Pemetaan Kualitas Tanah dengan Analisis Sistem Informasi Geografis di Kota Samarinda

Rabiatul Jannah, Donny Dhonanto, Hirzi Fathul Hakim

Abstract


Tanah merupakan salah satu dari sumberdaya alam yang berperan penting bagi kehidupan manusia terutama sebagai tempat kegiatan hidup. Pemanfaatan sumberdaya alam tersebut seringkali tidak disertai pemeliharaan, akibatnya lingkungan alam yang menopang kehidupan manusia menjadi rusak. Kualitas tanah adalah kapasitas tanah yang berfungsi mempertahankan fungsinya. Kualitas tanah yang semakin baik akan mendukung kerja fungsi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memetakan status kualitas tanah di Kota Samarinda. Penelitian ini telah dimulai dari bulan Maret 2019 sampai Desember 2019 di Laboratorium Tanah dan Laboratorium Kartografi dan SIG Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yang pendekatan variabelnya dilakukan melalui survei lokasi penelitian dan didukung hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah. Penentuan titik lokasi sampel tanah dilakukan dengan metode purposive random sampling mengikuti setiap satuan peta lahan (SPL) yang dibuat. Variabel dari SPL yang dibuat yaitu jenis tanah, penggunaan lahan, dan lereng. Sampel tanah dianalisis dengan parameter berat volume, tekstur, pH, porositas, N-total, P-tersedia, K-tersedia, C-organik dan kedalaman perakaran. Penentuan skor berkisar antara 0-1. Hasil analisis skoring dan fungsi tanah terpilih dijumlahkan untuk menentukan kriteria Indeks Kualitas Tanah (IKT). Hasil penelitian menunjukan terdapat 4 satuan peta lahan jenis tanah Inceptisols di Kota Samarinda. Terdapat satu satuan lahan yang memiliki kriteria kualitas tanah “baik” yaitu satuan peta lahan 2 dengan jenis tanah Aquic Dystrudepts (IKT = 0,61). Sedangkan ketiga satuan lahan lainnya memiliki kriteria kualitas tanah “sedang”, yaitu satuan peta lahan 1 dengan jenis tanah Typic Endoaquepts (IKT = 0,44), satuan peta lahan 3 dengan jenis tanah Typic Dystrudepts (IKT = 0,46), satuan peta lahan 4 dengan jenis tanah Oxic Dystrudepts (IKT = 0,52).

Keywords


Kualitas Tanah, Survey Tanah, SIG

Full Text:

PDF

References


Andrews, S.S., D.L. Karlen, and C.A. Cambardella. 2004. The Soil Management Assessment Framework. Soil Science Society of America Journal 68:

–1962.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur. 2016. Kawasan Komoditas Pertanian Kota Samarinda. BPTP Kaltim. Samarinda.

Doran JW and TB Parkin. 1994. Defining and Assessing Soil Quality, In: J.W Doran DC Colemen, DF Bezdicek and BA Stewart (Eds) Defining Soil

Quality for Sustainable Environment. Soil Sci Soc Am J. Special Publication 35:3-21. Madison, Wilconsin, USA.

Islam, K.R., and R.R. Weil. 2000. Soil Quality Indicator Properties in M id-Atlantic S oils as I nfluenced by Conservation Management. Journal Soil and

Water Conservation 55: 69-78.

Juarti. 2016. Analisis Indeks Kualitas Tanah Andisol Pada Berbagai Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas. Jurnal Pendidikan Geografi. Tahun 21

No.2, 2016 : 58-71.

Soil Quality Institute, 2001. Guidelines for Soil Quality Assessment in Conservation Planning. Soil Quality Institute. Natural Resources Conservation

Service. USDA.

Mausbach, M.J., and C.A. Seybold. 1998. Assessment of Soil Quality. In Soil Quality and Agricultural Sustainability. Ann Arbor Press. Chelsea.

Michigan.

Partoyo. 2005. AnalisisIndeks Kualitas Tanah Pertanian di Lahan Pasir Pantai Samas Yogyakarta. Ilmu Pertanian Vol. 12 No.2, 2005 : 140 – 151.




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.4.1.2021.5797.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab