Memaafkan dan Komitmen Pernikahan Pada Istri Setelah Diselingkuhi Oleh Suami

Nur Dewi Rahayu

Abstract


Salah satu alasan mengapa kehidupan pernikahan tidak harmonis adalah perselingkuhan. Perselingkuhan yang telah diketahui oleh suami, istri atau keduanya dapat memberikan dampak besar dan terjadi dalam jangka panjang karena komitmen yang mengandung kepercayaan satu sama lain telah rusak. Agar dampak perselingkuhan tidak terlalu serius, pengampunan menjadi pilihan paling penting untuk menghadapi perselingkuhan yang dilakukan oleh salah satu pasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengampunan seorang istri dan komitmen pernikahan seorang istri setelah suaminya berselingkuh. Peneliti pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengambilan sampel Purposive sampling digunakan untuk mendapatkan subjek penelitian yang sesuai dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi terkait dengan empat subjek istri yang dikelilingi oleh suami. Subjek pertama, H tidak bisa memaafkan perselingkuhan suaminya sepenuhnya dalam aspek kognitif, afektif dan perilaku, sehingga komitmen setelah suaminya berselingkuh kurang kuat. Subjek kedua, S tidak bisa memaafkan suaminya dalam aspek kognitif dan afektif, sehingga komitmen setelah suaminya berselingkuh kurang kuat. Subjek ketiga, MR bisa memaafkan suaminya dalam aspek kognitif dan perilaku, sehingga komitmen pernikahan setelah berselingkuh kuat. Subjek keempat, NB tidak bisa memaafkan perselingkuhan suaminya dalam aspek kognitif, afektif dan perilaku, sehingga komitmen pernikahan setelah perselingkuhan suaminya kurang kuat.

Keywords


memaafkan, komitmen pernikahan

Full Text:

PDF

References


Arriaga, X. B., & Agnew, C. R. (2006). Being committed; affective, cognitive and conative components of relationship commitment. Personality and Social Psychology Bulletin, 27, 1190-1203.

Brown, J. (2011). Principles of Intrapersonal Conflict. Journal of Conflict Resolution, 1 (2), 135-154.

Creswell, J. W. (2014). Penelitian kualitatif & desain riset, memilih diantara lima pendekatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darajat, Z. (2010). Ilmu jiwa agama. Jakarta: PT. Bulan Bintang.

Dariyo, A. (2007). Psikologi perkembangan anak tiga tahun pertama. Bandung: PT Refika Aditama.

Enright, R. D., & Coyle, C. T. (1998). Researching the process model of forgiveness within psychological interventions. Dimensions of forgiveness: Psychological research and theological perspectives, 1, 139-161.

Ginanjar, A.S. (2009). Proses Healing pada Istri yang Mengalami Perselingkuhan Suami. Makara Sosial Humaniora, 13(1).

Glass, S. P., & Staeheli, J. C. (2004). Not “just friends”: Rebuilding trust and recovering your sanity after infidelity. New York: Free Press.

Gottman, J., & Silver, N. (2001). Disayang suami sampai mati. Alih Bahasa: Femmy Syahrani. Bandung: Penerbit Kaifa.

Gunawan, A. W., & Setyono, A. (2006). Manage your mind for success. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif: untuk ilmu-ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Impett, E. A., Beals, K. P., & Peplau, L. A. (2001). Testing the investment model of relationship commitment and stability in a longitudinal study of married couples. Current psychology, 20(4), 312-326.

Kellogg, R. T. (2016). Fundamentals of cognitive psychology, 3rd. Edition. Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Macaskill, A., Maltby, J., & Liza, D. (2002). forgiveness of self and others and emotional Empathy. The Journal of Social Psychology, 142 (5), 663-665.

McCullough, M. E., Fincham, F. D., & Tsang, J. (2003). Forgiveness, Forbearance and time: the temporal unfolding of transgression related interpersonal motivation. Journal of Personality and Social Psychology, 84 (3), 540-557.

McCullough, M. E, Pargament, K.I., &Thorensen, C. (2000). The Psychology of Forgiveness: History, Conceptual Issues, and Overview. New York: Guilford.

Maretnawati, L., A. (2014). Karakteristik komunikasi pasca perselingkuhan suami dalam hubungan pernikahan. Jurnal Komunikasi. Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya Malang.

Minderop, A. (2013). Psikologi Sastra (Karya Sastra, Metode, Teori dan Contoh Kasus). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Naland, E. S. (2001). Kesejahteraan psikologis istri dengan pengalaman suami berselingkuh (Doctoral dissertation, Tesis. Tidak diterbitkan. Depok: Program Pasca Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia).

Nashori, H. F. (2012). Pemaafan pada mahasiswa etnis jawa ditinjau dari orientasi nilai budaya jawa, trait kepribadian dan faktor demografis. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Rahmandani, A. (2015). Pemaafan dan aspek kognitif dari stres pada mahasiswi jurusan kebidanan tingkat dua. Jurnal Psikologi. 14 (2), 118-128.

Ransley, C., & Spy, T. (2005). Forgiveness and the healing process. a central therapeutic concern. New York: Brunner-Routledge Taylor & Francis Group.

Sadarjoen, S., S. (2005). Konflik marital: pemahaman konseptual dan alternatif solusinya. Bandung: Refika Aditama.

Santrock, J. W. (2002). Life-span development: perkembangan masa hidup (edisikelima). Jakarta: Erlangga.

Sari, K. (2012). Forgiveness pada istri sebagai upaya untuk mengembalikan keutuhan rumah tangga akibat perselingkuhan suami. Program Studi Psikologi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Spring & Spring. (2006). After the affair. Jakarta: Trans Media.

Subotnik, R. B., & Harris, G. G. (2005). surviving infidelity: making decisions, recovering from the pain. (3rd ed). Avon, Massachusetts: Adam Media.

Sofia, L., Devi, A. J., Wahdaniah, W., & Pertiwi, G. A. (2018). Musik Tingkilan Dalam Emotional Healing Therapy Sebagai Upaya Meningkatkan Authentic Happiness. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 7(1), 1-10.

Takaku, S. (2001). The affects of apology and perspective taking on interpersonal forgiveness: a dissonance-attribution model of interpersonal forgiveness. Journal of Social Psychology. 141 (4), 494-508.

Taylor, S. E., Letitia, A. P., & David, O. S. (2009). Psikologi sosial (Edisi Kedua Belas). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wismanto, Y. B. (2004). kepuasan perkawinan: ditinjau dari komitmen perkawinan, kesediaan berkorban, penyesuaian diadik, kesetaraan pertukaran dan persepsi terhadap perilaku pasangan. Disertasi. Yogyakarta: Program Pascasarjana-Universitas Gadjah Mada.

Zechmeister, J. S., & Romero, C. (2002). Victim and offender accounts of interpersonal conflict: autobiographical narratives of forgiveness and unforgiveness. Journal of Personality and Social Psychology, 82 (4).




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v7i1.4706

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id