Analysis of Land Capability for Direction of Agricultural Land Use on Ex-Mining Land in Batu Butok Village, Muara Komam, Paser Regency

Yoga Toyibulah, Fahrunsyah Fahrunsyah

Abstract


Lahan bekas tambang emas dan batu bara di Desa Batu Botuk Kecamatan Muara Komam Kabupaten Paser masih berupa lahan urugan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Potensi lahan bekas tambang dapat diketahui dengan melakukan analisis kemampuan lahan serta dapat digunakan untuk meminimalisir risiko kesalahan pengelolaan lahan. Hasil analisis kemampuan lahan diharapkan dapat menjadi pedoman untuk pemangku kebijakan dalam mengolah lahan bekas tambang secara optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan lahan bekas tambang dan rekomendasi arahan penggunaan lahan berdasarkan kondisi kemampuan lahan eksisting pada daerah penelitian, peraturan daerah yang berlaku, serta hasil FGD. Pedoman analisis kemampuan lahan dalam penelitian ini mengacu kepada Arsyad (2010) dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 tahun 2009 Tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) kelas kemampuan lahan pada daerah penelitian adalah kelas II dan kelas III. Kemampuan lahan kelas II terdapat pada unit lahan 2 dan unit lahan 3. Kemampuan lahan kelas III terdapat pada unit lahan 1 dan unit lahan 4; 2) arahan penggunaan lahan didasarkan oleh jenis tanaman domestik yang biasanya dibudidayakan oleh masyarakat sekitar, hasil studi literatur, RTRW Kabupaten Paser Tahun 2015 – 2035, dan hasil FGD. Pada lahan kelas II-III yang belum sesuai penggunaannya atau belum dimanfaatkan secara optimal, pilihan penggunaan lahan yang dapat dilakukan yaitu 1) tanaman semusim; 2) tanaman perkebunan; 3) hutan produksi; 4) penggunaan nonpertanian. Berdasarkan hasil FGD bersama penduduk dan pemangku jabatan di Desa Butok maka dihasilkan keputusan bahwa lahan bekas tambang akan ditanami tanaman semusim dan tanaman perkebunan dengan sistem pertanian terpadu. Sisa lahan lainnya berupa danau akan digunakan untuk perikanan dan pariwisata.

Keywords


lahan bekas tambang, kelas kemampuan lahan, penggunaan lahan, FGD

Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. UPT Produksi Media Informasi Lembaga Sumberdaya IPB, Bogor.

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. 2015. Panduan Pelembagaan Pertambangan Rakyat.

Hardjowigeno, S., & Widiatmaka. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. UGM Press, Yogyakarta.

Indriatmoko, Y., Yulian, E. L., Tarigan, Y., Gaban, F., Maulana, F.,

Munggoro, D. W., Lopulalan, D., & Adnan, H. 2007. Dari Desa ke Desa: Dinamika Gender dan Pengelolaan Kekayaan Alam. Center for International Forestry Research, Bogor.

Larson, G. A. 1980. Overcoming Barriers to Communication (Vol. 8). Wiley Online Library, 8: 27-38.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009. 2009. Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah, Jakarta, Indonesia.

Pranowo, D., & Purwanto, E. H. 2011. Pemanfaatan Lahan di Antara Tanaman Jambu Mete Muda di Lahan Marginal. Buletin RISTRI, 2: 199–206.

Satibi, M., Nasamsir, & Hayata. 2019. Pembuatan Rorak Pada Perkebunan Kopi Arabica (Coffea arabica) Untuk Meningkatkan Produktivitas. Jurnal Media Pertanian, 4(2): 74–80.

Setyowati, D. N., Amala, N. A., & Aini, N. N. U. 2017. Studi Pemilihan Tanaman Revegetasi Untuk Keberhasilan Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Jurnal Teknik Lingkungan, 3(1): 14–20.

Sitorus, S. R. P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito, Bandung.

Suripin. 2002. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Andi, Yogyakarta




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.6.2.2024.14058.54-60

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab