020). A Systematic Review on Classification, Identification, and Healing Process of Burn Wound Healing. The International Journal of Lower Extremity Wounds, 1-13.

Giovany, L., Pamungkas, K. A., & Inayah. (2015). Profil Pasien Luka Bakar Berat yang Meninggal di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Januari 2011 - Desember 2013. JOM FK, 1-10.

World Health Organization. (2007). Management of Burns. WHO/EHT/CPR 2004 reformatted, 1-7.

Aziz, Z., & Hassan, B. A. (2016). The effects of honey compared to silver sulfadiazine for the treatment of burns:A systematic review of randomized controlled trials. Burns, 1-8.

Moenadjat, Y., Setiabudy, R., Astrawinata, D. A., & Gumay, S. (2008). The safety and efficacy of feracrylum as compared to silver sulfadiazine in the management of deep partial thickness burn: A clinical study report. Medical Journal of Indonesia, 259-271.

Chauhan, M. K., & Kumari, M. (2017). Feracrylum : An Effective and Save Topical Haemostatic Agent. World Journal of Pharmaceutical Research, 319-325.

Institutional Animal Care and Use Committee. (2020, February 2). Retrieved March 3, 2022, from https://animal.research.uiowa.edu/iacuc-guidelines-anesthesia

Cannon, C. Z., Kissling, G. E., Hoenerhoff, M. J., King-Herbert, A. P., & Blankenship-Paris, T. (2010). Evaluation of Dosages and Routes of Administration of Tramadol Analgesia in Rats Using Hot-Plate and Tail-Flick Tests. Lab Animal, 342-351.

Wardhana, A., & Sandhi , A. (2016). The Effect of Erythropoietin Administration in Experimental Burns Wound Healing: An Animal Study. Jurnal Plastik Rekonstruksi, 1-8.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jkm.v9i3.9722

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Kedokteran Mulawarman

Creative Commons License
Jurnal Kedokteran Mulawarman by Faculty of Medicine Mulawarman University is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.