Proses dan Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Memaafkan Pada Remaja Broken Home

Aswina Mayang Safitri

Abstract


Perceraian adalah cerai hidup atau perpisahan hidup antara pasangan suami istri sebagai akibat dari kegagalan mereka menjalankan perannya masing- masing. Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap hal-hal yang penuh konflik dan perubahan suasana hati, apalagi jika permasalahan yang dihadapi itu mengenai perceraian orang tua mereka. Perilaku memaafkan merupakan suatu bentuk manifestasi tindakan dan aset pribadi yang berharga untuk menyelesaikan konflik atau permasalahan di kalangan remaja. Forgivness sendiri memiliki beberapa tahapan dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Metode pengambilan data menggunakan wawancara dan observasi pada sampling yang memiliki kriteria remaja yang berusia antara 10- 22 tahun dengan keluarga yang bercerai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses memaafkan dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memaafkan pada remaja broken home. Hasil penelitian menunjukkan proses perilaku memaafkan yang terjadi pada subjek adalah, satu subjek belum masih merasa kecewa karena perceraian orang tuanya (tahap uncovering atau pengungkapan), dan ketiga subjek lain sudah dapat menerima kenyataan bahwa ayah-ibunya telah berpisah (tahap desicion atau keputusan). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memaafkan pada remaja broken home dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian, religiusitas, kualitas hubungan dengan pelaku, dan empati

Full Text:

PDF

References


Adriansyah, M. A., & Hidayat, K. (2013). Pengaruh harga diri dan penalaran moral terhadap perilaku seksual remaja berpacaran. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 2(1), 1-9.

Adriansyah, M. A., Rahayu, D., & Prastika, N. D. (2015). Pengaruh Terapi Berpikir Positif dan Cognitive Behavior Therapy (CBT) Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Mahasiswa Universitas Mulawarman. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 4(2), 105-125.

Adriansyah, M. A., Rahayu, D., & Prastika, N. D. (2015). Pengaruh Terapi Berpikir Positif, Cognitive Behavior Therapy (CBT), Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD) terhadap Penurunan Kecemasan Karir pada Mahasiswa Universitas Mulawarman. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 12(2), 41-50.

Adriansyah, M. A., & Rahmi, M. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Moralitas Remaja Awal. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 1(1), 1-16.

Adriansyah, M. A., Rama, T. A., Anggara, A., Kridani, M. S., & Afani, A. A. (2016). Pengaruh Pelatihan Meditasi dan Self Hypnosys Untuk Meningkatkan Empati. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 5(1), 29-38.

Arthasari, D. P. (2010). Perbedaan Antara Forgiveness dengan Trait Kepribadian Big Five Factors pada remaja korban perceraian di Bumi Serpong Damai Tangerang. Skripsi. UIN Syarif Hidayatilah Jakarta: Fakultas Psikologi.

Dagun, M. S. (2003). Psikologi keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Dariyo, A. (2003). Psikologi perkembangan dewasa muda. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Denmark, F., Chitayat, D., Cook, H., Okorodudu, C., Sigal, J., & Takooshian, H. (2006). Forgiveness. A Sampling of Research Results. American Psychological Association (APA).

Dewi, M. (2006). Gambaran Proses Memaafkan Pada Remaja yang Orang Tuanya Bercerai. Jurnal Psikologi Vol, 4(1), 1.

Hadriami, E. (2008). Pemaafaan dalam Kaidah Kerukunan Hidup Orang Jawa. Jurnal Psikodimensia, 7(1), 12-25

Hurlock, E. B. 2000. Psikologi perkembangan; suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga

Karina, C. (2014). Resiliensi remaja yang memiliki orang tua bercerai. Cognicia, 2(1).

Kuswarno, E. (2006). Tradisi fenomenologi pada penelitian komunikasi kualitatif: sebuah pengalaman akademis. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 7(1), 47-58.

McCullough, M. E., Fincham, F. D., & Tsang, J. A. (2003). Forgiveness, forbearance, and time: the temporal unfolding of transgression-related interpersonal motivations. Journal of personality and social psychology, 84(3), 540.

Nashori, F. (2009). Pemaafan: Penyembuhan Problem Psikologis Individu dan Bangsa. HTTP://WWW.PIKORDONG.ORANG/KEPRINADIAN/PRI 17 php.

Ningrum, P. R. (2013). Perceraian Orang Tua dan Penyesuaian Diri Remaja Studi Pada Remaja Sekolah Menengah Atas/Kejuruan Di Kota Samarinda. Psikoborneo, 1(1).

Sakti, dkk. (2012). Perilaku Memaafkan Istri pada Ketidaksetiaan Suami. Jurnal Psikologi, 1(1).

Santrock, J. W. (2007). Remaja edisi 11 jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sari, K. (2012). Forgiveness pada istri sebagai upaya untuk mengembalikan keutuhan rumah tangga akibat perselingkuhan suami. Jurnal Psikologi, 11(1), 9.

Tri & Faturohman. (2009). Psikologi memaafan. Jurnal psikologi, 25, 1-11.

Willis, S. S. (2009). Remaja dan permasalahannya. Bandung: Alfabeta.

Yusuf, S. (2001). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v5i1.4328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id