PERBANDINGAN PENGARUH PENAMBAHAN COCA-COLA DAN GULA PASIR TERHADAP SETTING TIME DAN KUAT TEKAN BETON

Annisa Miranda, Tamrin Rahman, Mardewi Jamal, Indra Ariani

Abstract


Pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari
kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas infrastruktur yang semakin maju, seperti pembangunan gedung
bertingkat, bendungan dan fasilitas lainnya. Namun, karena Kalimantan cenderung mengalami iklim tropis
yang dikenal dengan cuaca yang hangat dan lembab, terlebih di Kota Samarinda yang rawan mengalai
banjir, maka hal ini dapat berpengaruh pada pendsitribusian material bahan bangunan antar daerah. Salah
satu material paling dibuthkan dalam pembangunan infrastruktur adalah beton. Hampir semua elemen
konstruksi dari berbagai struktur dapat dibuat menggunakan beton. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi
sehingga itu menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki beton.
Penelitian ini menggunakan Coca-Cola sebagai substitusi sebagian air dengan variasi 2.5%, 5%, 10% dan
15% dari berat semen, serta gula pasir sebagai bahan tambah dengan variasi 0.27%, 0.54%, 1.08%, dan
1.62% dari berat semen. Benda uji terdiri dari 54 silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm.
Pengujian yang dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan kuat tekan pada umur beton 28 dan
60 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan metode SK SNI 2834-2000 dan mutu beton yang
direncanakan sebesar 20 Mpa.
Hasil penelitian menunjukkan waktu pengikatan terlama diperoleh campuran dengan persentase Coca-Cola
sebanyak 15% dengan waktu ikat awal 1662 menit dan waktu ikat akhir 2511 menit. Kuat tekan beton
normal yang didapat sebesar 21,17 MPa, sedangkan hasil pengujian kuat tekan maksimum diperoleh
campuran Coca-Cola 2.5% sebesar 22,56 MPa pada 28 hari dan 34,95 Mpa pada 60 hari. Berdasarkan hasil
pengujian, penambahan Coca-Cola dan gula pasir terbukti dapat menunda waktu pengerasan beton dan
dapat meningkatkan kuat tekan beton sampai variasi tertentu (dalam penelitian ini Coca-Cola maksimal 5%
dan gula pasir maksimal 0.54% dari berat semen), apabila melebihi variasi tersebut maka beton justru
menjadi rapuh dan tidak dapat digunakan.

Keywords


Beton, Coca-Cola, Gula, Kuat Tekan, Waktu Ikat

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30872/ts.v7i2.13191

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.