Penentuan Daerah Terdampak Longsor Di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu

Mia Oktarina, Muhammad Rizky Tanjung, Nadika Devatama

Abstract


Penentuan daerah rawan longsor selain digunakan untuk mitigasi bencana, juga berguna untuk pertimbangan dalam analisa geoteknik dan pengembangan tata ruang wilayah. Lokasi penelitian berada di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Secara geografis lokasi penelitian  terletak pada 20o 59’ 59.7’’ LS dan 102o 09’ 40.3’’ BT  serta 30o 04’ 53.4’’ LS dan 102o 14’ 31.8’’ BT, dan secara tektonik berada di bagian Fore Arc Sumatera. Lokasi penelitian memiliki luasan daerah penelitian 9km x 9km dengan skala 1:50.000. Berdasarkan Peta Geologi, lokasi penelitian memiliki lima formasi batuan, yang didominasi batuan vulkanik berumur Tersier. Lokasi penelitian berada di Segmen Sesar Ketaun dengan arah NW-SE yang merupakan sesar geser dextral dan bagian dari Sumatra Fault Zone. Daerah ini memiliki tiga bentuk lahan, yaitu perbukitan, perbukitan tinggi, hingga pegunungan. Dengan kelas lereng mulai dari landai hingga sangat curam. Hasil analisa Lineament didapatkan arah kelurusan utama pada Timur Laut-Barat Daya atau NE-SW, dengan panjang garis kelurusan antara 249 m- 300 m. Kecamatan ini juga memiliki pola persebaran desa secara paralel atau mengikuti arah jalan utama yang berada di zona sesar aktif. Sehingga berdasarkan hasil pembobotan didapatkan Kecamatan Pinang Belapis memiliki potensi bahaya sekitar 90% luas wilayah.


Keywords


Lebong; Bengkulu; Remote Sensing; Longsor

Full Text:

PDF

References


Alparslan, E., dkk. 2008. A GIS model for settlement suitability regarding disaster mitigation, a case study in Bolu Turkey. Elsevier, Engineering Geology 96 (2008) 126–140

Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebong. 2020. Kabupaten Lebong Dalam Angka Lebong Regency In Figures 2020. Badan Pusat Statistik Nasional. 262 hal.

Deputi Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan. 2015. Kajian Risiko Bencana Bengkulu 2016 – 2020. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 48 hal.

El-Sawy K. El-Sawy, dkk., 2016. Automated, manual lineaments extraction and geospatial analysis for Cairo-Suez district (Northeastern Cairo-Egypt), using remote sensing and GIS. International Journal of Innovative Science, Engineering & Technology, Vol. 3 Issue

Heryanto, R., dan Suyoko., 2007. Karakteristik Batubara di Ceungan Bengkulu. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 2. Pp: 247-259.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi[https://vsi .esdm.go.id/index.php/gerakan-tanah/ peringatan-dini-gerakan-tanah]Tanahair .Indonesia[http://tanahair.indonesia.go.id/portal-web].

Widyamanti,Wirasatuti, Ikhsan Wicaksono, Prima Dinta Rahma Syam., 2016. Identification Of Topographic Elements Composition Based On Landform Boundaries From Radar Interferometry Segmentation (Preliminary Study On Digital Landform Mapping). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science

Yulihanto., 1995. Structural Analysis Of The Onshore Bengkulu Forearc Basin And Its Implication For Future Hydrocarbon Exploration Activity. Indonesian Petroleum Association, Proceedings 38th Annual Convention, IPA 95-1.1-057

Zikri, A.M.M, E.D. Mayasari, dan E.W.D. Hastuti., 2019. Karakteristik Batuan Vulkanik Berdasarkan Analisis Petrografi. Seminar Nasional AVoER XI. Daerah Tangkit Serdang, Tanggamus, Lampung.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtgeo.v4i2.5453

Refbacks

  • There are currently no refbacks.