EVALUASI KINERJA OPERASIONAL DAN PELAYANAN PADA ANGKUTAN KOTA (ANGKOT) TRAYEK F KOTA SAMARINDA

Fariz Ihsan Binovan, Johannes E. Simangunsong, Tamrin Rahman

Abstract


Aktivitas masyarakat yang semakin hari semakin bertambah akan membentuk suatu pola pergerakan yangberkaitan dengan mobilitas masyarakat, hal ini harus diimbangi oleh sarana dan prasarana yang memadai.Jumlah kendaraan pribadi terus meningkat setiap tahunnya, hal tersebut menyebabkan semakin penuhnyapengguna jalan dan dapat menyebabkan kemacetan. Angkutan umum adalah salah satu solusi transportasiyang dapat mengurangi kemacetan tersebut, dengan pengoptimalan penggunaan angkutan umum akanmengurangi penggunaan kendaraan pribadi sehingga dapat terhindar dari kemacetan. Berdasarkan dataangkutan umum perkotaan di Dinas Perhubungan Kota Samarinda terdapat 1439 kendaraan yang memilikiizin dengan jenis MPU, namun setelah dilakukan survey lapangan hanya ditemukan 272 kendaraan sajayang masih beroperasi hal ini terjadi karena kurang optimalnya kualitas dan pelayanan angkutan umumsehingga minat masyarakat sangat minim dalam menggunakan fasilitas angkutan umum. Kualitas angkutanumum ditinjau dari 2 kinerja nya yaitu kinerja operasional dan kinerja pelayanan, kinerja dilapangan harusditeliti lagi agar dapat mengetahui parameter mana yang masih kurang optimal. Maka dari itudibutuhkannya penelitian tentang kinerja angkutan kota agar dapat mengetahui dan dapat meningkatkanapa yang menjadi kekurangan angkutan kota di Kota Samarinda.
Pengambilan data yang dilakukan menggunakan 3 metode yaitu survei statis, survei dinamis danmewawancarai penumpang angkutan kota untuk tingkat kepuasan pengguna terhadap pelayanan angkutankota. Survei statis yaitu survei yang dilakukan dengan mencatat informasi dari setiap kendaraanyangmelintas seperti plat kendaraan dan waktu kendaraan melintas di titik pengamatan yang sudah ditetapkansedangkan survei dinamis yaitu survei yang dilaksanakan dengan mengikuti kendaraan terdiri dari surveipenumpang naik dan turun dari kendaraan dan survei waktu perjalanan. Data kemudian dianalisismenggunakan SK. 687/AJ.206/BRJD/2002. Mewawancarai penumpang dengan cara menyebar kuesioneryang sudah dibuat menggunakanlikert scalelalu dianalisis menggunakan Peraturan Menteri No. 98 Tahun2013.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan yang telah dilakukan untuk kinerja operasional diperoleh parameterload factordengan hasil 34% yang berarti tidak baik dimana idealnya adalah 70% dan ini berdampakkerugian bagi supir angkot,headway69 menit hasil tersebut jauh dari kata baik dimana idealnyaheadwayadalah 5 menit . Kinerja pelayanan mendapatkan nilai 3 kategori predikat baik yaitu parameter keamanan,kenyamanan, dan kesetaraan, sedangkan 2 parameter lainnya mendapatkan kategori predikat cukup yaituparameter keselamatan dan keteraturan. Kinerja pelayanan mendapatkan nilai TCR rata–rata 61% yangberarti kategori baik.


Kata Kunci: angkutan kota, kinerja operasional, kinerja pelayanan


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30872/ts.v6i2.9412

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Teknologi Sipil