Penerimaan Diri dan Daya Juang Pada Wanita Penderita Systhemic Lupus Erythematosus (SLE)

Mitra Erlina Novianty

Abstract


Masa dewasa awal merupakan puncak dari perkembangan seseorang. Terutama untuk wanita usia dewasa awal yang harus membuat pencapaian perkembangan masa depan, seperti pekerjaan, hubungan dengan lawan jenis dan interaksi sosial, serta keluarga. Pencapaian hal-hal ini didukung oleh keadaan kesehatan fisik dan mental. Namun, bagi seorang wanita penderita lupus, pencapaian tugas perkembangan usia dewasa dini akan terhambat bahkan tertunda karena kondisi kesehatan mereka. Systemic Lupus Erythematosus adalah jenis lupus yang menyerang otak dan penderita saraf. Belum menemukan penyebab dan cara pengobatan yang tepat untuk pasien SLE. Tujuan dari penelitian penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses semangat juang dan bentuk wanita dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan subjek penelitian dan menggunakan dokumen tertulis sebagai sumber data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Penerimaan diri RS melibatkan keberanian untuk mengambil risiko berdasarkan keyakinan dan motivasi bahwa ia dapat mencoba untuk terus menyelesaikan sekolah, dan opsi RS memilih untuk tinggal bersama orang tuanya, serta rumah sakit mengikuti komunitas sosial di Malam hari karena rumah sakit harus menghindari paparan sinar matahari. NM mengaku mengundurkan diri ke kondisinya sebagai odapus meskipun NM melakukan perawatan rutin sehingga ada penolakan ketika NM mendapat tawaran membuat bros dan sulaman. Ketidaksempurnaan fisik tetap menjadi pekerjaan rumah yang berusaha menyulam dan mmebuat bros. PR dapat sejenak melupakan pekerjaan rumah yang berniat memulai bisnis online.

Full Text:

PDF

References


Azwar, S. (2003). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Batchelor, T., Carson, K., O Neill, A., Grossman, S. A., Alavi, J., New, P., ... & Priet, R. (2003). Treatment of primary CNS lymphoma with methotrexate and deferred radiotherapy: a report of NABTT 96-07. Journal of Clinical Oncology, 21 (6), 1044-1049.

Bombardier, C., Gladman, D. D., Urowitz, M. B., Caron, D., Chang, C. H., Austin, A., ... & Esdaile, J. (1992). Derivation of the SLEDAI. A disease activity index for lupus patients. Arthritis & Rheumatism: Official Journal of the American College of Rheumatology, 35 (6), 630-640.

Corsini, R, J. (2002). The Dictionary of Psychology. New York: Brunner Routledge.

Fahiroh, S. A., & Sulaiman, M. (2005). Perbedaan penerimaan diri terhadap pensiun dini ditinjau dari status pekerjaan pada usia dewasa tengah (middle adulthood). Proceedings Temu Ilmiah “Peningkatan Kualitas Perkembangan Manusia Indonesia Berdasarkan Kearifan Lokal”. Semarang: Universitas Katolik Soegija pranata.

Holsboer, F., & Ising, M. (2010). Stress hormone regulation: biological role and translation into therapy. Annual review of psychology, 61, 81-109.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi perkembangan suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (terjemahan Istiwidayanti & Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jifanti, F., & Mappiasse, A. (2010). Studi retrispektif lupus eritematosus di subdivisi alergi imunologi bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode 2005-2010. Jurnal Penelitian Kesehatan PharmaMedika, 2 (2).

Komalig, F. M., Hananto, M., Sukana, B., & Pardosi, J. F. (2008). Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko penyakit lupus eritematosus sistemik. Jurnal Ekologi Kesehatan, 7 (2), 747-757.

Machdan, D. M., & Hartini, N. (2012). Hubungan antara penerimaan diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada tunadaksa di UPT rehabilitasi sosial cacat tubuh Pasuruan. Jurnal psikologi klinis dan kesehatan mental, 1 (02), 79-85.

Malaviya, A. N., Singh, R. R., Singh, Y. N., Kapoor, S. K., & Kumar, A. (1993). Prevalence of systemic lupus erythematosus in India. Lupus, 2 (2), 115-118.

Paramitha, D. (2012). Penerimaan diri pada istri pertama dalam keluarga poligami yang tinggal dalam satu rumah. Universitas Gunadarma, Depok.

Peralta-Ramirez, M. I., Coín-Mejías, M. Á., Jimenez-Alonso, J., Ortego-Centeno, N., Callejas-Rubio, J. L., Caracuel-Romero, A., & Pérez-García, M. (2006). Stress as a predictor of cognitive functioning in lupus. Lu-pus, 15 (12), 858-864.

Stojan, G., Baer, A. N., Hochberg, Chakravarty, Clowse, Chakravarty, … & Huong. (2012). Flares of systemic lupus erythematosus during pregnancy and the puerperium: prevention, diagnosis and management. Expert review of clinical immunology, 8 (5), 439-453.

Santrock, J. W. (2007). Remaja (Jilid 2 Edisi Kesebelas). Jakarta: Erlangga.

Stoltz, P. G. (2000). Keperawatan jiwa (Edisi kelima). Jakarta: EGC.

Stoltz, P. G. (2007). Adversity quotient, mengubah hambatan menjadi peluang (Cetakan ketujuh). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wallace, D. J. (2005). A mitochondrial paradigm of metabolic and degenerative diseases, aging, and cancer: a dawn for evolutionary medicine. Annual review of Genetical, 39, 359-407.

Wallace, D. J., & Hahn, B. (1997). Dubois’ Lupus Erythematosus Williams and Wilkins, Baltimore.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v2i1.3570

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikoborneo



 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id