Hubungan Penerimaan Diri Dengan Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) Pada Tenaga Honorer Pemerintah Penyandang Disabilitas

Isabella Hutasoit

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keseimbangan kehidupan kerja honorer pemerintah di Samarinda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah disabilitas honorer pemerintah di Samarinda dengan jumlah sampel 55 orang. Metode pengumpulan data menggunakan keseimbangan kehidupan kerja dan penerimaan diri. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji analisis regresi sederhana dari Paket Statistik untuk Ilmu Pengetahuan Khusus (SPSS) 24.0 untuk program Windows. Hasil penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95% yang menunjukkan ada hubungan penerimaan diri yang signifikan dengan keseimbangan kehidupan kerja dimana r = 0,778 dan p = 0,000 (p <0,05). Kontribusi (R2) pada penerimaan diri dengan keseimbangan kehidupan kerja adalah sama dengan 0,605 atau 60,5 persen.

Keywords


work life balance, penerimaan diri.

Full Text:

PDF

References


Agoes, D. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Usia Tiga Tahun Pertama. Jakarta: PT. Refika Aditama.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Barbotte, E., Guillemin, F., Chau, N., & Lorhandicap. (2011). Prevalence of Impairments, Disabilities, Handicaps and Quality of Life in the General Population: A Review of Recent Literature. Bulletin of the World Health Organization. 79 (11): 1047.

Bernard, M. (2013). The Strenght of Self-Acceptance: Theory Practice and Research. New York: Springer

Chaplin, J. P. (2005). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Direnzo, M. S. (2010). An Examination of the Roles of Protean Career Orientation and Capital on Work and Life Outcomes. Journal of Philosophy, 1 (5): 215.

Fisher, G. G., Bulger, C. A., & Smith, C. S. (2009). Beyond Work and Family, A Measure of Work-Nonwork Interference and Enhancement. Journal of Occupational Health Psychology. 65 (13): 441-456.

Frame, P. & Hartog, M. (2003). From Rhetoric to Reality: Into the Swamp of Ethical Practice-Implementing Work-Life Balance. Business Ethics: A Europe Review. 12 (2): 35.

Greenhaus, J. H., Collins, K. M., & Shaw, J. D. (2002). The Relation Between Work–Family Balance and Quality of Life. Journal of Vocational Behavior. 63 (7): 510-531.

Hadi, S. (2000). Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hukum. (2000). Undang-Undang Republik Indonesia. Diperoleh 29 Juli 2017, Pukul 23.05 Wita (Online) http://www.hukumonline.com/pusatdata/view/nprt/542.

Hurlock, E.B. 2007. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hill, E. J., Hawkins, A. J., Ferris, M., & Wetzman, M. (2001). Beyond Work and Family: A Measure of Work/Nonwork Interference and Enhancement. Journal of Occupational Health Psychology. American Psychological Association. 14 (4): 441-456.

Lestiani, I. (2016). Hubungan Penerimaan Diri dan Kebahagiaan Pada Karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi. 9 (2): 34-35.

Maslow, A. M. (2003). Motivasi dan Kepribadian I (Teori Motivasi dan Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia). Jakarta: Midas Surya Grafindo

Nashori, F. (2009). Psikologi kepemimpinan. Yogyakarta: Pustaka Fahima

Nataniel, B. (1999). Kiat Jitu Meningkatkan Harga Diri. Jakarta: Pustaka Relaprasta.

Noor, K. M. (2011). Work-Life Balance and Intention to Leave among Academics n Malaysian Public Higher Education Institutions. International Journal of Business and Social Science. 2 (11): 15-17.

Powell, S. (1995). Mengapa Takut Bersikap Terbuka (Terjemahan). Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka

Preeti, S., & Parul, K. (2011). Work-Life Balance a Tool for Increased Employee Productivity and Retention. Lachoo Journal of Management. 2 (2): 1-9.

Purnama E. (1997). Penerimaan Diri pada Lanjut Usia Ditinjau dari Kematangan Emosi. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Purwati, P. D. (2016). Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja (Work-Life Balance) terhadap Beban Kerja (Work Load) Divisi Penjualan di PT. Ulam Tiba Halim (Marimas) Cabang Sidoarjo. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Putra, R. A., & Karyani, U. (2014). Hubungan antara Penerimaan Diri dengan Penyesuaian Diri pada Remaja Difabel. Naskah Publikasi. 1-12.

Ramadhani, M., & Hendrasti, L. (2013). Analisis Pengaruh Keseimbangan Kehidupan Kerja terhadap Kesuksesan Karir (Studi pada Karyawan PT. Asuransi Jiwa Gerenali Indonesia). Jurnal FEB Universitas Brawijaya Malang. 1 (2): 7-18.

Rohmah, F. A. (2004). Pengaruh pelatihan Harga Diri terhadap Penyesuaian Diri pada Remaja. Humanitas: Indonesian Psychological Journal. 1 (1): 53- 63.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology. 69 (4): 719-727.

Santrock, J. W. (2002). Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Edisi Kelima. (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sari, E. P. (2002). Penerimaan Diri pada Lanjut Usia Ditinjau dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi. 4 (2): 73-88.

Sarwono, S. W. (2002). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Satyaningtyas, R., & Abdullah, S. M. (2007). Penerimaan Diri dan kebermaknaan Hidup Penyandang Cacat Fisik. Jurnal Psikologi. 5 (7): 42-56.

Schermerhorn, J. R., Hunt, J. G., & Osborn, R. N. (2005). Organization Behavior: 9th Edition. Amerika Serikat: John Wiley & Sons, Inc.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suneth, M. (2012). Pengaruh Quality of Work Life Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Sulselbar. Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin.

Tariq, A., Aslam, H. D., Siddique, A., & Tanveer, A. (2012). Work-Life Balance as a Best Practice Model of Human Resource Management: A Win-Win Situational Tool for the Employees and Organizations. Mediterranean Journal of Social Sciences. 3 (1). 577-585.

Widyasari, S. D., Susilawati, I. R & Ula, I. I. (2015). Hubungan antara Career Capital dan Work-Life Balance Pada Karyawan Di PT. Petrokimia Gersik. Jurnal Psikoislamika. 12. (1): 13-22.

Winasti, M. (2012). Motivasi Berwirausaha Pada Penyandang Disabilitas Fisik. Empathy. 1 (1): 177-187.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v6i2.4559

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id