KERAGAMAN BUDAYA NUSANTARA DALAM PUISI ETNOGRAFI LUKA SEBUAH NEGERI KARYA M. JUNUS MELALATOA KAJIAN MULTIKULTURALISME
Abstract
Luka sebuah Negeri adalah buku kumpulan puisi etnografi karya M. Junus Melalatoa, etnografer dan guru besar antropologi di Universitas Indonesia. Buku ini berisi dua puluh satu sajak yang membicarakan kebhinekaan budaya, bahasa, agama, ras, dan suku di Indonesia. Membaca dan menelaahnya merupakan hal yang penting sebagai upaya untuk menyebarkan paham multikulturalisme di tengah kemajemukan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bentuk dan makna keragaman budaya Indonesia yang termanifestasikan dalam kumpulan puisi etnografi tersebut. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan teori semiotik yang dikembangkan oleh Michael Riffaterre. Telaah puisi dilakukan dengan cara menerapkan pembacaan heuristik dan hermeneutik yang dipadukan dengan perspektif multikulturalisme. Data penelitian berupa kata, frasa, kalimat, dan wacana multikulturalisme yang bersumber dari buku kumpulan puisi Luka sebuah Negeri terbitan Yayasan Obor pada 2006. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan teknik baca, catat, dan sistem kartu data. Seluruh puisi, pertama-tama, dibaca secara heuristik untuk menemukan diksi yang berkaitan dengan wacana keragaman budaya. Hasil pembacaan, kemudian ditandai dan dicatat di kartu data untuk diklasifikasikan berdasarkan budaya nusantara yang terdapat di dalamnya. Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan pembacaan hermeneutik dengan perspektif multikulturalisme untuk menemukan bentuk dan makna keragaman budaya nusantara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Ma’ruf, A. I. (2011). “Peran Sastra Multikultural sebagai Media Komunikasi Antarbangsa”. Literasi Jurnal Ilmu-ilmu Humaniora, 1(1).
Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan Lain-lain. Yogyakarta:
Grafiti Pers.
Djami, Erlin Novita Idje (2019) “Ciri Budaya Prasejarah pada Sistem Bercocok tanam Masyarakat Suku Dani di Lembah Baliem”. Balai Arkeologi Jayapura. Papua Vol. 1 No. 2 / November 2009
Dwinanto, Arief, Rini S. Soemarwoto, Miranda Risang Ayu Palar. (2019) “Budaya Sirih Pinang dan Peluang Pelestariannya di Sumba Barat, Indonesia”. Jurnal Patanjala Vol. 11 No. 3 hlm. 363–379. Doi 10.30959/patanjala.v11i3.543
Fatanti, M. N., & Happy, N. (2019). Makna “Kultural Tradisi Marosok”. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 16 No. 2, hlm. 161-174. Doi: https://doi.org/10.24002/jik.v16i2.1633
Hurgronje, Snouck. (1996). Gayo : Masyarakat dan Kebudayaan Awal Abad ke-20. Terjemahan Hatta Hasan Aman Asnah. Jakarta: Balai Pustaka
Lu, Yuliana. (2016). “Tradisi Pemakaman dalam Masyarakat Sumba Timur sebagai Pendekatan Kontekstual”. Jurnal Missio Ecclesiae, Vol. 5 No. 2, hlm. 134-152. Doi: https://doi.org/10.52157/me.v5i2.62
Melalatoa, M. Junus. (2006). Luka Sebuah Negeri. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Miles, M.B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi. Jakarta: UI-Press.
Mualit, Thadeus N. (2003).”Beberapa Pola Komunitas Tradisional di Lembah Balim”, dalam Nilai-NIlai Hidup Masyarakat Hubula di Lembah Baliem Papua. Jayapura: Biro Penelitian STFT Fajar Timur.
Parekh, B.(2006). Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. New York: Palgrave Macmillan
Ratih, Rina. (2016). Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Riffaterre, Michael. (1978). Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University Press.
Sahusilawane, F. ed. (1996). Arkeologi Islam Maluku di Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Ambon
Sapendi, S. (2015). “Internalisasi Nilai-nilai Multikultural dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah (Pendidikan Tanpa Kekerasan)”. Raheema, 2 (1), 88–110.
Seda, Eri. (1994) “Beberapa Catatan Mengenai Konfederasi dan Aliansi Pada Masyarakat Baliem di Lembah Baliem Irian Jaya”, dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan, Suatu Telaah Analitis Masyarakat Wamena. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Taum, Yoseph Yapi. (2007). Semiotika Riffaterre dalam “Bulan Ruwah” Subagio Sastrowardoyo. Sintesis, 5 (1), 70-87.
Tinambunan, Edison R.L. (2022). “Gondang Batak Toba: Makna Religi dan Implikasinya pada Keagamaan dan Adat”. Jurnal Smart Volume 8 Nomor 2 hlm. 261–273. Doi: 10.18784/smart.v8i2.1775
Ujan, Andre Ata. (2009). Multikulturalisme: Belajar Hidup Bersama dalam Perbedaan. Jakarta: Indeks.
Vidiyanti, M. O., & Yulianto, B. (2019). Pendidikan Multikulturalisme Dalam Puisi Digital Gorontalo Tanah Berdaulat Karya Jamal Rahman Iroth: Kajian Mozaic Analogy Berkson. Telaga Bahasa, 7(2), 173-180.
Widjono AMZ, Roedy Haryo. Masyarakat Dayak Menatap Hari Esok. Jakarta: Grasindo, 1998.
Yusriansyah, E., & Sari, N. A. (2020). The Poem “Dialog Beliatnt” by M. Junus Melalatoa: Study of Semiotic Michael Riffaterre. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS) (Vol. 2, pp. 441-448).
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/calls.v0i0.13143
Copyright (c) 2023 M. Bahri Arifin, Eka Yusriansyah, Fatimah M.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial address:
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Address: Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalcalls@fib.unmul.ac.id
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics site is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics indexing by: