PEMILIHAN SUPPLIER TANDAN BUAH SEGAR (TBS) MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TOPSIS PADA PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
Abstract
PT SUAN merupakan perusahaan di bidang agrobisnis yang memproduksi CPO atau minyak
sawit mentah. Permasalahan yang dialami oleh PT SUAN yaitu kebun inti pabrik belum mampu
memasok tandan buah segar. Selain itu, pasokan TBS dari kelompok tani belum mencukupi
kapasitas pengolahan pabrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT SUAN harus
menetapkan supplier potensial untuk mencukupi kapasitas pengolahan pabrik. Untuk
menentukan supplier potensial, dapat dilakukan dengan cara menyeleksi supplier berdasarkan
kriteria-kriteria yang sesuai dalam pabrik. Dalam mengambil keputusan penentuan supplier
diterapkan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk menentukan kriteria yang
paling berpengaruh dengan matriks perbandingan berpasangan, dan menghasilkan nilai bobot
kriteria yang kemudian digunakan sebagai input metode TOPSIS untuk merangkingkan supplier.
Hasil perhitungan AHP didapatkan kriteria kualitas memiliki bobot tertinggi sebesar 0,356.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas menjadi faktor utama dalam pemilihan supplier.
Selanjutnya kriteria lain yang diterapkan yaitu harga (0,210), pengiriman (0,140), sistem
komunikasi (0,0982), kemampuan teknis (0,0979), kontrol operasi (0,064) dan sejarah kerja
(0,034). Dari hasil perhitungan TOPSIS didapatkan supplier Mustafa merupakan supplier
terbaik untuk dipilih dengan nilai sebesar 0,9875.
Kata kunci: pemilihan supplier, analytical hierarchy process (AHP), technique for order
preference by similarity to ideal solution (TOPSIS).
sawit mentah. Permasalahan yang dialami oleh PT SUAN yaitu kebun inti pabrik belum mampu
memasok tandan buah segar. Selain itu, pasokan TBS dari kelompok tani belum mencukupi
kapasitas pengolahan pabrik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT SUAN harus
menetapkan supplier potensial untuk mencukupi kapasitas pengolahan pabrik. Untuk
menentukan supplier potensial, dapat dilakukan dengan cara menyeleksi supplier berdasarkan
kriteria-kriteria yang sesuai dalam pabrik. Dalam mengambil keputusan penentuan supplier
diterapkan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk menentukan kriteria yang
paling berpengaruh dengan matriks perbandingan berpasangan, dan menghasilkan nilai bobot
kriteria yang kemudian digunakan sebagai input metode TOPSIS untuk merangkingkan supplier.
Hasil perhitungan AHP didapatkan kriteria kualitas memiliki bobot tertinggi sebesar 0,356.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas menjadi faktor utama dalam pemilihan supplier.
Selanjutnya kriteria lain yang diterapkan yaitu harga (0,210), pengiriman (0,140), sistem
komunikasi (0,0982), kemampuan teknis (0,0979), kontrol operasi (0,064) dan sejarah kerja
(0,034). Dari hasil perhitungan TOPSIS didapatkan supplier Mustafa merupakan supplier
terbaik untuk dipilih dengan nilai sebesar 0,9875.
Kata kunci: pemilihan supplier, analytical hierarchy process (AHP), technique for order
preference by similarity to ideal solution (TOPSIS).
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman
Jalan Sambaliung No. 9 Sempaja Selatan
Kec. Sempaja, Kota Samarinda, Kalimantan Timur
Kode Post. 75117