Eksplorasi Jamur Pelarut Fosfat pada Tanah Masam dengan Penutup Lahan Hutan Sekunder, Padang Alang-Alang dan Perkebunan Kelapa Sawit Di Samarinda
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 2007. Metode Analisis Biologi
Tanah. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Barnett, H.L dan Hunter, B.B. 1998. Ilustrated Genera of Imperfect Fungi, 4th edition. APS. Press. New Zealand.
Bhabhra, R. dan Askew, D.S. 2005. Thermotolerance and virulence of Aspergillus fumigatus. Role of the Fungal Nucleolus. Medical Mycology. 43 : 87-93
BSN. 2010. Klasifikasi Penutup Lahan. SNI 7645:2010. Badan Standarisasi Nasional.
Domsch, K. H. W. Gams, T-H. Anderson 1980. Compendium Of Soil Fungi. Vol 1. Academic Press. London.
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Penelaah: F.G Winarno. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Pusat
Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Fatmala, Viky. Sembiring, Mariani. Jamilla. 2015. Eksplorasi dan Potensi Jamur Pelarut Fosfat pada Andisol Terkena Dampak Erupsi Gununng
Sinabung dengan Beberapa Ketebalan Abu di Kecamatan Naman Kabupaten Karo. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol 3 No.3:1164-1168.
Geonadi, D.H., dan R. saraswati. 1993. Kemampuan Melarutkan Fosfat dari beberapa Isolat Fungi Pelarut Fosfat. Menara Perkebunan 61(3): 61-66.
Ginting, R.C., Badia, R. Saraswati dan E.F. Husen. 2006. Mikroorganisme Pelarut Fosfat. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang
Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 144-146.
Harman, G.E., Charles, R.H., Viterbo, A., Chet, I dan Lorito, M. 2004. Trichoderma species opportunistic, avirulent plant symbionts. Journal Nature.Vol
:43-54. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15035008. 4 Oktober 2019. DOI:10.1038/NRMICRO797.
Kubicek, C. P. dan G. E. Harman, 2002. Trichoderma and Gliocladium. Basic Biology, Taxonomy and Genetics. Vol 1(1). The Taylor & Francis e- Library.
-278.
Mulyani, A., Hikmatullah, dan H. Subagyo. 2004. Karakteristik dan potensi tanah masam lahan kering di Indonesia. hlm. 1-32 dalam Prosiding
Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. Soil Survey Staff.
Soil Taxonomy. A Basic System for Making and Interpreting Soil Surveys. Second Edition. USDA-NRCS Agric. Handbook 436.
Singleton, P. and D. Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3 rd Edition. England: John Wiley and Sons. Ltd
Soil Survey Staff. 1999. Soil Taxonomy. A Basic System for Making and Interpreting Soil Surveys. Second Edition. USDA-NRCS Agric.
Handbook 436.
Subagyo, H., Nata Suharta, dan Agus. B. Siswanto. 2000. Tanahtanah pertanian di Indonesia. hlm. 21-66 dalam Buku Sumber daya Lahan Indonesia
dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor
Subba-Rao, N.S. 1982. Phosphate solubilization by Soil Microorganisms. p. 295-303. In N.S. Subba-Rao (Ed.) Advances in Agricultural Microbiology.
Oxford & IBH Publishing Co. New Delhi, Bombay, Calcuta.
Subroto. 2003. Tanah Pengelolaan dan Dampaknya.Fajar Gemilang: Samarinda
Suriadikarta dan Simanungkalit, 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Bogor.
Watanabe, T. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi : Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species, Third Edition. CRC Press. Taylor and
Francis Group. US
DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.4.1.2021.5795.%25p
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab