Pengaruh Pupuk Organik Cair Kitosan pada Tanaman Porang (Amorpophallus muelleri Blume) terhadap PengendalianPenyakit Layu Fusarium (Fusarium sp.)

Sofian Sofian, Andi Suryadi, Sopialena Sopialena, Nurwahidah Nurwahidah

Abstract


Tanaman porang merupakan tanaman umbi-umbian yang saat ini digemari masyarakat untuk dibudidaya karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Umbi tanaman porang memiliki kandungan serat pangan berupa glukomanan yang merupakan serat pangan yang dapat larut dalam air  bersifat hidrokolid kuat yang rendah kalori. Organisme Penganggu Tumbuhan merupakan salah satu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman, salah satunya penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. yang merupakan penyakit tular tanah. Pada penelitian ini pengendalian penyakit layu fusarium dilakukan dengan aplikasi pupuk organik cair kitosan. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2022 hingga Mei 2023 di Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 5 perlakuan, 5 ulangan dan setiap ulangan memiliki 10 sampel sehingga total tanaman yang diamati adalah 250 tanaman. Perlakuan pupuk organik cair kitosan adalah kontrol (0 ml kitosan/L air), K1 (5 ml kitosan/L air), K2 (10 ml kitosan/L air), K3 (15 ml kitosan/L air) dan K4 (20 ml kitosan/L air). Parameter yang diamati yaitu intensitas serangan penyakit layu fusarium, tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah mikroorganisme di media tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1 (5 ml kitosan/ L air) sudah dapat mengendalikan penyakit layu fusarium pada minggu kedua (0,6%) dan  ketiga (1,2%).


Keywords


Layu fusarium, porang, kitosan

Full Text:

PDF

References


Endriyeni, E. dan N. Harijati. 2010. Beberapa Varian Porang (Amorphophallus muelleri Blume) di Klangon, KPH Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur Basic Science Seminar VII, FMIPA UB, 2010-28.

Hamdayantry, Rita Y., Nurul N.A dan Tri A.D. 2012. Pemanfaatan Kitosan untuk Mengendalikan Antraknose pada Pepaya Colletotrichum gloesporioides dan Meningkatkan Daya Simpan Buah. Jurnal Fitopatologi Indonesia 8(4): 97-102.

Hetterscheid, W. (2019). Amorphophallus Introduction and Taxonomic Description. International Aroid Society.

Pratiwi, Rianta. 2014. Manfaat Kitin dan Kitosan Bagi Kehidupan Manusia Osenana. Volume XXXIX. No. 1:35-43.

Ramadhani, Y. (2020). Keuntungan Bisnis Tanaman Porang: Potensi Ekspor Hingga Rp11,31 M. Tirto.Id.

Saleh, N., Rahayuningsih, S. A., Radjit, B. S., Ginting, E., Harnowo, D., & Mejaya, I. M. J. 2015. Tanaman Porang. Pengenalan, Budidaya, dan Pemanfaatannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Salim, R., Rahmi, N., Khairiah, N., Yuliati, F., Hidayati, S., Rufida, R., Lestari, R. Y., & Amaliyah, D. M. 2021. Pemanfaatan dan Pengolahan Tepung Glukomannan Umbi Porang (Amorphophallus muelleri) sebagai Bahan Pengenyal Produk Olahan Bakso. Jurnal Riset Teknologi Industri. 15(2): 348.

Saputro, E. A., Lefiyanti, O., & Mastuti, E. 2014. Pemurnian Tepung Glukomanan dari Umbi Porang (Amorphophallus muelleri Blume) Menggunakan Proses Ekstraksi/ Leaching dengan Larutan Etanol. Simposium Nasional, 7–13

Simpson, B. K., Gagne, N., Ashie, I. N. A., & Noroozi, E. 1997. Utilization of chitosan for preservation of raw shrimp (Pandalus borealis). Food Biotechnology 11(1), 25-44.




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.6.1.2023.11323.69-73

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab