Induksi Multiplikasi Ubi Kayu var. Gajah (Manihot esculenta crantz) Melalui Kultur Jaringan Dengan Zat Pengatur Tumbuh BAP dan NAA

Muhammad Fauzan, Ratna Nirmala, Widi Sunaryo, Penny Pujowati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh BAP dan NAA terhadap pertumbuhan eksplan ubi kayu
var.Gajah(Manihot esculenta crantz). Percobaan faktorial dalam rancangan acak lengkap dengan ulangan sebanyak tujuh kali digunakan
dalam penelitian. Faktor pertama yaitu konsentrasi NAA dengan dua taraf sebesar 0 ppm dan 0,5 ppm, sedangkan faktor kedua adalah
konsentrasi BAP dengan empat taraf sebesar 0 ppm, 0,5 ppm, 0,75 ppm dan 1 ppm. Data dianalisa menggunakan sidik ragam dan
dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAP berpengaruh nyata
terhadap tinggi tunas dan jumlah daun tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap panjang akar tunas ubi kayu var. gajah. NAA
berpengaruh nyata terhadap panjang akar tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tunas dan jumlah daun tunas ubi kayu var.
gajah. Interaksi antara BAP dengan NAA berpengaruh nyata terhadap panjang akar tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi dan
jumlah daun tunas ubi kayu var. gajah. Media MS dengan konsentrasi BAP: 1 ppm + NAA: 0,5 ppm merupakan konsentrasi terbaik
untuk induksi multiplikasi ubi kayu var. gajah.

Keywords


BAP; Kultur Jaringan; NAA; Ubi kayu

Full Text:

PDF

References


Abidin, Z. 2005. Dasar-dasar Pengetahuan tentang Zat Pengatur Tumbuhan. Penerbit Angkas Press. Bandung.

Beyene, D. 2009. Micropropagation of Selected Cassava(Manihot esculenta Crantz) From Meristem Culture. Thesis for master of science degree.

Departemen of Biology, faculty of science ,Addis Ababa University. Ethiopia.

Campbelll dan Reece. 2012. Teknik Kultur Jaringan. Jakarta. Erlangga.

Davies, P. J. 2004. Plant Hormones: Biosyntesi, Signal Transduction,Action. Kluwer Academic Publisher. London.

Effendi, S. 2002. Tehnik Perbanyakan Bibit Ubi Kayu Secara Mudah dan Murah. Hal. 66-68. Bulletin Thenik Pertanian.

Fitriani, A. 2006. Efektivitas asam 2,4-diklororofenoksiasetat (2,4-D) dan kinetin pada media MS dalam Induksi Kalus Sambilontodengan Eksplan

Potongan Daun. Skripsi Biologi FMIPA UNS. Semarang.

George, E. F. dan Sherrington, P. D. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture. Hal. 709. Handbook and Directory of Comercial Laboratories.

Exegetics Ltd, Everslay. Basingtoke. England..

Gunawan, L.W. 1995. Tehnik Kultur In Vitro dalam Holtikultur. Penebar swadaya. Jakarta.

Hartati, S. 2010. Pengaruh macam ekstrak bahan organik dan zpt terhadap pertumbuhan planlet Anggrek hasil persilangan pada media kultur. Caraka

tani. Surakarta.

Heddy, S. 1996. Hormon Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.

Karjadi AK dan Buchory A. 2007. Pengaruh NAA dan Bap terhadap pertumbuhan jaringan meristem bawang putih pada medium B5. Bumi Aksara.

Jakarta.

Lakitan , B. 2011. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. 206 hal.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Pandjaitan, 2005. Respon Pertumbuhan Anggrek Dendrodium sp Terhadap Pemberian BA dan NAA secara in vitro. 52-26. Jurnal hart.

Pierik, R. L. M. 1987. In vitro Culture of Higher Plants. Hal. 344. Martinus Nijhoff Publ. Netherlands.

Pradhan S, Pandel YP, Pant B 2013. Efficient regeneration of plants from shoot tip eksplants of Dendrobium densiflorumlindi. Medical Orchid. African.

Priyono, Suhandi. D., dan Matsaleh. 2000. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan 2-IP Pada Kultur Jaringan Bakal Buah Pisang.10: 183-190.Jurnal

Hortikultura.

Rukmana, R. 2009. Usaha Tani Kentang Sistem Mulsa Plastik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Sitohang, Odeta S T., 2017. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh IAA dan BAP Terhadap Pertumbuhan Eucalyptus pellita F.Muell Secara Kultur Jaringan.

SkripsiFakultas Pertanian. Samarinda.

Survei Sosial Ekonomi Nasional. 2008. Modul Konsumsi 1999, 2002-2008. http://www.bps.go.id.

Suryana, A. 2009. Dukungan Kebijakan Pengembangan Industri Tepung Cassava. Prosiding Lokakarya Nasional: Akselerasi Industrialisasi Tepung

Cassava untuk Memperkokoh Ketahanan Pangan Nasional. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Wattimena, G. A. 1989. Zat pengatur tumbuh: peran fisiologis dan dasar-dasar pemakaian.(edisi khusus November): 28-49. Bul. Agron. Bogor.

Wardani, Imaniah. B. 2016. Pengaruh Kombinasi BAP dan NAA Terhadap Induksi Tunas Aksilar Cendana (Santalum album L). FMIPA UIN Malang.

Malang.

Widyastuti, N., dan Tjokrokusumo. D. 2006. Peranan beberapa zat pengatur tumbuh (ZPT) Tanaman pada Kultur In Vitro. Jurnal Sains dan Teknologi.

Bandung.

Yuswindasari, C.0. 2010. Kajian Penggunaan Berbagai Konsentrasi BA dan NAA terhadap Pembentukan Tunas Jarak Pagar(Jatropha curcas L) Pada

Kultur Invitro. Universitas Negeri Sebelas Maret. Surakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.3.2.2021.4813.79-85

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab