Daya Dukung Lingkungan Lahan Tanaman Pangan Berdasarkan Pendekatan Telapak Ekologis Di Provinsi Kalimantan Timur

Muhammad Helmi Rahman, Rizky Sunandar Ahmad, Ariyaningsih Ariyaningsih, Cut Keumala Banaget

Abstract


Abstrak. Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur mendorong bertambahnya permintaan berbagai kebutuhan sumberdaya terutama bahan pangan yang dihasilkan oleh lahan pertanian. Pembangunan yang cenderung mengarah pada pertumbuhan ekonomi,, lahan pertanian terutama pertanian tanaman pangan terus mendapatkan tekanan dari perluasan lahan pertambangan dengan laju pertumbuhan lahan rata-rata tahun 2012 – 2016 sebesar 2,18%. Tekanan dari penggunaan lahan pertambangan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan Provinsi Kalimantan Timur di masa mendatang karena terus berkurangnya lahan pertanian yang ada saat ini. Dengan kondisi tersebut, diperlukan arahan untuk mengoptimalkan lahan pertanian tanaman pangan dengan mempertimbangkan kondisi ekologisnya. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan metode optimalisasi lahan tanaman pangan di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan pendekatan telapak ekologis. Telapak ekologis merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengukur total biaya ekologis (dalam area lahan) dari aktivitas manusia. Pendekatan ini dipilih karena merupakan salah satu pendekatan yang memperhatikan daya dukung lingkungan sebagai tolok ukur keseimbangan dan keberlanjutan. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan ialah analisis biokapasitas, analisis telapak ekologis, dan analisis daya dukung ekologis. Hasil analisis biokapasitas secara keseluruhan tanaman pangan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu 267.013,96 gha dengan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi yang paling besar biokapasitasnya dengan persentase 44,03% dari total biokapasitas provinsi. Hasil analisis telapak ekologis terhadap konsumsi tanaman pangan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu 204.719,06 gha dengan Kota Samarinda menjadi yang paling besar telapak ekologisnya dengan persentase 21,78% dari total telapak ekologis provinsi. Hasil analisis daya dukung ekologis menunjukkan kondisi keseimbangan antara ketersediaan pasokan tanaman pangan di alam dengan konsumsi penduduk terhadap tanaman pangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara agregat Provinsi Kalimantan Timur memiliki kondisi ekologis yang surplus pasokan tanaman pangan, namun secara parsial Kota Balikpapan, Bontang, dan Samarinda berada pada kondisi ekologis defisit pasokan tanaman pangannya.

Keywords


Biokapasitas, Keseimbangan Ekologis, Lahan Tanaman Pangan, dan Telapak Ekologis

Full Text:

PDF

References


Ariningsih, E. & Irawan, B., 2015. Dinamika Kebijakan dan Ketersediaan Lahan Pertanian. Jurnal Agro Ekonomi, pp. 9-25.

Badan Pusat Statistik. 2016. Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2016. Samarinda: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik. 2017. Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2017. Samarinda: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.

Badan Pusat Statistik. 2018. Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2018. Samarinda: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur.

Budiharjo, E. & Hardjohubojo, S., 2012. Wawasan Lingkungan dalam Pembangunan Perkotaan. Bandung: PT. Alumni.

Dangnga, 2002. Pengaruh Interaksi antara Pertumbuhan Penduduk, Permukiman, dan Kualitas Lingkungan terhadap Sarana dan Prasarana Permukiman dan Faktor-Faktor Kualitas Lingkungan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Disertasi. Program Studi Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor.

Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura. 2017. Data Produksi Pertanian Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda: Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur.

Ewing, B. et al., 2010. Ecological Footprint Atlas 2010. California: Global Footprint Network.

Food and Agriculture Organization. 2017. World Crops Production. [Online] Available at: http://www.fao.org/faostat/en/#data/QC [Diakses 24 April 2017].

JATAM, 2017. Hungry Coal: Pertambangan Batu Bara dan Dampaknya terhadap Ketahanan Pangan. JATAM.

Lazarus, E. et al., 2014. Working Guidebook to the National Footprint Accounts: 2014 Edition. Oakland: Global Footprint Network.

Moleong, A., 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mubyarto, 1996. Pengembangan Kawasan Terpadu sebagai Program Penanggulangan Kemiskinan. Yogyakarta: Adiyya Media.

Munibah, K., Sitorus, S. R. P. & Rustiadi, E., 2009. Model Hubungan Antara Jumlah Penduduk dengan Luas Lahan Pertanian dan Permukiman (Studi Kasus DAS Cidanau, Provinsi Banten). Jurnal Tanah dan Lingkungan, 11(1), pp. 32-40.

Muta'ali, L., 2012. Daya Dukung Lingkungan untuk Perencanaan Pengembangan Wilayah. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM.

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur 2016 – 2036.

Saragih, B., 2018. Kalimantan Timur Swasembada Beras 2018. Samarinda.

Supriatna, J., 2008. Melestarikan Alam Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.2.2.2020.2799.71-78

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab