STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN TAWAS (Al2(SO4)3) DAN KAPUR PADAM (Ca(OH)2) PADA PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG DI PT KALTIM DIAMOND COAL KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR

Jenita Tandiarrang

Abstract


Kegiatan penambangan batubara dapat menimbulkan air asam tambang (AAT) atau Acid Mine Drainage baik tambang terbuka maupun tambang dalam, Unit pengolahan batubara serta timbunan batuan buangan (Overburden). Potensi air asam tambang harus diketahui agar langkah-langkah pencegahan dan pengendaliannya dapat dilakukan sehingga timbulnya permasalahan terhadap lingkungan dapat diatasi serta tidak menjadi persoalan dikemudian hari, baik tambang tersebut masih aktif ataupun setelah tambang tersebut tidak beroperasi lagi. Masalah lingkungan yang terjadi yaitu pH rendah, TSS (Total Suspended Solid), TDS (Total Dissolved Solid) yang dibahas pada penelitian ini kadar pH, TSS, TDS tidak sesuai dengan baku mutu air limbah.Proses netralisasi dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan metode titrasi, dimana koagulan yang digunakan adalah tawas (Al2(So4)3) dan kapur padam (Ca(OH)2). Dari hasil penelitian ini, didapatkan dosis optimum untuk penurunan pH dengan menggunakan tawas (Al2(SO4)3) adalah 0,010 g/L sedangkan kapur padam (Ca(OH)2) adalah 0,014 g/L. Penurunan kadar TSS yang paling efektif adalah dengan menggunakan kapur padam (Ca(OH)2) yaitu sebesar 14 mg/L.

Full Text:

23-30 PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v4i1.1421

Refbacks

  • There are currently no refbacks.