Tracing Spiritual Well-Being Through the Journey of Life Without Both Parents: A Study in Orphaned Adolescents
Abstract
Masa remaja merupakan masa yang krusial karena merupakan peralihan menuju dewasa. Remaja pada umumnya berbeda dengan remaja yatim piatu karena mendapat bimbingan dari orang tua. Sedangkan, remaja yatim piatu mengalami banyak hal yang lebih berat karena tumbuh tanpa orang tua yang membuat mereka kehilangan arah hidup, dan kesulitan mencapai kesejahteraan secara spiritual. Padahal jika ditelusuri lebih jauh bahwa pencapaian spiritual well-being menjadi keinginan dari semua orang, termasuk juga remaja yatim piatu. Akan tetapi, dinamika yang dilalui oleh mereka tidaklah mudah dan penuh dengan berbagai rintangan dan risiko. Untuk itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui potret spiritual well-being remaja yatim piatu. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan desain fenomenologi interpretatif. Partisipan merupakan 3 orang remaja yatim piatu dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria berusia 18 tahun hingga 22 tahun dan telah menjadi yatim piatu sejak kecil. Temuan penelitian ini adalah adanya self-awareness pada remaja yatim piatu yang membuat mereka bisa terhubung dengan dirinya sendiri, munculnya sikap forgiveness, memiliki kemampuan meregulasi emosi dan sikap penerimaan diri. Penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi remaja yatim piatu agar kedepannya mereka bisa terus mengembangkan spiritual well-being dalam kesehariannya guna memiliki kehidupan yang lebih sejahtera. Terlepas dari itu, dukungan dari lingkungan sekitar juga diharapkan menjadi salah satu bagian penting yang dapat memfasilitasi remaja yatim piatu untuk bisa membantu mereka menilai diri menjadi berarti, dan bisa terus menjalani kehidupan lebih baik dari sebelumnya.
Keywords
Full Text:
FULL TEXTReferences
Aman, W. (2021). Komparasi kepercayaan diri anak yatim di panti asuhan dengan di keluarga. G-Couns Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 137–144. https://doi.org/10.31316/g.couns.v6i1.2193
Artishcheva, L. V. (2018). The experience of mental states of adolescents orphans. The European Proceedings of Social & Behavioural Sciences, 317–325. https://doi.org/10.15405/epsbs.2018.09.37
Auliasari, D. (2018). Kecenderungan cinderella complex pada remaja putri yang mengalami broken home. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2). http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v6i2.4555
Ba’diah, I. L., Rahayu, D., & Putri, E. T. (2021). Koping berfokus emosi dan harapan terhadap kesejahteraan subjektif pada remaja dengan orangtua yang bercerai. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(3), 646-656. http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i3.6505
Carlene, F., & Tumanggor, R. O. (2024). Hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kepercayaan diri remaja gereja X. Jurnal Serina Sosial Humaniora, 2(1), 19-24. https://journal.untar.ac.id/index.php/JSSH/article/view/31381
Cordaro, D. T., Bai, Y., Bradley, C. M., Zhu, F., Han, R., Keltner, D., Gatchpazian, A., & Zhao, Y. (2024). Contentment and self-acceptance: Wellbeing beyond happiness. Journal of Happiness Studies, 25(1–2). https://doi.org/10.1007/s10902-024-00729-8
Dorsey, S., Lucid, L., Murray, L., Bolton, P., Itemba, D., Manongi, R., & Whetten, K. (2015). A qualitative study of mental health problems among orphaned children and adolescents in Tanzania. The Journal of Nervous and Mental Disease, 203(11), 864–870. https://doi.org/10.1097/nmd.0000000000000388
Ebadi, A., & Benampour, N. (2021). Self-Spiritual experiences in adolescents: A qualitative study. Journal of Pediatric Nursing, 7(4), 52-64. http://jpen.ir/article-1-498-en.html
Eisma, M. C., Franzen, M., Paauw, M., Bleeker, A., & Rot, M. a. H. (2021). Rumination, worry and negative and positive affect in prolonged grief: A daily diary study. Clinical Psychology & Psychotherapy, 29(1), 299–312. https://doi.org/10.1002/cpp.2635
Goeke-Morey, M. C., Taylor, L. K., Merrilees, C. E., Shirlow, P., & Cummings, E. M. (2014). Adolescents’ relationship with God and internalizing adjustment over time: The moderating role of maternal religious coping. Journal of Family Psychology, 28(6), 749–758. https://doi.org/10.1037/a0037170
Gomez, R., & Fisher, J. W. (2003). Domains of spiritual well-being and development and validation of the Spiritual Well-Being Questionnaire. Personality and Individual Differences, 35(8), 1975–1991. https://doi.org/10.1016/s0191-8869(03)00045-x
Hafizha, R. (2022). Profil self-awareness remaja. Journal of Education and Counseling (JECO), 2(1), 159–166. https://doi.org/10.32627/jeco.v2i1.416
Hamka, N., Ni’matuzahroh, N., & Mein-Woei, S. (2020). Spiritual well-being and mental health of students in Indonesia. Proceedings of the 4th ASEAN Conference on Psychology, Counselling, and Humanities (ACPCH 2018). https://doi.org/10.2991/assehr.k.200120.032
Hasmarlin, H., & Hirmaningsih, H. (2019). Self-compassion dan regulasi emosi pada remaja. Jurnal Psikologi, 15(2), 148. https://doi.org/10.24014/jp.v15i2.7740
Hati, C. I. P. (2022). Hubungan self compassion dengan body dissatisfaction pada dewasa awal pengguna instagram. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 13(2), 99. https://doi.org/10.24036/rapun.v13i2.117756
Hendricks-Ferguson, V. (2006). Relationships of age and gender to hope and spiritual well-being among adolescents with cancer. Journal of Pediatric Oncology Nursing, 23(4), 189–199. https://doi.org/10.1177/1043454206289757
Himawari, N. M. R., Muti’ah, T., & Hartosujono, H. (2019). Spiritual well-being penganut aliran kepercayaan Sapta Darma. JURNAL SPIRITS, 9(2), 63. https://doi.org/10.30738/spirits.v9i2.6327
Huwae, A., Srituka, S. C., Meisya, A., Oktafia, I., Natasha, N., Datuchtidha, S., ... & Gondokusumo, A. L. (2023). Empowering adolescents in orphanages: Unveiling life meaning through IKIGAI training. Counsenesia Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 4(2), 75-84. https://doi.org/10.36728/cijgc.v4i2.2546
King, P. E., Hardy, S. A., & Noe, S. (2021). Developmental perspectives on adolescent religious and spiritual development. Adolescent Research Review, 6(3), 253-264. https://doi.org/10.1007/s40894-021-00159-0
La Kahija, Y. (2018). Penelitian fenomenologis: Jalan memahami pengalaman hidup (2nd ed.). Yogyakarta: PT Kanisius. https://doi.org/9789792154092
Laurin, K., Schumann, K., & Holmes, J. G. (2014). A relationship with god? connecting with the divine to assuage fears of interpersonal rejection. Social Psychological and Personality Science, 5(7), 777–785. https://doi.org/10.1177/1948550614531800
Leobety, M. Y., & Huwae, A. (2024). Resiliensi dan kesepian pada remaja broken home perceraian. JURNAL SOCIAL LIBRARY, 4(3), 855-864. https://doi.org/10.51849/sl.v4i3.372
Lestari, T. W. T., & Huwae, A. (2023). Forgiveness and resilience: A case of adolescents with broken home divorce. Counsenesia Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 4(1), 8-21. https://doi.org/10.36728/cijgc.vi.2407
Lim, G. H., & Supatra, S. (2023). Ruang hunian dan kreatif anak-anak yatim piatu. Jurnal Sains Teknologi Urban Perancangan Arsitektur (Stupa), 5(2), 597–608. https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24209
Lumanauw, C. a. P., Tooy, C. S., & Mamengko, R. S. (2024, February 6). Penelantaran anak yatim piatu oleh orang tua angkat menurut undang-undang perlindungan anak. https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lexprivatum/article/view/54555
Malik, N., & Suminar, D. R. (2022, September 8). Regulasi emosi dan forgiveness pada remaja korban cyberbullying. Jurnal Psikologi Malahayati. https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/PSIKOLOGI/article/view/7104/pdf
Mawardah, M., & Sudewa, A. (2023). Hubungan antara regulasi emosi dengan interaksi sosial pada remaja pemain game online free fire. Jurnal Psikologi Malahayati. https://doi.org/10.33024/jpm.v5i2.8589
Munawwarah, N., Saragih, N. I. A., & Sipahutar, N. A. P. (2023). Analisis dampak pelayanan konseling dalam mengatasi problematika terhadap penyantunan anak yatim piatu. Didaktik Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 9(5), 1474–1484. https://doi.org/10.36989/didaktik.v9i5.2126
Nafisah, R. H., & Hanami, Y. (2024). Aku kesepian: Pemaknaan remaja yatim piatu terhadap perubahan dinamika keberfungsian keluarga. GUIDENA Jurnal Ilmu Pendidikan Psikologi Bimbingan dan Konseling, 14(1), 281. https://doi.org/10.24127/gdn.v14i1.8986
Oktaviani, M. A. (2019). Hubungan penerimaan diri dengan harga diri pada remaja pengguna Instagram. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 7(4). https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v7i4.4832
Pamungkas, D. S., Sumardiko, D. N. Y., & Makassar, E. F. (2024). Dampak-dampak yang terjadi akibat disregulasi emosi pada remaja akhir: Kajian sistematik. Jurnal Psikologi, 1(4), 15. https://doi.org/10.47134/pjp.v1i4.2598
Praekanata, W. I., Yuliastini, N. K. S., Zagoto, S. F. L., & Ratnaya, I. G. (2023). Kajian kesehatan mental pada anak-anak yatim piatu. Jurnal Pelita PAUD, 8(1), 257–263. https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v8i1.3646
