PEMALI DALAM MASYARAKAT ETNIK BANJAR DI KOTA SAMARINDA: SUATU TINJAUAN SEMIOTIKA

Annisa Akhlak, M. Bahri Arifin, Syamsul Rijal

Abstract


Penelitian ini membahas tentang makna pemali dalam masyarakat etnik Banjar yang berada di Kota Samarinda. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pemali apa saja yang dilaksanakan dan tidak dilaksanakan oleh masyarakat etnik Banjar dan menentukan makna terkandung di dalam budaya pemali masyarakat etnik Banjar.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan termasuk dalam jenis penelitian lapangan. Data penelitian ini berupa budaya pemali yang diperoleh dari observasi dengan informan yang mengetahui dan masih melaksanakan budaya pemali yang berada di kota Samarinda. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, rekam dan catat. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, transkrip data, dan penyajian data.Hasil dari penelitian ini berupa temuan makna pemali dengan menggunakan teori semiotika yang dilihat dari makna denotatif atau pemaknaan tingkat satu yaitu makna sebenarnya atau sesuai dengan kamus, konotatif atau pemaknaan tingkat dua yaitu merupakan bentuk akibat yang menjadi tanda, serta akan menjadi mitos yang sekaligus menjadi simbol budaya Banjar. Penelitian ini mengumpulkan lima puluh pemali yang terbagi menjadi dua yaitu, pemali yang tidak dilaksanakan dan pemali yang dilaksanakan.

 

This study discussed the meanings of pamali in Banjar ethnic living in Samarinda City. It aimed to find out the types of pamali performed and not performed by the Banjar ethnic community and to determine the meanings contained in the pamali according to the culture of Banjar ethnic society. This study applied a qualitative approach with the descriptive method and it was categorized as a field study. The data of this research were in the forms of pamali culture obtained from the informants who understood and still performed the pamali culture existing in Samarinda City. The data were collected through interview, recording, and note-taking. The data were analyzed by using data reduction, data transcription, and data display. The findings of this study were in the forms of pamali with their meanings by using a semiotic theory which was seen from their denotative meanings or the first level of meaning analysis, namely the real meaning or the meaning according to the dictionary. Their connotative meaning of the second level of meaning analysis was the effects which were in the forms of signs, and they would become myths and symbols of Banjar culture. This study collected 50 pamali which were divided into two types, the pamali which were not performed and those which were performed.


Keywords


semiotic, denotative, connotative, myths, pamali

Full Text:

PDF

References


Barthes, Rolland. 2017 Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: Basa-basi.

Budiman, Kris. 2011. Semiotika Visual: Konsep, Isu dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Cepot, 2013. “Warisan Sejarah.” http://serbasejarah.wordpress.com (diakses pada tanggal 21 februari 2018).

Freud, Sigmund. 2002. Totem and Tabu. Yogyakarta : Jendela.

Ganie, Tajuddin Noor. 2013. Berjodoh dengan Suami Bermasalah Gara-gara Melanggar Pamali Banjar Bagian II. Banjarmasin: Karya Banjar Sejahtera.

Hapip, Abdul Djebar. 2008. Kamus Bahasa Banjar-Indonesia. Banjarmasin: Grafika Wangi Kalimantan. Hariwijaya, M. 2007. Metodelogi dan Penulisan Skrispsi Tesis dan Disertasi: Untuk Ilmu Sosial dan Humaniora. Yogyakarta: Parama Ilmu.

Hatmiati. 2015. “Revitalisasi Pemali dalam Tradisi Lisan Orang Banjar.” http://hiskiulmbjm.files.wordpress.com (diakes 4 Januari 2018).

Jamalie, Zulfa. Dalle, Juhriansyah. 2013. “Pamali Sebagai Nilai Tradisional Pencitraan Publik Figur Masyarakat Banjar” dalam jurnal Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal, Institut Agana Islam Negeri Antasari, hlm 1051-1061 (2013). https://scholar.google.zulfajamaliel.com (diakses pada 8 januari 2018).

Kastanya, Helmina. 2013. “Pamali: Norma Lisan Masyarakat Maluku.” http://www.academia.edu/10347045/PAMALI_NORMA_LISAN_MASYARAKAT_MALUKU_Oleh_Helmina_Kastanya (diakses 6 Januari 2018).

Kemendikbud. 2018. “Kamus Besar Bahasa Indonesia” [Online]. kbbi.kemdikbud.go.id/entri/religius (diakses 20 Januari 2018).

Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta.

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sobur, Alex .2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

Sudarni. 2012. “Pelangi Kalimantan Selatan.” Amuntai: Hemat Publishing.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v3i2.1780

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Annisa Akhlak, M. Bahri Arifin, Syamsul Rijal

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License