PERHITUNGAN OVERBURDEN DAN CADANGAN BATUBARA PADA PIT DI AREA B III-S WARUTE SOUTH DI PKP2B PT. ANTANG GUNUNG MERATUS KECAMATAN SUNGAI RAYA, KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abstract
Sesuai dengan berkembangnya kemajuan teknologi khususnya dibidang pertambangan, dewasa ini semakin banyak program berbasis komputerisasi yang dapat mempermudah pengerjaan permodelan serta perhitungan cadangan dan berbagai jenis desain penambangan. Program-program tersebut diciptakan untuk menunjang pekerjaan dengan basis kerja yang tidak berubah dari konsep dasar dan filosofi perhitungannya. Penelitian dilakukan pada pit di area B III-S Warute South Di PKP2B PT. Antang Gunung Meratus Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Perhitungan overburden dan cadangan batubara dilakukan dengan menggunakan metode cross section dengan sistem komputerisasi pada perangkat lunak AutoCAD 2007 dan minescape 4.1.1.9. Perhitungan overburden dan cadangan batubara seam utama yaitu seam M4. Seam M4 menunjukkan ketebalan batubara yang bervariatif, struktur lapisan yang bergelombang dan mengalami percabangan (split). Kemiringan batubara pada daerah penelitian secara umum relatif curam, yaitu berada pada kisaran 380 – 420dengan arah strike N2000E – N2100E. Hasil perhitungan overburden dan batubara menggunakan metode cross section adalah : volume overburden sebesar 1339886,283 BCM dan cadangan sebesar 459678,6117 MT sehingga diperoleh nilai Stripping Ratio 2,97
Keywords
Full Text:
1-5 PDFReferences
Aladin, A., 2011,Sumberdaya Alam Batubara, Lubuk Agung, Bandung. Hal.1, 4-5.
Balfas, M. D., 2014, Geologi Untuk Pertambangan Umum, CV. Graha Ilmu, Bogor. Hal. 136-137, 226, 233-235, 239, 242.
Hartman, H. L., & Mutmansky, J. M., 2002, Introductory Mining Engineering Second Edition, John Wiley & Sons, Inc, Hoboken, New Jersey. Hal. 158-160.
Hustrulid, W., Kuchta, M., & Martin, R.,2013. Open Pit Mine Planning & Design, Volume 1 – Fundamentals 3rd Edition, CRC Press/Balkema, Rotterdam, Brookfield. Hal. 219, 222, 372, 390.
Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral, 2009, Undang-Undang Pertambangan Mineral Dan Batubara, Fukusindo, Mandiri, Bandung. Hal. 2-3, 6.
Minerals Council of Australia, 1996, Australian Code For Reporting Of Identified Mineral Resources and Ore Reserves,Australian Institute of Geoscientist, Australia. Hal. 3 & 9 Noor, D., 2011, Geologi Untuk Perencanaan, CV. GrahaIlmu, Bogor. Hal. 117-118.
Standar Nasional Indonesia, 2011, Pedoman Pelaporan, Sumberdaya, dan Cadangan Batubara, Badan Standardisasi Nasional, Indonesia. Hal. 1-3.
Sulistyana, W., 2015,Perencanaan Tambang Edisi Keenam, Infonet Media, Jogjakarta. Hal. 7-8,26, 22-23, 42-47, 53-54, 59-61, 64.
Tobing, R. L.,2007, Kajian Awal Sumberdaya Batubara dan Nisbah Pengupasan (Stripping Ratio) di Pulau Nias Provinsi Sumatera Utara, Pusat Sumberdaya Geologi, Volume 2 No.3. Hal. 8
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v8i1.3975
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats