Perlawanan Tokoh Utama Perempuan terhadap Budaya Patriarki dalam Naskah Film Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer

Alifia Herika Bachrin, Irma Surayya Hanum, Eka Yusriansyah

Abstract


Budaya dan tradisi masyarakat telah menormalisasi segala bentuk opresi terhadap perempuan, karena pemberlakuan budaya patriarki yang menganggap status laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Berdasarkan kenyataan ini, terciptalah gerakan feminisme sebagai upaya memperjuangkan keadilan gender, salah satunya termanifestasi dalam naskah film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer yang secara khusus menonjolkan perjuangan tokoh utama perempuan dalam menggaungkan keberadaannya lewat segala bentuk perlawanan terhadap budaya patriarki yang dialami di masyarakat. Penelitian kepustakaan ini membahas bentuk-bentuk budaya patriarki yang dialami tokoh utama perempuan dalam naskah film, serta caranya melawan setiap bentuk ketidakadilan gender lewat tinjauan feminisme dan pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui deskripsi naskah film, didapati hasil bahwa tokoh utama perempuan mengalami berbagai bentuk ketidakadilan akibat statusnya sebagai perempuan di masyarakat patriarki, berupa marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan verbal, hingga beban kerja berlebih. Namun, tokoh utama perempuan dalam naskah film secara aktif terlibat dalam mengatakan secara tegas pendapatnya tentang tiap keputusan yang dapat memengaruhi diri serta orang-orang sekitarnya. Pada akhirnya, perjuangan yang ia lakukan berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan budaya patriarki dan mendeklarasikan dirinya sebagai individu yang konkret—diakui keberadaannya, mempunyai tujuan hidup, dan bebas menentukan jalan hidupnya sendiri.

_____________________________

Society’s culture and tradition have normalized every kind of oppression to women, due to patriarch culture of making men’s status higher than women been applied. Based on this circumstances, feminist movement has been made as an attempt to stand up for gender equality, in which one has been manifested in Dua Garis Biru film script by Gina S. Noer that especially highlight female main lead struggles to echoing her existence by doing any kind of counterwork against the patriarch culture which people are projecting towards her. This literature research will uses feminism point of view and qualitative descriptive method to examine any kind of patriarch culture experienced by the female main lead in the film script, and how she fights against those gender inequality. Through the film script descriptions, the result showed that the female main lead has been experiencing several kinds of inequity in the society caused by her status as woman in the eye of patriarch, which are marginalization, subordination, stereotype, verbal violation, even excess workload. Hence the female main lead in the film script been actively involved in decisively spoke her own mind about every little decision which going to be impactful towards herself and others around her. At the end, her struggles which she had been through had liberated herself from the confinement of patriarch culture and she declared herself clearly as one actual human being—which her existence being acknowledged, having her own life purpose, and free to choose her choice in life.


Keywords


feminism; dua garis biru film script; female’s counterwork; patriarch

Full Text:

PDF

References


Aisyah, N. (2013). “Relasi Gender dalam Institusi Keluarga (Pandangan Teori Sosial dan Feminis)”. Muwazah: Jurnal Kajian Gender, 5(2). https://e-journal.uingusdur.ac.id/ index.php/Muwazah/article/view/346

Alfathoni, M. A., & Manesah, D. (2020). Pengantar Teori Film. Yogyakarta: Deepublish Publisher.

Bourdieu, P. (2010). Dominasi Maskulin. Yogyakarta: Jalasutra.

Eneste, P. (1991). Novel dan Film. Flores: Penerbit Nusa Indah.

Fakih, M. (2013). Analisis Gender & Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hanum, F. (2018). Kajian dan Dinamika Gender. Malang: Intrans Publishing.

Kartini, A., & Maulana, A. (2019). “Redefinisi Gender dan Seks”. An-Nisa': Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman, 12(2), 217-239. https://www.neliti.com/publications/340195/redefinisi-gender-dan-seks

Mannuntungi, M. M., Hijriana, H., Ahmad, M. R. S., Arifin, I., & Malabbi, N. Q. (2023). Mengungkap Ketidakadilan Gender dalam Film Before, Now & Then (Nana) Karya Kamila Andini. COMSERVA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 3(02), 771-778.

Nugroho, B. A. (2019). Perlawanan Perempuan Terhadap Dominasi Patriarki dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El Khalieqy Kajian Feminisme Psikoanalisis Karen Horney. Jurnal Sastra Indonesia, 8(2), 148-156.

Prabasmoro, A. P. (2006). Kajian Budaya Feminis. Yogyakarta: Jalasutra.

Puspitawati, H. (2015). “Pentingnya Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender bagi Indonesia”. Dalam H. Puspitawati, Gender dan Keluarga: Konsep dan Realitas di Indonesia (hlm. 1-18). Bogor: IPB Press.

Rokhmansyah, A. (2016). Pengantar Gender dan Feminisme. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca.

Safira, D. (2019). Membunuh Hantu-Hantu Patriarki. Yogyakarta: Penerbit Jalan Baru.

Sudrajat. (2007). “Kartini: Perjuangan dan Pemikirannya”. Mozaik: Kajian Ilmu Sejarah, 2(1). http://dx.doi.org/10.21831/moz.v2i1.4489

Sugihastuti, I. H. (2010). Gender dan Inferioritas Perempuan: Praktik Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulaiman, M. R., & Efendi, D. A. (2021). Tertarik dengan Industri Film? Ini Pengertian Naskah Skenario dan Bagian-Bagiannya. Diakses pada 1 November 2021, dari Suara.com: https://www.suara.com/lifestyle/ 2021/07/03/112804/tertarik-dengan-industri-film-ini-pengertian-naskah-skenario-dan-bagian-bagiannya?page=all

Tong, R. P. (1998). Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra.

Walby, S. (2014). Teorisasi Patriarki. Yogyakarta: Jalasutra.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v8i1.12720

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Alifia Herika Bachrin, Irma Surayya Hanum, Eka Yusriansyah

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License