Eksplorasi Jamur Endofit Pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) dan Potensinya Sebagai Jamur Entomopatogen
Abstract
Jagung merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomis cukup tinggi dan menjadi sumber pangan karbohidrat kedua setelah beras. Serangan hama dan patogen pada budidaya jagung menyebabkan penurunan produktivitas tanaman. Untuk mengendalikan serangan hama dapat dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan antagonisme dari jamur endofit pada tanaman jagung manis.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu dengan cara mengidentifikasi jamur endofit yang terdapat pada bagian tanaman jagung manis dan menguji potensinya sebagai jamur entomopatogen terhadap ulat grayak (Spodoptera litura). Untuk menguji kebenaran potensi tersebut maka dilakukan Uji Postulat Koch terhadap larva mati yang telah ditularkan jamur endofit.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 5 isolat jamur endofit yang ditemukan pada tanaman jagung manis terdiri dari genus Trichoderma sp., Aspergillus sp., Gliocladium sp., Cladosporium sp. dan Rhizoctonia sp. Hasil uji jamur endofit terhadap ulat grayak (Spodoptera litura) menunjukkan kelima isolat tersebut dapat mematikan larva secara fisik yang mengalami perubahan warna tubuh dan mengering. Pada uji postulat koch dibuktikan bahwa kelima isolat tersebut tidak berpotensi sebagai jamur entomopatogen.
Kata kunci : jamur endofit, entomopatogen, Spodoptera litura, Zea mays saccharata L.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afandhi A, Fernando I, Widjayanti T, Maulidi AK, Radifan HI, Setiawan Y. 2022. Impact of the fall armyworm, Spodoptera
frugiperda (J. E. Smith) (Lepidoptera: Noctuidae), invasion on maize and the native Spodoptera litura (Fabricius) in
East Java, Indonesia, and evaluation of the virulence of some indigenous entomopathogenic fungus isolates for
controlling the pest. Egyptian Journal of Biological Pest Control 32(1).
Barnett HL, Hunter BB. 1998. Illusttrated Genera of Imperfect Fungi (4th ed.). APS Press.
Carlile MJ, Watkinson SC, Gooday GW. 2001. The Fungi 2nd. In ScienceDirect, Academic Press, San Diego (2nd ed., Issue
nd ed.).
Chaverri P, Branco-Rocha F, Jaklitsch W, Gazis R, Degenkolb T, Samuels GJ. 2015. Systematics of the Trichoderma
harzianum species complex and the re-identification of commercial biocontrol strains. Mycologia 107(3), 558–590.
Fitria S. 2014. Identifikasi Isolat Jamur Endofit Pohon Sengon Provenan Wamena Berdasarkan Analisis RDNA ITS.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
García-Núñez HG, Martínez-Campos ÁR, Hermosa-Prieto MR, Monte-Vázquez E, Aguilar-Ortigoza CJ, González-Esquivel
CE. 201). Caracterización morfológica y molecular de cepas nativas de Trichoderma y su potencial de biocontrol
sobre Phytophthora infestans. Revista Mexicana de Fitopatología, Mexican Journal of Phytopathology, 35(1).
Kurnia TA, Pinem MI, Oemry S. 2014. Penggunaan jamur endofit untuk mengendalikan Fusarium oxysporum f.sp. capsici
dan Alternaria solani secara In Vitro. Jurnal Online Agroekoteknologi 2(4): 1596–1606.
Kusumawardani Y, Sulistyowati L, Cholil A. 2015. Potensi antagonis jamur endofit pada tanaman lada (Piper nigrum L.)
terhadap jamur Phytophthora capsici Leionian penyebab penyakit busuk pangkal batang. Jurnal HPT 3(1): 21–29.
Masyitah I, Sitepu SF, Safni I. 2017. Potensi jamur entomopatogen untuk mengendalikan ulat grayak Spodoptera litura F.
pada tanaman tembakau in vivo. Jurnal Online Agroekoteknologi 5(3): 484–493.
Miskiyah., Christina., Winarti., dan Wisnu, Broto. 2010. Kontaminasi mikotoksin pada buah segar dan produk olahannya
serta penanggulangannya. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Vol 29(3) :79-85
Permadi MA, Lubis RA, Kinarang I. 2019. Studi keragaman cendawan entomopatogen dari berbagai rizosfer tanaman
hortikultura di Kota Padangsidimpuan. EKSAKTA : Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran MIPA 4(1): 1.
Pracaya. 2011. Bertanam Sayur Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. 123 h.
Poveda J. 2021. Trichoderma as biocontrol agent against pests: new uses for a mycoparasite. In: Biological Control (Vol.
. Academic Press Inc.
Rodriguez RJ, White JF, Arnold AE, Redman RS. 2009. Fungal endophytes: Diversity and functional roles: Tansley Review.
In: New Phytologist 182(2): 314–330.
Rosmayuningsih A, Rahardjo BT, Program RR, Agroekoteknologi, S, Hama J, Tumbuhan P, Pertanian F, Brawijaya U.
Patogenisitas jamur Metarhizium anisopliae terhadap hama kepinding tanah (Stibaropus molginus) (Hemiptera:
Cydnidae) dari beberapa formulasi. Jurnal HPT 2(2): 28–37.
Sari M, Lubis L, Pangestiningsih Y. 2013. Uji efektivitas beberapa insektisida nabati untuk mengendalikan ulat grayak
(Spodoptera litura F.) (Lepidoptera: Noctuidae) di Laboratorium. Jurnal Online Agroekoteknologi, 560(3).
Sreekanth D, Sushim GK, Syed A, Khan BM, Ahmad A. 2011. Molecular and morphological characterization of a taxolproducing endophytic fungus, Gliocladium sp., from Taxus baccata. Mycobiology 39(3): 151–157.
Sturz AV, Nowak J. 2000. Endophytic communities of rhizobacteria and the strategies required to create yield enhancing
associations with crops. In: Applied Soil Ecology (Vol. 15).
Watanabe T. 2002. Pictorial atlas of soil and seed fungi: Morphologies of cultured fungi and key to species, second edition.
In: Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi: Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species, Second Edition.
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jatl.7.1.2024.12828.65-70
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab