PERBANDINGAN NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DAN FILM HUJAN BULAN JUNI SUTRADARA RENI NURCAHYO H.S.

Yullyana Nuka Botung, Dahri Dahlan, Irma Surayya Hanum

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan fakta cerita dan bentuk ekranisasi. Penelitian ini tertarik mengkaji novel Hujan Bulan juni dan film Hujan Bulan Juni Karena karya ini sudah mengalami transformasi dari satu karya ke karya lainnya bermula dari puisi Hujan Bulan Juni, Novel, Musikalisasi atau lagu kemudian akhirnya diterbitkan dalam bentuk audio-visual yaitu film. Jenis penelitian termaksuk dalam jenis penelitian kepustakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dijabarkan secara deskriptif. Data penelitian ini berupa kata dan kalimat dalam novel serta dialog antar tokoh yang ditranskripsikan dalam bentuk teks. Sumber data yang digunakan adalah Novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono dan Film Hujan Bulan Juni sutradara Reni Nurcahyo H.S. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik baca, simak dan catat. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarik simpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam novel dan film memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu: Pertama, alur cerita keduanya adalah alur campuran. Bagian kedua,tokoh utama dalam novel dan film memiliki persamaan. Bagian ketiga, latar cerita yang menjadi sorotan utama dalam novel dan film memiliki persamaan yaitu Yogyakarta, Jakarta, Manado, Gorontalo, Solo, dan Jepang berdasarkan latar tempat. Sedangkan perbedaannya yaitu: Pertama, pada bagian akhir cerita novel (sad ending) dan film (happy ending). Bagian kedua, pada tokoh novel dan film berbeda yaitu pada peran tokoh tambahan digantikan dalam film. Bagian ketiga, pada latar sosial atau budaya yaitu budaya Jawa, budaya Manado. Dengan sumber data yang berbeda, novel dan film (telah ditranskrip menjadi dialog film) maka penelitian menggunakan ekranisasi yaitu: Aspek penciutan dalam novel ke film terjadi karena adanya perubahan media sehingga mengharuskan pembatasan durasi untuk film maka dilakukan pemotongan cerita. Kemudian penambahan dalam novel ke film terjadi karena beberapa cerita perlu ditambahkan agar cerita tetap relevan menurut sutradara. Terakhir aspek perubahan dalam novel ke film yaitu adanya proses transformasi yang menyebabkan gaya penceritaan, ranah ide cerita yang dikurangi dan ditambah sehingga cerita mengalami perubahan variasi.


Keywords


Sastra



DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v6i3.6194

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Yullyana Nuka Botung, Dahri D., Irma Surayya Hanum

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License