Tanah Berkembang dari Batuan Lumpur dan Pasir untuk Pelapisan Timbunan Bekas Tambang Batubara di Teluk Dalam, Kalimantan Timur

Mulyadi Mulyadi

Abstract


Proses pemindahan regolith dari lokasi tambang batubara ke lokasi pembuangan (disposal) mengakibatkan perubahan bahan pembentuk tanah dan rekonstruksi yang juga mempengaruhi perubahan tubuh tanah dan sifat tanah reklamasi tambang batubara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tanah pada batulempung dan serpih sebagai material penutup pada umur kurang dari dua tahun, dua sampai lima tahun dan lebih dari lima belas tahun. Profil tanah dibuat berdasarkan umur pembuangan kemudian tanah diamati pada setiap lapisan pada setiap profil. Sampel tanah diambil berdasarkan hasil deskripsi profil lapisan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik morfologi dan sifat fisiko-kimiawi pada umur buangan kurang dari 5 tahun relatif tidak teratur karena besarnya pengaruh kegiatan penambangan, sedangkan yang berumur lebih dari 15 tahun faktor pembentuk tanah seperti waktu dan iklim yang menunjukkan telah terjadinya proses pedogenetik.

Keywords


Pengembangan, batulumpur, timbunan, serpih, pelapisan tanah.

Full Text:

PDF

References


Akhtaruzzaman Md, Haque MdE, Osman KT. 2014. Morphological, physical and chemical characteristics of hill

forest soils at Chittagong University, Bangladesh. Open Journal of Soil Science 4(1): 26–35.

Buol SW, Southard RJ, Graham RC, McDaniel PA. 2011. Soil Genesis and Classification (6th ed.). SPi Publisher

Services.

Fatai A, Othman R, Bohluli M. 2017. Formation and Characteristics of an Ultisols in Peninsular Malaysia Utilized

for Oil Palm Production. Solid Earth Discussions.

Hanafiah KA. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Press.

Mandusha. 2020. What is the Difference Between Mudstone and Shale.

Mulyadi. 1999. Land Capability of Labanan Soil to Development of Rainfeds, Perennials and Forest Plantations

Base on Soil Classification (USDA, 1992) and Land Evaluation.Berau Forest Management Project (European

Union). Soil Laboratory of Agriculture Faculty Mulawarman University.

Oktorina S. 2017. Reclamation and revegetation policies of post-coal mining land (case study of Indonesian coal

mines). Jurnal Teknik Lingkungan 3(1): 16–20.

Reyes ML. 2017. Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Brawijaya Press, Malang, Indonesia.

Que”nard L, Samoue”lian A, L”aroche B, Comu S. 2011. Lessivage as a major process of soil formation: a

revisitation of existing data. Geoderma 167-168: 135 -147.

Singh SK, Chandran P. 2015. Soil genesis and classification. In R.K.Rattan, J.C.Katyal, & B.S.Dwivedi (Eds.). Soil

science-an introduction 3(1): 57–96. Indian Society of Soil.

Wilding LP, Smeck NE, Hall GF. 1983. Pedogenesis and Soil Taxonomy. Concepts and Interaction.

Develompment of Soil Science 11A. Elsevier (Amsredam-Oxford-New York-Tokyo).

Wilding LP, Smeck NE, Hall GF. 1983. Pedogenesis and Soil Taxonomy. The Soil Order. Develompment of Soil

Science 11B. Elsevier (Amsterdam-Oxford-New York-Tokyo)




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.5.2.2023.9976.129-135

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab