ANALISIS NILAI CBR CAMPURAN FABA DAN SEMEN SEBAGAI MATERIAL TIMBUNAN PILIHAN

Hary Kusuma, Muhammad Jazir Alkas, Heri Sutanto

Abstract


Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, salah satunya batu bara. Dibalik kekayaan sumber daya alamnya, sebagian besar tanah yang menutupi Pulau Kalimantan adalah tanah gambut yang menjadi kendala dalam kegiatan konstruksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakan fly ash dan bottom ash sebagai material timbunan pilihan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur parameter FABA untuk digunakan sebagai material timbunan pilihan. Parameter utama yang diukur adalah nilai CBR Laboratorium rendaman. Selain nilai CBR, parameter lainnya seperti sifat fisis hingga permeabilitas juga akan dianalisis. Terdapat 4 variasi sampel yang akan dianalisis yaitu FB 97.5, FB 95, FB 92.5, dan FB 90 yang masing-masing mengandung kadar semen sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Dalam uji fisis, sampel yang digunakan terlebih dahulu mengalami perlakuan pemadatan lalu pengeringan udara dan pengeringan dalam oven. Sehingga hasil uji fisis merupakan nilai setelah mengalami proses pemadatan.
Hasil uji laboratorium menunjukkan semua sampel memenuhi syarat CBR timbunan pilihan yaitu sebesar 10%, masing-masing dengan nilai CBR Laboratroium rendaman 43,23%, 66,87%, 81,49%, dan 114,23%. Pada uji analisis distribusi ukuran butiran ditemukan hubungan antara kadar semen dengan ukuran butiran. Pada masing-masing sampel dihasilkan butiran setara pasir sebesar 66,22%, 68,13%, 74,41%, dan 76,36%. Sehingga semakin tinggi kadar semen yang digunakan maka semakin tinggi butiran setara pasir yang dihasilkan, dan sebaliknya. Selain itu hasil uji batas Atterberg juga menunjukkan bahwa semua sampel tidak memiliki nilai Indeks Plastisitas (PI) sehingga tidak memiliki potensi sifat kembang susut tanah yang mana itu baik untuk material timbunan pilihan. Nilai koefisien permeabilitas yang dihasilkan dimulai dari yang terbesar yaitu FB 97.5 dengan nilai 1,70 x 10-1 hingga yang terkecil yaitu FB 90 dengan nilai 5,71 x 10-2. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar semen yang digunakan maka semakin kecil nilai koefisien permeabilitas sampel, dan sebaliknya.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30872/ts.v6i1.7718

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Teknologi Sipil