ANALISIS PERENCANAAN APRON BANDARA MELAK BERDASARKANPROYEKSI 20 TAHUN MENDATANG

Annisa Rahma Utari, M. Jazir Alkas, Masayu Widiastuti

Abstract


Penerbangan merupakan salah satu moda transportasi yang tidak dapat dipisahkan dari moda-modatransportasi lain, yang memerlukan tingkat keselamatan tinggi baik pada kondisi pesawat maupun kondisidari berbagai infrasturuktur pada bandara udara. Bandar udara Melalan terletak di Kecamatan BarongTongkok, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.Seiring dengan optimalisasi danpengembangan jangka Panjang 20 tahun mendatang pada Bandar udara Melalan Melak, diperlukan evaluasiperkerasan kaku padaapronyang dianalisis dengan metode ICAO, yaitu dengan menggunakan nilaiPCN/ACN pada pesawat rencana ATR 42-300 dan Boeing 737-300. Selanjutnya juga dianalisis tegangantanah dan beton padaapron.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permintaantransportasi pada jenis pesawat ATR 42300dan Boeing 737-300. Selain itu juga untuk mengetahui tebal komposisi perkerasan kaku,lapis pondasi, dantanah dasarserta tegangan tanah dan beton padaapron.
Analisis dari nilai PCN pada pesawat rencana ATR 42-300 yaitu 6 R/C/X/T diperoleh hasil tebal perkerasankaku sebesar 25 cm,dansubgradesebesar 15 cm. Untuk tegangan pondatau beton diperoleh nilai padahidung pesawat (Pnose) sebesar 8.19 KN dan pada sayap (Pleg) sebesar 77.83 KN, serta nilai teganganijin sebesar 3525KN, dimana untuk pesawat rencana ATR 42-300 nilai ini termasuk nilai yang aman.Untuk tegangan tanah analisis Terzaghi, diperoleh nilai tegangan padanosesebesar6.66KN/m2dan padalegsebesar43.49KN/m2, dengan tegangan ijin sebesar201.27KN/m2. Pada analisis Westergaard nilaiyang diperoleh padasubgrade7.88t/m2, nilai tersebut masih aman untuk 20 tahun mendatang. Sementarauntukanalisis Fadum nilai yang diperoleh padasubgrade(nose)sebesar12.47KN/m2dan padasubgrade(leg)sebesar9,89KN/m2, nilai tersebut aman untuk 20 tahun mendatang. Sedangkan untuk analisisperkiraan 20 tahun mendatang dari nilai PCN pada pesawat rencana Boeing 737-300 yaitu 30 R/X/C/Tdiperoleh tebal perkerasan kaku sebesar 41.2 cm, untuksubgradesebesar 15 cm. Untuk tegangan ponddiperoleh nilai pada hidung pesawat (Pnose) sebesar 49.78 KN dan pada sayap (Pleg) sebesar 286.27 KN,serta nilai tegangan ijin yang diperoleh sebesar 3525KN, dimana nilai ini masih aman untuk perencanaan20 tahun mendatang. Untuk tegangan tanah analisis Terzaghi, diperoleh nilai tegangan padanosesebesar14.18KN/m2dan pada legsebesar84.27KN/m2, serta nilai tegangan ijin sebesar 201.27 KN/m2. Padaanalisis Westergaard nilai yang diperoleh padasubgradesebesar 14.81t/m2.Pada analisis Fadum nilai yangdiperoleh padasubbase(nose)sebesar49.82KN/m2dan padasubgrade(leg)sebesar32.69KN/m2.


Kata kunci:Apron,transport demand, perkerasan kaku,subbase, dansubgrade


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30872/ts.v6i2.9406

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Teknologi Sipil