Eksplorasi Jamur Pelarut Fosfat pada Tanah Masam dengan Penutup Lahan Hutan Sekunder, Padang Alang-Alang dan Perkebunan Kelapa Sawit Di Samarinda

Asnidar Asnidar, Surya Darma, Ria Rachel Paranoan

Abstract


Tanah masam merupakan tanah dengan nilai pH 4-5,5 dimana, nilai pH ini akan memepengaruhi ketersediaan unsur hara. Fosfor (P) adalah salah satu dari 3 unsur hara makro. P sebagian besar terjerap oleh koloid tanah, pada tanah masam akan bersenyawa dalam bentuk Al-P, Fe-P dan occluded-P. Jamur pelarut fosfat merupakan mikroorganisme yang memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat-anorganik tidak larut dengan mensekresikan asam–asam organik sehingga tersedia bagi tanaman. Asam-asam organik diperoleh dari seresah-seresah yang berada di permukaan tanah, dimana kandungan seresah terssebut dipengaruhi oleh jenis penutup lahan pada tanah tersebut. Penutup lahan adalah tutupan biofisik yang terdapat pada permukaan bumi dapat diamati dan merupakan suatu hasil dari pengaturan, aktivitas, dan perlakuan manusia yang dilakukan pada penutup lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi, perubahan ataupun perawatan pada penutup lahan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus jamur pelarut fosfat yang terdapat pada tanah masam dengan penutup lahan hutan sekunder, padang alangalang dan perkebunan kelapa sawit dan genus jamur apa yang paling dominan pada tanah masam. Penelitian dilakukan dalam dua kegiatan, yaitu kegiatan lapangan dan kegiatan laboratorium. Kegiatan lapangan yaitu pengambilan sampel tanah komposit. Kegiatan di Laboratorium meliputi isolasi dengan metode cawan petri, identifikasi jamur pelarut fosfat menggunakan metode deskriptif dan analisis tanah dengan parameter pH tanah menggunakan pH meter, P-total dengan metode P-Bray I, P-tersedian dengan metode Olsen dan Al-dd dengan metode ekstraksi 1 N KCl pada tanah. Hasil penelitian menunjukan terdapat jamur pelarut fosfat pada tanah masam dengan penutup lahan hutan sekunder dengan nilai pH 4,35 nilai P-tersedia 55,48ppm, P-total 87,93ppm dan Al-dd 13,30. Padang alang-alang nilai pH 4,37 nilai P-tersedia 21,89ppm, P-total 127,59ppm dan Al-dd 43,80%. Perkebunan kelapa sawit dengan nilai nilai pH 4,32 nilai P- tersedia 16,92ppm, P-total 62,93ppm dan Al-dd 13%. Pada lahan hutan sekunder dan padang alang-alang terdapat Aspergillus sp, Mocur sp, Penicillium sp dan Trichoderma sp. sedangkan pada lahan perkebunan kelapa sawit terdapat Penicillium sp dan Trichoderma sp. Genus jamur yang paling dominan pada tanah masam dengan penutup lahan hutan sekunder, padang alang – alang dan perkebunan kelapa sawit adalah Penicillium sp dan Trichoderma sp.

Keywords


Tanah Masam, Fosfat, Jamur Pelarut Fosfa

Full Text:

PDF

References


Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. 2007. Metode Analisis Biologi

Tanah. Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Barnett, H.L dan Hunter, B.B. 1998. Ilustrated Genera of Imperfect Fungi, 4th edition. APS. Press. New Zealand.

Bhabhra, R. dan Askew, D.S. 2005. Thermotolerance and virulence of Aspergillus fumigatus. Role of the Fungal Nucleolus. Medical Mycology. 43 : 87-93

BSN. 2010. Klasifikasi Penutup Lahan. SNI 7645:2010. Badan Standarisasi Nasional.

Domsch, K. H. W. Gams, T-H. Anderson 1980. Compendium Of Soil Fungi. Vol 1. Academic Press. London.

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Penelaah: F.G Winarno. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Pusat

Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fatmala, Viky. Sembiring, Mariani. Jamilla. 2015. Eksplorasi dan Potensi Jamur Pelarut Fosfat pada Andisol Terkena Dampak Erupsi Gununng

Sinabung dengan Beberapa Ketebalan Abu di Kecamatan Naman Kabupaten Karo. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol 3 No.3:1164-1168.

Geonadi, D.H., dan R. saraswati. 1993. Kemampuan Melarutkan Fosfat dari beberapa Isolat Fungi Pelarut Fosfat. Menara Perkebunan 61(3): 61-66.

Ginting, R.C., Badia, R. Saraswati dan E.F. Husen. 2006. Mikroorganisme Pelarut Fosfat. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang

Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. 144-146.

Harman, G.E., Charles, R.H., Viterbo, A., Chet, I dan Lorito, M. 2004. Trichoderma species opportunistic, avirulent plant symbionts. Journal Nature.Vol

:43-54. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15035008. 4 Oktober 2019. DOI:10.1038/NRMICRO797.

Kubicek, C. P. dan G. E. Harman, 2002. Trichoderma and Gliocladium. Basic Biology, Taxonomy and Genetics. Vol 1(1). The Taylor & Francis e- Library.

-278.

Mulyani, A., Hikmatullah, dan H. Subagyo. 2004. Karakteristik dan potensi tanah masam lahan kering di Indonesia. hlm. 1-32 dalam Prosiding

Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor. Soil Survey Staff.

Soil Taxonomy. A Basic System for Making and Interpreting Soil Surveys. Second Edition. USDA-NRCS Agric. Handbook 436.

Singleton, P. and D. Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3 rd Edition. England: John Wiley and Sons. Ltd

Soil Survey Staff. 1999. Soil Taxonomy. A Basic System for Making and Interpreting Soil Surveys. Second Edition. USDA-NRCS Agric.

Handbook 436.

Subagyo, H., Nata Suharta, dan Agus. B. Siswanto. 2000. Tanahtanah pertanian di Indonesia. hlm. 21-66 dalam Buku Sumber daya Lahan Indonesia

dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor

Subba-Rao, N.S. 1982. Phosphate solubilization by Soil Microorganisms. p. 295-303. In N.S. Subba-Rao (Ed.) Advances in Agricultural Microbiology.

Oxford & IBH Publishing Co. New Delhi, Bombay, Calcuta.

Subroto. 2003. Tanah Pengelolaan dan Dampaknya.Fajar Gemilang: Samarinda

Suriadikarta dan Simanungkalit, 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Bogor.

Watanabe, T. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi : Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species, Third Edition. CRC Press. Taylor and

Francis Group. US




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.4.1.2021.5795.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab