ANALISIS LINGKUNGAN PENGENDAPAN DENGAN METODE ANALISIS GRANULOMETRI DAERAH TANAH MERAH KOTA SAMARINDA, KALIMANTAN TIMUR

Koeshadi Sasmito, Puspa Indah Rindawati, Septian Ade Pradana, Bukit Andika

Abstract


Batupasir Formasi Balikpapan yang berumur Miosen Akhir merupakan salah satu elemen penting dalam kaitannya lingkungan pengendapan pada Cekungan Kutai. Lingkungan pengendapan merupakan lokasi/tempat mengendapnya material sedimen beserta kondisi fisik, kimia, dan biologi yang mencirikan terjadinya mekanisme pengendapan tertentu. Lingkungan pengendapan secara umum dibagi menjadi 3 macam yaitu lingkungan pengendapan darat, transisi dan laut. Pengamatan fisik sedimen dilakukan melalui 2 (dua) pengamatan struktur dan tekstur sedimen. Pengamatan struktur sedimen dapat dilakukan melalui interpretasi informasi geologi dari data bor atau peta geologi yang dicocokkan dengan keadaan lapangan. Pengamatan tekstur sedimen dapat menggunakan analisis ukuran butir sedimen yakni granulometri. Analisis granulometri dilakukan secara grafis dan matematis pada sampel Batupasir daerah penelitian. Analisis granulometri memperlihatkan mean dengan ukuran butir pasir halus dengan nilai 2.54 phi, memiliki sortasi poorly sorted dengan nilai 1.01 phi, skewness fine skewed dengan nilai 0.15, kurtosis extremly lepto kurticdengan nilai 3.83. Jenis mekanisme trasportasi sedimen yang ada pada daerah penelitian termasuk jenis saltasi. Penentuan jenis lingkungan pengendapan daerah penelitian memakai 2 perbandingan yakni penentuan dari analisis profil Stratigrafi dan penentuan analisis ukuran butir (Granulometri). Pada analisa profil singkapan yang dilakukan pada 3 LP, yakni LP 1, LP, 2 dan Lp 4. Pada analisis lingkungan pengendapan dengan analisis granulometri didapatkan dari metode grafis dan metode matematis hasil jenis pengendapan sampel Batupasir G.1A-G.5 pada daerah penelitian yaitu endapan sungai.

Keywords


Endapan Sungai; Saltasi; Granulometri; Lingkungan Pengendapan

Full Text:

PDF

References


Allen, G.p. Chambers, J.L.C. 1998. Sedimentation In The Modern and Miocene Mahakam Delta. Indonesian Petroleum Association.

Boggs S. Jr. 2005, Petrology Of Sedimentary Rocks Fourth Edition, Published in the Pearson Parentic Hall, New Jersey.

Diar C. P. D., 2016. 4nalisis granulometri, morfologi butir, dan batuan asal pada endapan pasir-kerakal di sepanjang aliran sungai progo, D.I. Yogyakarta. Proceeding Seminar Kebumian Ke-9. Yogyakarta.

Koesoemadinata R., P., 1981, Prinsip-Prinsip Sedimentasi, Bandung: Departemen Teknik Geologi, Institut Teknologi Bandung.

Pettihjhon, F. J., 1957, Sedimentary Rock, New York: Herper and Brother.

Srivastava A. K., and Mankar R. S., 2009, Grain Size 4nalysis and Depositional Pattern of Upper Gondwana Sediments (Early Cretaceous) of Salbardi 4rea, Districts 4mravati, Maharashtra and Betul, Madhya Pradesh. Journal Geological Society of India. India

Sudirman M. R., dkk., 2015, Studi Provenance Dan Granulometri Pada Singkapan Batupasir Formasi Balikpapan Pada Daerah Palaran Dan Sanga-Sanga Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-8, Yogyakarta.

Supriatna S., Sukardi R., Rustandi E., 1995, Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantam Timur, Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Surjono, S.S., Amijaya, D.H., 2017, Sedimentologi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtg.v1i1.6482

Refbacks

  • There are currently no refbacks.