Mental Imagery Mengenai Lingkungan Sosial Baru Pada Korban Bullying

Gerda Akbar

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan gambaran mental (mental imagery) mengenai lingkungan sosial yang baru pada korban bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa di SMP N 5 Samarinda sebanyak 4 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisa data menggunakan model coding atau disebut dengan (developing coding categories) aktivitas membangun kategori data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mental imagery pada korban bullying mengenai lingkungan sosial yang baru memiliki makna positif dalam menggambarkan situasi-situasi atau keadaan yang hendak dicapai oleh siswa korban bullying kedepannya. Perlakuan tidak menyenangkan yang diterima oleh siswa korban bullying di SMP N 5 Samarinda tidak memberikan dampak yang membuat siswa tersebut memiliki gambaran mental yang menunjukkan kepesimisan untuk memasuki lingkungan sekolah yang baru. Siswa korban bullying menginginkan lingkungan sosial atau sekolah yang baru nantinya memiliki orang-orang dengan perilaku baik. Siswa korban bullying juga berharap dirinya dapat diterima seperti siswa-siswa yang lain saat berada di lingkungan sekolah yang baru tersebut.  Upaya yang dilakukan untuk mendukung kelancaran hubungan interaksi pertemanan di lingkungan sekolah yang baru kedepannya ialah korban bullying akan mencoba menjadi anak yang lebih aktif lagi dari sebelumnya. Siswa korban bullying juga menginginkan adanya ketegasan dan  ekonsistenan dari peraturan-peraturan yang ada di lingkungan sekolah yang baru nantinya, terutama pengaplikasian atau penerapan peraturan ter-sebut terhadap siswa pelaku tindakan bullying.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan gambaran mental (mental imagery) mengenai lingkungan sosial yang baru pada korban bullying. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa di SMP N 5 Samarinda sebanyak 4 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Teknik analisa data menggunakan model coding atau disebut dengan (developing coding categories) aktivitas membangun kategori data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mental imagery pada korban bullying mengenai lingkungan sosial yang baru memiliki makna positif dalam menggambarkan situasi-situasi atau keadaan yang hendak dicapai oleh siswa korban bullying kedepannya. Perlakuan tidak menyenangkan yang diterima oleh siswa korban bullying di SMP N 5 Samarinda tidak memberikan dampak yang membuat siswa tersebut memiliki gambaran mental yang menunjukkan kepesimisan untuk memasuki lingkungan sekolah yang baru. Siswa korban bullying menginginkan lingkungan sosial atau sekolah yang baru nantinya memiliki orang-orang dengan perilaku baik. Siswa korban bullying juga berharap dirinya dapat diterima seperti siswa-siswa yang lain saat berada di lingkungan sekolah yang baru tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mendukung kelancaran hubungan interaksi pertemanan di lingkungan sekolah yang baru kedepannya ialah korban bullying akan mencoba menjadi anak yang lebih aktif

lagi daripada sebelumnya. Siswa korban bullying juga menginginkan adanya ketegasan dan kekonsistenan dari peraturan-peraturan yang ada di lingkungan sekolah yang baru nantinya, terutama pengaplikasian atau penerapan peraturan tersebut terhadap siswa pelaku tindakan bullying.



Full Text:

PDF

References


Adilla, N. (2009). Pengaruh kontrol sosial terhadap perilaku bullying pelajar di sekolah menengah pertama. Jurnal Kriminologi Indonesia, 5 (1), 56-66.

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Umum: (Cetakan ke-III). Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Amini, Y. S. J. (2008). Bullying: mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Jakarta: Grasindo.

Casper, M. (2001). A Definition of Social Environment. American Journal of Public Health, 91 (3), 465-470.

Budhiarti, A. L. (2009). Intensitas terkena bullying ditinjau dari tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. (Skripsi tidak diterbitkan). Univer-sitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Coloroso, B. (2004). The Bully, The Bullied and The Bystander. Collins Living.

Darmawan. (2010). Bullying in school: a study of forms and motives of agression in two secondary schools in the city of Palu, Indonesia. Journal Faculty of Humanity, Soscial Science and Education of University of Tromso.

Finke, R. A. (2004). Principles of Mental Imagery. Cambridge. MA, US: The MIT Press.

Henslin, J. M. (2006). Sosiologi dengan pendekatan membumi (edisi ke-6 Jilid 1). Jakarta: Er-langga.

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Ke-hidupan (terjemahan Istiwidayanti). Jakarta: Erlangga.

Kampler, H. L. (2005). Extended Kinship Ties and Some Modern Alternatives. Family Coordina-tor, 143-149.

Korn, E. R., & Johnson, K. (2005). Visualization: the uses of imagery in the health professions. Irwin Professional Pub

Magfirah, U., & Rachmawati, M. A. (2010). Hub-ungan antara iklim sekolah dengan kecenderungan perilaku bullying. Jurnal Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya Universitas Islam Indonesia, 1, 1-10.

Narwoko, J. D., & Suyanto, B. (2006). Sosiologi: teks pengantar dan terapan. Jakarta: Prenada Media Group

Nasution, S. (2006). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Pemerintah Indonesia. (2002). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Lembaran Negara RI Tahun 2002. Sekretariat Negara

Purba, J. (2002). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Riauskina, I. I., Djuwita, R., & Soesetio, S. R. (2005). “Gencet-gencetan” di mata siswa/siswi kelas 1 SMA: Naskah kognitif tentang arti, skenario, dan dampak “gencet-gencetan”. Jurnal Psikologi Sosial, 12 (1), 1 – 13.

Richardson, A. (2013). Mental Imagery. Springer.

Rigby, K. (2002). New Perspectives on Bullying. London: Jessica Kingsley Publishers.

Rigby, K. (2007). Bullying in schools and what to do about it. Australian Council for Educational Research.

Shepard, R. N. (2002). The mental image. American psychologist, 33 (2), 125-137.

Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2008). Psikologi Kognitif (Edisi ke-8). Jakar-ta: Penerbit Erlangga.

Soyomukti, N. (2010). Pengantar Sosiologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Thomas, N. J. (2006). Mental imagery, philosophical issues about. Encyclopedia of cognitive science.

Wiyani, N. A. (2012). Save Our Children from School Bullying. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v1i1.3274

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikoborneo



 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id