Hubungan Jenis Kelamin Dan Lama Kontak Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda
Abstract
Latar belakang: Penyakit Tuberkulosis paru adalah penyakit menular melalui sistem pernapasan, di Indonesia penyakit TB paru merupakan penyebab kematian pertama pada kasus penyakit infeksi dan diperkirakan 80-90 % penduduk telah terinfeksi kuman M. Tuberculosis dari penderita BTA positif. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan lama kontak dengan kejadian TB paru dan menganalisa faktor risiko jenis kelamin, dan lama kontak terhadap kejadian TB paru di Rumah Sakit A. Wahab Sjahranie Samarinda. Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah case control study (kasus kontrol) dengan 124 responden dengan perbandingan kontrol dan kasus 1 : 1 terdiri dari 62 kasus dan 62 kontrol, umur dimetching dengan jenis kelamin. Hasil penelitian: menunjukkan bahwa ada hubungan lama kontak dengan kejadian TB paru dan lama kontak berisiko 7 kali lebih besar terkena TB paru. Kesimpulan dan Saran: Di sarankan Jika menemukan penderita TB paru dengan BTA (+) maka harus diadakan pemeriksaan pada anggota keluarga yang ada di rumah. Perlu penelitian lebih lanjut tentang factor risiko lain yang merupakan faktor risiko terhadap kejadian TB paru. Kegiatan penyuluhan pada masyarakat perlu ditingkatkan untuk menemukan penderita sedini mungkin. Perlu adanya kegiatan surveilen epidemiologis terhadap kasus TB paru sehingga penemuan penderita yang mengalami penyakit TB paru dapat segera diobati dan mengurangi penyebaran TB paru.
Kata Kunci : Tuberculosis, Lama kontak
Full Text:
PDFReferences
Alsagaff, H. dan Mukty, A. 2010, Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru, Air Langga University Press, Surabaya.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Rikesdas, 2013, Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2013, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis, Cetakan ke 2, Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Buku Saku Petugas Program TBC, Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2012, Pedoman Nasional Penanggulanggan Tuberkulosis, cetakan ke 8, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur , Rencana Strategis Program Penanggulangan TB 2012 – 2016 Kalimantan Timur
Ditjen PPM. dan PL Depkes RI, 2010, 10 hal tentang TBC dan Penanggulangannya
Dye, C. at all, 1999, Angka TB Dunia Perkiraan Insidens, Prevalens dan Mortaliti Pada Berbagai Negara, http://www.klikpdpi.com.
Handayani, S. 2002, Respon Imunitas Seluler Pada Infeksi Tuberkulosis Paru, Cermin Dunia Kedokteran, http://www.kalbe.co.id
Hartono, A. 1999, Asuhan Nutrisi Rumah Sakit, EGC, Jakarta.
Lemeshow, S. dkk. 1997, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan, Gajah Mada University Press, Jokjakarta.
Mukono, H.J. 2002, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan, Airlangga University Press, Surabaya.
Noor, N.N. 2010, Epidemiologi, Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Rungngu, L. 2002, Analisis Beberapa Faktor Risiko Kejadian TBC Paru di Wilayah Puskesmas Sidomulyo Kota samarinda. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar
Salahuddin, 2001, Analisis Beberapa Faktor Risiko Tuberkulosis Paru di Puskesmas Bantimurung Kabupaten Maros, Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar
Sanropie, D. dkk. 1989, Pengawasan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Pusdiknakes, Jakarta
Sastroasmoro, S. dkk, 1995. Dasar-Dasar Metode Penelitian Klinis, Bina Rupa Aksara, Jakarta
Soeparman, dkk. 1998, Ilmu Penyakit Dalam jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Suyono, 1985, Perumahan Dan Pemukiman Sehat, Pusdiknakes, Proyek Pengembangan Pendidikan tenaga Sanitasi Pusat, Jakarta.
Tanuwiharja, B. 22 Mei 2004, Masalah TB Paru Resisten, http://www.pdpi.com
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/j.kes.pasmi.kal.v1i1.3621
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexing by :