Ratnasari, I., & Meiyuntariningsih, T. (2022). Restrukturisasi kognitif untuk menangani pola pikir negatif pada remaja. JIVA:
Journal of Behavior and Mental Health, 3(1). https://doi.org/10.30984/jiva.v3i1.2032
Riva’i, D. Y., & Damaiyanti, M. (2020, August 31). Hubungan pikiran otomatis negatif dengan depresi pada siswa sekolah menengah atas dan kejuruan. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/1183
Rogers, M., Windle, A., Wu, L., Taylor, V., & Bale, C. (2022). Emotional well‐being, spiritual well‐being and resilience of advanced clinical practitioners in the United Kingdom during COVID‐19: An exploratory mixed method study. Journal of Nursing Management, 30(4), 883–891. https://doi.org/10.1111/jonm.13577
Ruan, Q. N., Shen, G. H., Yang, J. S., & Yan, W. J. (2023). The interplay of self-acceptance, social comparison and attributional style in adolescent mental health: Cross-sectional study. BJPsych Open, 9(6), e202. https://doi.org/10.1192/bjo.2023.594
Safitri, A. M. (2017). Proses dan faktor yang mempengaruhi perilaku memaafkan pada remaja broken home. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 34–40. http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v5i1.4328
Santoso, L. Y., & Huwae, A. (2023). Resilience and meaningfulness of life in broken home adolescents. Bisma The Journal of Counseling, 7(1), 91-98. https://doi.org/10.23887/bisma.v7i1.58582
Sari, A. K., Rohman, U., & Prayogo, P. (n.d.). Hubungan antara regulasi emosi dan kontrol diri dengan perilaku bullying pada siswa kelas X sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Lamongan. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(11), 8730–8736. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i11.2676
Sawitri, D., & Siswati, S. (2019). hubungan antara self-compassion dengan psychological well-being pada perawat instalasi rawat inap RSUD Kabupaten Jombang. Jurnal Empati, 8(2), 437–442. https://doi.org/10.14710/empati.2019.24410
Schnitker, S. A., Williams, E. G., & Medenwaldt, J. M. (2021). Personality and social psychology approaches to religious and spiritual development in adolescents. Adolescent Research Review, 6(3), 289-307. https://doi.org/10.1007/s40894-020-00144-z
Shi, H., Wang, Y., Li, M., Tan, C., Zhao, C., Huang, X., ... & Zhang, J. (2021). Impact of parent-child separation on children’s social-emotional development: A cross-sectional study of left-behind children in poor rural areas of China. BMC Public Health, 21(1), 823. https://doi.org/10.1186/s12889-021-10831-8
Sihotang, A., & Huwae, A. (2023). Kematangan emosi dan pemaafan pada remaja akhir perempuan yang berasal dari keluarga broken home. Jurnal Psikologi Malahayati, 5(2). https://doi.org/10.33024/jpm.v5i2.7390
Simbeni, T. V., & Mokgatle, M. M. (2023, October 16). Maladaptive behaviours of maternal orphans in high schools of Tshwane North of Gauteng, South Africa. African Journal of Primary Health Care & Family Medicine. https://phcfm.org/index.php/phcfm/article/view/3887/6543
Suhartanto, P. E. (2024). Self Awareness dan pemaknaan pengalaman. Suksma Jurnal Psikologi Universitas Sanata Dharma, 5(2), i–iii. https://doi.org/10.24071/suksma.v5i2.8726
Sutinah, S. (2020). Analisa keberadaan lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) di Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Sosiologi Dialektika, 13(1), 66. https://doi.org/10.20473/jsd.v13i1.2018.66-78
Tumanggor, R. O., & Dariyo, A. (2021). Peran spiritual Well-Being untuk menumbuhkembangkan kesehatan mental demi mewujudkan ketahanan sosial pada masyarakat korban konflik sosial di Aceh Singkil. Jurnal Ketahanan Nasional, 27(1), 1. https://doi.org/10.22146/jkn.64606
Yendork, J. S., & Somhlaba, N. Z. (2017). “I am happy because of God”: Religion and spirituality for well-being in Ghanaian orphanage-placed children. Psychology of Religion and Spirituality, 9(Suppl 1), S32–S39. https://doi.org/10.1037/rel0000094
Yustia, F. A., Lubis, H., & Putri, E. T. (2021). Sense of humor dengan subjective well-being pada remaja dengan orangtua yang bercerai. Jurnal Imiah Psikologi, 9(3), 566-574. http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i3.6500
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v13i2.19233
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Yosepha Putri Kabelen, Arthur Huwae

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexing by :
________________________________________
PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
________________________________________
PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi
Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id