ANALISIS KESTABILAN TEROWONGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI MASSA BATUAN SISTEM-Q DAN METODE ELEMEN HINGGA PADA BUKAAN TEROWONGAN TAMBANG KUBANG CICAU 536 MILIK PT ANTAM UBPE PONGKOR, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

Tedy Cahya Nusantara, Imam Achmad Sadisun, Firdaus El Afghani

Abstract


Produksi utama emas dan perak PT Antam berasal dari area tambang emas Pongkor, Jawa Barat. Metode penambangan yang digunakan oleh PT Antam Pongkor merupakan metode penambangan bawah tanah (cut and fill). Penelitian dilakukan pada area tambang Kubang Cicau tepatnya pada bukaan terowongan Kubang Cicau 536. Penelitian dilakukan bertujuan untuk menentukan nilai klasifikasi Sistem-Q. Nilai Sistem-Q digunakan untuk penentuan saran perkuatan pada terowongan. Evaluasi kestabilan terowongan dan analisis numerik dilakukan berdasarkan jenis potensi runtuhan. Analisis numerik dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga terhadap parameter faktor keamanan. Pada pengamatan lapangan, didapatkan litologi penyusun Kubang Cicau 536 terdiri dari tuf lapili. Klasifikasi massa batuan Sistem-Q menunjukkan kategori massa batuan buruk. Parameter-parameter massa batuannya menunjukan bahwa runtuhan yang berpotensi terjadi adalah runtuhan bertipe baji. Berdasarkan kelas massa batuan pada klasifikasi Sistem-Q dihasilkan saran perkuatan berupa baut batuan dengan jarak 1,3 – 1,6 m yang dipasang secara sistematik. Hasil analisis numerik dan evaluasi penerapan perkuatan berdasarkan nilai Sistem-Q, menunjukkan bahwa nilai faktor kemanan memiliki rentang antara 1,686 – 6,137. Nilai faktor keamanan tersebut melebihi standar minimum nilai faktor keamanan yang telah ditetapkan oleh PT Antam Pongkor. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, disimpulkan bahwa saran perkuatan berdasarkan klasifikasi massa batuan Sistem-Q dapat diterapkan pada bukaan terowongan Kubang Cicau 536.

Keywords


jenis runtuhan; kestabilan terowongan; metode elemen hingga; Sistem-Q.

Full Text:

PDF

References


Barton, N. (2002). Some new Q value correlations to assist in site characterization and tunnel design. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences, 39, 2: 185-216.

Barton, N., Lien, R. dan Lunde, J. (1974). Engineering classification of rock masses for the design of tunnel support. Rock Mechanics, 6, 4: 189-236.

Brady, B. H. G. dan Brown, E. T. (2004). Rock mechanics for underground mining. USA: Springer.

Basuki, A., Sumanagara, D. A. dan Sinambela, D. (1994). The Gunung Pongkor gold-silver deposit, West Java, Indonesia. Journal of Geochemical Exploration, 50, 371-391.

Hoek, E. (2007). Practical Rock Engineering. Canada: University of Toronto.

Hoek, E., Carranza-Torres, C. T., dan Corkum, B. (2002). Hoek-Brown failure criterion-2002 edition. Proceedings of the fifth North American rock mechanics symposium, Toronto, Canada, 1, 267-273.

Hudson, J. A. dan Harrison, J. P. (1997). Engineering Rock Mechanics: An Introduction to The Principle. Oxford: Elsevier.

Hoek, E., Kaiser P. K. dan Bawden W. F. (1995). Support of underground excavations in hard rock. Rotterdam: Balkema.

Peta Citra Satelit Jawa Barat, Google Earth 2020. Diperoleh melalui situs internet Google Maps: https://www.google.com/maps/place/Jawa+Barat/data=!4m2!3m1!1s0x2e68e6398252477f:0xbc18a454fc8e9d7e?sa=X&ved=2ahUKEwiuuJeP45PtAhWBe30KHR5-AQUQ8gEwAHoECAcQAQ , diunduh pada 20 September 2020 pukul 19.00 WIB.

Pratama, R., Nur, T. dan Rasyid, E. (2015). Desain penyanggaan berdasarkan pola runtuhan di Tambang Bawah Tanah UBPE Pongko. Workshop dan Seminar Nasional Geomekanika II, Bandung, Indonesia.

Warmanda, I. W. (2006). Karakteristik mineralogi dan pengendapan emas pada endapan emas-perak epitermal Gunung Pongkor, Jawa Barat. Media Teknik Tahun XXVIII Edisi Nopember, 4, 32-36.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtgeo.v4i2.5464

Refbacks

  • There are currently no refbacks.