Evaluasi Masa Tanam Berdasarkan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Indeks Kecukupan Air (IKA) untuk Pengembangan Produksi Jagung di Giritontro, Indonesia

Ganjar Herdiansyah, Ummi Nur Fitriana, Sumani Sumani, Mujiyo Mujiyo, Aktavia Herawati

Abstract


Berubahnya durasi musim menjadikan pergantian musim kemarau dan musim hujan tidak menentu. Tanaman pangan yang dibudidayakan pada lahan sawah tadah hujan dan tegalan seperti jagung mudah mengalami cekaman karena ketersediaan air dipengaruhi oleh iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui SPI (Standardized Precipitation Index) dan Indeks Kecukupan Air (IKA) guna menentukan masa tanam yang tepat untuk tanaman jagung di Kecamatan Giritontro, Kabupaten Wonogiri. Pelaksanaan penelitian dengan metode deskriptif eksploratif, data curah hujan rata-rata Kecamatan Giritontro 1.750-2.250 mm per tahun. Metode yang digunakan adalah Standardized Precipitation Index dan Indeks Kebutuhan Air, dengan alat analisa berupa aplikasi Rstudio dan Cropwat 8.0 yang mengolah data curah hujan dalam 9 tahun terakhir (tahun 2012 sampai 2020). Titik pengamatan dan pengambilan sampel tanah ditentukan menggunakan data spasial (curah hujan, penggunaan lahan, kemiringan lereng, dan jenis tanah) wilayah penelitian. Parameter kondisi aktual tanah yang diamati diantaranya kadar lengkap, struktur tanah, tekstur tanah, dan bahan organik. Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan uji ANOVA dan Pearson correlation. Penghitungan indeks kekeringan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dengan aplikasi Rstudio dan Indeks Kecukupan Air (IKA) dengan aplikasi Cropwat 8.0 berdasarkan data curah hujan pos BBWS di Giriwoyo. Kondisi tanah aktual diamati diantaranya kadar lengas, struktur tanah, tekstur tanah, bahan organik, data curah hujan 9 tahun terakhir (2012-2020), data spasial Kecamatan Giritontro untuk peta pengamatan dan pengambilan sampel. Analisis data yang dilakukan ialah uji korelasi antara indeks kekeringan dengan indikator pengamatan. Hasil indeks kekeringan rata–rata wilayah penelitian pada tahun 2012–2020 termasuk kategori mendekati normal berkisar antara -0,94-0,87. Indeks kekeringan berhubungan dengan tesktur tanah dan dipengaruhi oleh kemiringan lereng. Indeks kecukupan air tanaman jagung antara 0,47–0,91 dari bulan Januari sampai Desember. Penentuan awal masa tanam paling efektif pada bulan November. Alternatif pencadangan air tanah dapat melalui pembuatan dam parit yang berfungsi sebagai penampung aliran air permukaan.

Keywords


curah hujan, iklim, kondisi stressing

Full Text:

PDF

References


Adi HP. 2011. Kondisi dan konsep penanggulangan bencana kekeringan di Jawa Tengah. Seminar Nasional Mitigasi dan

Ketahanan Bencana.

Adnan M. 2020. Role of potassium in maize production: a review. Open Access Journal of Biogeneric Science and

Research 3(5).

Afif HA, Harist MC, Putri DN. 2018. Pemetaan wilayah potensi kekeringan menggunakan sistem informasi geografi dan

penginderaan jauh studi kasus Kabupaten Brebes. Seminar Nasional Geomatika : Penggunaan Dan Pengembangan

Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional.

Ajaz A, Taghvaeian S, Khand K, Gowda PH, Moorhead JE. 2019. Development and evaluation of an agricultural drought

index by harnessing soil moisture and weather data. Water (Switzerland) 11(7).

Aripbilah SN, Suprapto H. 2021. Analisis kekeringan di kabupaten Sragen dengan metode palmer, thornthwaite, dan

standardized precipitation index. JURNAL SUMBER DAYA AIR. 17(2): 111–124.

Bazrafshan J, Hejabi S, Rahimi J. 2014. Drought monitoring using the multivariate standardized precipitation index

(MSPI). Water Resources Management 28(4): 1045–1060.

Bouaziz M, Medhioub E, Csaplovisc E. 2021. A machine learning model for drought tracking afnd forecasting using

Remote Precipitation Data and a Standardized Precipitation Index from arid regions. Journal of Arid

Environments189(February): 104478.

Cairns JE, Hellin J, Sonder K, Araus JL, MacRobert JF, Thierfelder C, Prasanna BM. 2013. Adapting maize production to

climate change in sub-Saharan Africa. Food Security 5(3): 345–360.

Fauzi M, Mutia T, Akhmad R, Hadi H. 2021. Pemetaan sebaran daerah rawan kekeringan untuk menentukan sistem

pertanian di Kabupaten Lombok Tengah. Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi 5(1): 144–153.

Hao Z, AghaKouchak A. 2013. Multivariate Standardized Drought Index: A parametric multi-index model. Advances in

Water Resources 57: 12–18.

Hariyanti KS, June T, Koesmaryono Y, Hidayat R, Pramudia A. 2020. Penentuan waktu tanam dan kebutuhan air tanaman

padi, jagung, kedelai dan bawang merah di Provinsi Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Tanah dan Iklim

(1): 83–92.

Hunt ED, Svoboda M, Wardlow B, Hubbard K, Hayes M, Arkebauer T. 2014. Monitoring the effects of rapid onset of

drought on non-irrigated maize with agronomic data and climate-based drought indices. Agricultural and Forest

Meteorology 191: 1–11.

Kaur G, Asthir B. 2017. Molecular responses to drought stress in plants. In Biologia Plantarum Springer Netherlands

(2): 201–209.

Khairiyah, Khadijah S, Iqbal M, Erwan S, Norlian, Mahdiannoor. 2017. Pertumbuhan dan hasil tiga varietas jagung manis

(Zea mays saccharata Sturt) terhadap berbagai dosis pupuk organik hayati pada lahan Rawa Lebak. Ziraa’ah 42(3):

–240.

Kim Y, Glick BR. Bashan Y. 2012. Enhancement of Plant Drought Tolerance by Microbes.

Łabędzki L, Bąk B. 2015. Meteorological and agricultural drought indices used in drought monitoring in Poland: a review.

Meteorology Hydrology and Water Management 2(2): 3–14.

Loo YY, Billa L, Singh A. 2015. Effect of climate change on seasonal monsoon in Asia and its impact on the variability of

monsoon rainfall in Southeast Asia. Geoscience Frontiers 6(6): 817–823.

Lumbantoruan SM, Sahar A, Elfiati D, Sitohang C. 2015. Efektivitas pemberian beberapa jenis bahan organik tandan

kosong kelapa sawit dan mikoriza pada tanaman karet di tanah cekaman kekeringan. Jurnal Pertanian Tropik 2(3):

–310.

Marsjad AB, Suriadi M, Riadi B. 2013. Potensi risiko bencana alam longsor terkait cuaca ekstrim di Kabupaten Ciamis,

Jawa Barat. Jurnal Ilmiah Geomatika 19(1): 57–63.

Meidelfi D, Hartati S. 2013. Aplikasi sistem pendukung keputusan kelompok untuk pemilihan aplikasi sistem pendukung

keputusan kelompok untuk pemilihan tanaman pertanian lahan kering. Berkala MIPA 23(3).

Meng Q, Hou P, Wu L, Chen X, Cui Z, Zhang F. 2013. Understanding production potentials and yield gaps in intensive

maize production in China. Field Crops Research 143 : 91–97.

Moioli E, Salvati F, Chiesa M, Siecha RT, Manenti F, Laio F, Rulli MC. 2018. Analysis of the current world biofuel

production under a water–food–energy nexus perspective. Advances in Water Resources 121: 22–31.

Nichol JE, Abbas S. 2015. Integration of remote sensing datasets for local scale assessment and prediction of drought.

Science of the Total Environment 505: 503–507.

Nohegar A, Mahmoodabadi S, Norouzi A. 2015. Comparison the suitability of SPI, PNI and DI drought index in

kahurestan watershed (hormozgan province/South of Iran). Journal of Environment and Earth Science 5(8)

Nurrohmah H, Nurjani E. 2017. Kajian kekeringan meteorologis menggunakan Standardized Precipitation Index (SPI) di

provinsi Jawa Tengah. Geomedia 15(1).

Pradawet C, Khongdee N, Pansak W, Spreer W, Hilger T, Cadisch G. 2022. Thermal imaging for assessment of maize

water stress and yield prediction under drought conditions. Journal of Agronomy and Crop Science 1–15.

Ranum P, Peña-Rosas JP, Garcia-Casal MN. 2014. Global maize production, utilization, and consumption. Annals of the

New York Academy of Sciences 1312(1): 105–112.

Rejekiningrum P, Surmaini E. 2014. Penentuan masa tanam berdasarkan Indeks Kecukupan Air dan unsur dominan iklim

penentu produksi kedelai di Jawa Timur: 316–326.

Saidah H, Budianto MB, Hanifah L. 2017. Analisa indeks dan sebaran kekeringan menggunakan metode Standardized

Precipitation Index (SPI) dan Geographical Information System (GIS) untuk Pulau Lombok. 5(2) : 173–179.

Sigit AA, Priyono KD, Priyana Y. 2015. Pemanfaatan air sungai bawah tanah gua suruh untuk masyarakat desa Pucung,

Eremoko, Wonogiri. WARTA 18(1):10–19.

Syarif MM, Barus B, Effendy S. 2013. Penentuan indeks bahaya kekeringan agro-hidrologi: studi kasus wilayah Sungai

Kariango Sulawesi Selatan. Jurnal Tanah Lingkungan 15(1): 12–19.

Tanee FBG, Albert. 2013. Air pollution tolerance indices of plants growing around Umuebulu Gas Flare Station in Rivers

State, Nigeria. African Journal of Environmental Science and Technology 7(1): 1–8.

Utami D, Hadiani Rr.R, Susilowati. 2013. Prediksi kekeringan berdasarkan standarized precipitation index (SPI) pada

daerah aliran sungai keduang di kabupaten Wonogiri. E-Jurnal Matriks Teknik Sipil 1(3).

Wang H, Rogers JC, Munroe DK. 2015. Commonly used drought indices as indicators of soil moisture in China. Journal

of Hydrometeorology 16(3): 1397–1408.

Webber H, Ewert F, Olesen JE, Müller C, Fronzek S, Ruane AC, Bourgault M, Martre P, Ababaei B, Bindi M, Ferrise R,

Finger R, Fodor N, Gabaldón-Leal C, Gaiser T, Jabloun M, Kersebaum KC, Lizaso JI, Lorite IJ, … Wallach D.

Diverging importance of drought stress for maize and winter wheat in Europe. Nature Communications 9(1).

Widyastuti R, Tambunan MP, Taqyuddin, Tambunan RP. 2020. Pola sebaran kekeringan di kecamatan simpenan

menggunakan metode SPI (Standardized Precipitation Index). Jurnal Geosaintek 6(1): 19–24.

Woli P, Jones JW, Ingram KT, Fraisse CW. 2012. Agricultural reference index for drought (ARID). Agronomy Journal

(2): 287–300.

Yan W, Zhong Y, Shangguan Z. 2015. Evaluation of physiological traits of summer maize under drought stress.

(October).

Zampieri M, Ceglar A, Dentener F, Dosio A, Naumann G, Van den Berg M, Toreti A. 2019. When will current climate

extremes affecting maize production become the norm? Earth’s Future 7(2): 113–122.




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.5.2.2023.9979.152-162

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab