Konsep Diri Wanita yang Tidak Perawan dan Kepuasan Perkawinan

Satiti Nur Fatimah

Abstract


Kepuasan pernikahan adalah keinginan pasangan karena pernikahan akan menentukan kebahagiaan dan kepuasan hidup seseorang. Namun, kondisi wanita yang tidak perawan saat menikah menjadi momok tersendiri dalam diri wanita, dan ini menyebabkan perasaan penyesalan dan rasa bersalah yang terus menerus menekan mereka. Konsep individu yang dibuat sendiri dapat memiliki gambaran tentang dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri wanita yang tidak perawan dan kepuasan pernikahan yang dirasakan wanita. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berupaya mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang akan diteliti berdasarkan fakta di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita bukan perawan ketika mereka menikah. Hasil penelitian ini dapat dilihat secara umum bahwa konsep diri wanita yang tidak perawan ketika menikah cenderung negatif dengan konsep diri yang negatif akan merasa jijik, merasa rendah diri, bersalah, terhina, merasa menyesal, dan marah pada diri. Bukan perawan pada wanita ketika menikah tidak dapat membuat mereka merasa sempurna di mata suami mereka, ini mempengaruhi hubungan perilaku suami dan istri dan ini menyebabkan kurangnya kepuasan pernikahan yang dirasakan oleh istri sebagai ketidakmampuan istri untuk bangga akan dirinya sendiri kepada suami mereka, ketidakmampuan istri untuk mengungkapkan apa yang dialami dan dirasakan, serta ketidakmampuan istri untuk mempertahankan argumen pada saat konflik.

Full Text:

PDF

References


Arikunto, S. (2001.) Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktek (Edisi Revisi V Cetakan ke-12). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asmin, S. H. (1986). Status Perkawinan antar Agama: ditinjau dari Undang-Undang Perkawinan No. 1/1974. Jakarta: PT. Dian Rakyat.

Burgess, E. W., & Locke, H. J. (1960). The family: From institution to companionship (2nd Edition). New York: American Book Company.

Burns, R. B. (1993). Konsep diri: teori, pengukuran, perkembangan dan perilaku. Jakarta: Arcan.

Calhoun, J. F., & Acocella, J. R. (1995). Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang.

Chaplin, J. P. (2006). Kamus lengkap psikologi (terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Clayton, P. R. (1975). The family marriage and social change. Washington DC: Health and Company.

Gunarsa, S. D. (1991). Psikologi praktis: anak, remaja dan keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. (2006). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Hardy, M., & Heyes, S. (1988). Pengantar Psikologi (Edisi Kedua). Jakarta: Erlangga.

Hendriati, A. (2006). Psikologi perkembangan: pendekatan ekologi kaitannya dengan kon-sep diri dan penyesuaian diri pada remaja. Bandung: PT. Refika Aditama.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (terjemahan Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga.

Keliat, A. (1992). Gangguan konsep diri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Lailatushifah, S. N. F. (2003). Kesadaran akan kesetaraan gender dan kepuasan perkawinan pada suami istri dalam rumah tangga pekerja ganda. Jurnal Harmoni Sosial, 2, 52-61.

Laswell, J. T., & Laswell, T. (2002). Marriage and The Family. California: California Publishing Company.

Moleong, L. J. (2008). Metodologi penelitian kualitatif (Ed. Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Patmonodewo, S. (2001). Bunga rampai psikologi perkembangan pribadi: dari bayi sampai lanjut usia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Prasetya, B. E. A. (2004). Hubungan Antara Jumlah Anak dengan Kepuasan Pernikahan pada Kaum Istri di Metro Manila Filipina. Psikowacana, 3 (2), 101-108.

Retnowati, S., & Pujiastuti, E. (2004). Kepuasan pernikahan dengan depresi pada kelompok wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 1 (2), 245-253.

Rosen‐Grandon, J. R., Myers, J. E., & Hattie, J. A. (2004). The relationship between marital characteristics, marital interaction processes, and marital satisfaction. Journal of Counseling & Development, 82 (1), 58-68.

Soemanto, W. (2006). Psikologi pendidikan landasan kerja pemimpin pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Walgito, B. (2002). Bimbingan dan konseling perkawinan. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v2i1.3574

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikoborneo



 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id