GEOLOGI DAN ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DENGAN METODE ANALISIS GRANULOMETRI DAERAH BATU CERMIN KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Resty Intan Putri, Koeshadi Sasmito, Muhammad Dahlan Balfas, Bella Safira, Elma Sari

Abstract


Batupasir Formasi Balikpapan yang berumur Miosen Akhir merupakan salah satu elemen penting dalam kaitannya lingkungan pengendapan pada Cekungan Kutai. Lingkungan pengendapan merupakan lokasi/tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu. Lingkungan pengendapan secara umum dibagi menjadi 3 macam yaitu lingkungan pengendapan darat, transisi dan laut. Pengamatan fisik sedimen dilakukan melalui 2 (dua) pengamatan struktur dan tekstur sedimen. Pengamatan struktur sedimen dapat dilakukan melalui interpretasi informasi geologi dari data lapangan atau peta geologi yang dicocokkan dengan keadaan lapangan. Pengamatan tekstur sedimen dapat menggunakan analisis ukuran butir sedimen yakni granulometri. Analisis granulometri dilakukan secara grafis dan matematis pada sampel Batupasir daerah penelitian. Analisis granulometri memperlihatkan mean dengan ukuran butir pasir kasar dengan nilai 0,46 phi, memiliki sortasi very well sorted dengan nilai 0.29 phi, skewness strongly fine skewed dengan nilai 0,22, kurtosis very lepto kurtic dengan nilai0,71. Jenis mekanisme trasportasi sedimen yang ada pada daerah penelitian yang terjadi yaitu proses traksi. Penentuan jenis lingkungan pengendapan daerah penelitian memakai 2 perbandingan yakni penentuan dari analisis profil Stratigrafi dan penentuan analisis ukuran butir (Granulometri). Pada analisa profil singkapan yang dilakukan pada 3 LP, yakni LP 11, LP, 6 dan Lp 22. Pada analisis lingkungan pengendapan dengan analisis granulometri didapatkan dari metode grafis dan metode matematis hasil jenis lingkungan pengendapan sampel Batupasir G.1-G.7B pada daerah penelitian yaitu lingkungan pengendapan transisi.

Keywords


mekanisme transportasi; granulometri; lingkungan pengendapan

Full Text:

PDF

References


Allen, G.P. and Chambers. J.,L.C, 1998, Sedimentation in the Modern and Miocene Mahakam Delta, Indonesian Petroleum Association Proceeding, Jakarta, Indonesia.

Ananta H., dkk., 2014, Geologi Dan Analisa Granulometri Untuk Lingkungan Pengendapan Formasi Citalang Daerah Surian Dan Sekitarnya Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang Jawa Barat, Universitas Pakuan, Bogor

Bachtiar, A., Kurniawan, E., dan Widodo, K.S., 2003. Regional Kutai Basin and Mahakam Delta Field Trip, Guide Book, PT. GDA Daya Ayfedha.

Boggs S. Jr. 1987. Principles of Sedimentary and Stratigraphy. Merril Publishing Company, Columbus.

Boggs S. Jr. 1995, Petrology Of Sedimentary Rocks Second Edition, Published in the United States of America by Cambridge University Press, New York.

Boggs S. Jr. 2005, Petrology Of Sedimentary Rocks Fourth Edition, Published in the Pearson Parentic Hall, New Jersey.

Koesoemadinata R., P., 1981, Prinsip-Prinsip Sedimentasi, Bandung: Departemen Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung.

Komisi Sandi Stratigrafi Indonesia, 1996, Sandi Stratigrafi Indonesia, Jakarta: IAGI.

Nichols, G., 2009. Sedimentology and Stratigraphy, Second Edition, Oxford : Wiley-Blackwell Publishing.

Pettihjhon, F. J., 1957, Sedimentary Rock, New York : Herper and Brother.

Sasmito, Koeshadi., Rindawati, Puspa Indah., Pradana, Septian Ade., Andika, Bukit. 2018. Analisis Lingkungan Pengendapan Dengan Metode Analisis Granulometri Daerah Tanah Merah Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Jurnal Teknik Geologi: Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol. 1 No. 1, hal. 15-26 Universitas Mulawarman.

Sudirman M. R., dkk., 2015, Studi Provenance Dan Granulometri Pada Singkapan Batupasir Formasi Balikpapan Pada Daerah Palaran Dan Sanga-Sanga Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-8, Yogyakarta.

Supriatna S., Sukardi R., Rustandi E., 1995, Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantam

Timur, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Surjono, S.S., Amijaya, D.H., 2017, Sedimentologi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Van de Weerd, A. A. and R.A. Armin, 1992. Origin and evolution of the tertiary hydrocarbonbearing basins in Kalimantan (Borneo), Indonesia. AAPG bulletin vol. 76 no. 11,

Halaman 1778 - 1803.

Walker, R.G., 1992, General introduction: facies, facies sequences and facies models, in

Walker, R.G., ed., Facies models, 2nd edition: Geological Association of Canada, Geoscience Canada Reprint Series 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtg.v3i1.6475

Refbacks

  • There are currently no refbacks.