Penyerapan Logam Berat Besi (Fe) dengan Metode Fitoremediasi pada Tanah Sawah menggunakan Tanaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica)

Ratna Sari, Nurul Puspita Palupi, Roro Kesumaningwati, rabiatul Jannah

Abstract


Unsur logam berat yang dapat menimbulkan pencemaran pada lingkungan adalah Fe, As, Cd, Pb, Hg, Mn, Ni, Cr, Zn, dan Cu karena unsur tersebut penggunaannya lebih ekstensif dan memiliki tingkat toksisitas yang tinggi. Dampak dari logam berat terhadap tanah dan tanaman yang berlebihan adalah hilang atau berubahnya kualitas tanah, sehingga tanah menjadi tidak subur dan dapat menjadi racun bagi tanaman. Penanggulangan pencemaran tanah dapat dilakukan untuk mengatasi logam berat yaitu dengan menggunakan metode fitoremediasi. Fitoremediasi merupakan metode yang digunakan untuk mengurangi kerusakan tanah yang diakibatkan tingginya akumulasi logam berat dengan memanfaatkan tanaman yang dapat menyerap logam berat. Salah satu jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai tumbuhan fitoremediasi adalah kangkung. Tanaman kangkung tidak selektif terhadap unsur hara tertentu, sehingga dapat menyerap semua unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat besi (Fe) yang mampu diserap oleh tanaman kangkung air pada tanah sawah.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai dengan Januari 2022, lokasi pengambilan sampel tanah bertempat di areal persawahan Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Lokasi penelitian bertempat di Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman. Lokasi analisis bertempat di Laboratrium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan metode analisis ragam pada taraf 5% yang dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar logam berat Fe tertinggi yang dapat diserap oleh tanaman terdapat pada jumlah benih tanaman kangkung sebanyak 10 benih dengan waktu penyerapan selama 4 minggu yaitu 2392,82 ppm dan efisiensi serapan yang mampu menyerap logam berat Fe lebih besar terdapat pada perlakuan jumlah benih sebanyak 20 benih dengan serpan Fe yang mampu diserap sebanyak 13,94 ppm.

Keywords


Fitoremediasi, Logam berat Besi (Fe), Tanaman kangkung

Full Text:

PDF

References


Anand, S., Bharti, S. K., Kumar, S., Barman, S. C., & Kumar, N. (2019). Phytoremediation of Heavy Metals and Pesticides Present in Water Using Aquatic Macrophytes. https://doi.org/10.1007/978-981-32-9664-0_4

Fitri Dewi, M. Faisal, & Mariana. (2015). EFISIENSI PENYERAPAN PHOSPAT LIMBAH LAUNDRY MENGGUNAKAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatic forsk) DAN JERINGAU (Acorus calamus). Jurnal Teknik Kimia USU, 4(1), 7–10. https://doi.org/10.32734/jtk.v4i1.1452

Hanafiah, M. M., Zainuddin, M. F., Nizam, N. U. M., Halim, A. A., & Rasool, A. (2020). Phytoremediation of aluminum and iron from industrial wastewater using Ipomoea aquatica and centella asiatica. Applied Sciences (Switzerland), 10(9). https://doi.org/10.3390/app10093064

Karyati, N., & Rahman, M. (2019). EFEKTIFITAS BEBERAPA JENIS GULMA AIR TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT PADA AIR BEKAS GALIAN PASCA TAMBANG BATUBARA ( VOID ) THE EFFECTIVENESS OF SOME TYPES OF WATER WEEDS ON REDUCING HEAVY METAL LEVELS IN POST-COAL MINING EXCELLENT WATER ( VOID ) Void. AQUATIC, 2. http://jtam.ulm.ac.id/index.php/aquatic/article/view/1158/660

Liu, S., Yang, B., Liang, Y., Xiao, Y., & Fang, J. (2020). Prospect of phytoremediation combined with other approaches for remediation of heavy metal-polluted soils. Environmental Science and Pollution Research, 27(14), 16069–16085. https://doi.org/10.1007/s11356-020-08282-6

Mazumdar, K., & Das, S. (2015). Phytoremediation of pb, zn, fe, and mg with 25 wetland plant species from a paper mill contaminated site in north east india. Environmental Science and Pollution Research, 22(1), 701–710. https://doi.org/10.1007/s11356-014-3377-7

Mazumdar, K., & Das, S. (2021). Phytoremediation of soil treated with metalliferous leachate from an abandoned industrial site by Alternanthera sessilis and Ipomoea aquatica: Metal extraction and biochemical responses. Ecological Engineering, 170(June). https://doi.org/10.1016/j.ecoleng.2021.106349

Ni’mah, L., Anshari, M. A., & Saputra, H. A. (2019). Pengaruh variasi massa dan lama kontak fitoremediasi tumbuhan parupuk (Phragmites karka) terhadap derajat keasaman (pH) dan penurunan kadar merkuri pada perairan bekas penambangan intan dan emas kabupaten Banjar. Konversi, 8(1), 55–62. https://doi.org/10.24853/konversi.8.1.8

Saidi, B. B., Hendri, J., & Suratman. (2021). Assessment of water management technology on rice productivity on iron poisoning rice fields in Jambi. E3S Web of Conferences, 306, 04018. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202130604018

Yan, A., Wang, Y., Tan, S. N., Mohd Yusof, M. L., Ghosh, S., & Chen, Z. (2020). Phytoremediation: A Promising Approach for Revegetation of Heavy Metal-Polluted Land. Frontiers in Plant Science, 11(April), 1–15. https://doi.org/10.3389/fpls.2020.00359

Zahra, N., Hafeez, M. B., Shaukat, K., Wahid, A., & Hasanuzzaman, M. (2021). Fe toxicity in plants: Impacts and remediation. Physiologia

Plantarum, 173(1), 201–222. https://doi.org/10.1111/ppl.13361

Zou, J., Song, F., Lu, Y., Zhuge, Y., Niu, Y., Lou, Y., Pan, H., Zhang, P., & Pang, L. (2021). Phytoremediation potential of wheat intercropped with different densities of Sedum plumbizincicola in soil contaminated with cadmium and zinc. Chemosphere, 276, 130223. https://doi.org/10.1016/j.chemosphere.2021.130223

Zulfahmi, I., Kandi, R. N., Huslina, F., Rahmawati, L., Muliari, M., Sumon, K. A., & Rahman, M. M. (2021). Phytoremediation of palm oil mill effluent (POME) using water spinach (Ipomoea aquatica Forsk). Environmental Technology and Innovation, 21(xxxx), 101260. https://doi.org/10.1016/j.eti.2020.101260




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.5.1.2022.7936.9-18

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab