APLIKASI METODE LINEAMENT DENSITY ANALYSIS UNTUK PEMETAAN POTENSI ZONA MINERALISASI: STUDI KASUS DAERAH SEKOTONG, LOMBOK SELATAN

Muhammad Haekal Al Jundiy

Abstract


Eksplorasi mineral merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan adanya sumber daya mineral pada suatu daerah potensial. Dalam proses eksplorasi, dibutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, dilakukan suatu kegiatan pra-eksplorasi agar terlaksananya kegiatan eksplorasi yang lebih efisien. Metode Lineament Density Analysis (LDA) merupakan suatu metode penginderaan jauh dengan memanfaatkan data DEM untuk mengidentifikasi pola kelurusan berupa sesar, rekahan, dan struktur geologi sebagai parameter adanya potensi sumber daya mineral pada suatu daerah terkait dengan konsep mineralisasi lithostructural. Metode yang digunakan adalah penarikan kelurusan secara ekstraksi dan manual dari data DEM Lombok Selatan, kemudian dikombinasikan pada hillshade dengan azimuth 0 º, 45 º, 90 º, dan 135º pada altitude 45 m dan dilanjutkan dengan validasi daerah anomali berupa observasi lapangan. Lombok Selatan dipilih sebagai daerah penelitian karena secara litologi diketahui memiliki potensi zona mineralisasi, ditandai dengan adanya urat kuarsa dan tuf dengan lensa batugamping yang mengandung mineral sulfida. Berdasarkan hasil kelurusan ekstraksi dan manual, diperoleh rentang anomali densitas kelurusan 6.969 km/km2 - 8.711 km/ km2 dengan orientasi NNW - SSE. Diharapkan studi ini dapat berkontribusi dalam implementasi geosains pada pengembangan nasional, khususnya kegiatan eksplorasi demi meningkatkan kemajuan sektor pertambangan di Indonesia

Full Text:

PDF

References


Abdullah, A., Akhir, J.M., Abdullah, I. (2010). Automatic Mapping of Lineaments Using Shaded Relief Images Derived from Digital Elevation Model (DEMs) in the Maran Sungi Lembing Area, Malaysia. EJGE Bulletin, vol.15, pp 949 – 957.

Arribas Jr., A. (1995). Characteristic of High Sulfidation Epithermal Deposits, and Their Relation to Magmatic Fluid. Mineralogical Association of Canada Short Course, vol. 23

Corbett, G. (2012). Structural Controls to, and exploration for, epithermal Au-Ag Deposits. Semantic Scholar Jurnal

Hung, L.Q., Batelaan, Okke, and De Smedt, Florimond. (2005). Lineament extraction and analysis, comparison of Landsat ETM and ASTER imagery: Case study - Suoimuoi tropical karst catchment, Vietnam in Remote Sensing for Environmental Monitoring, Proceedings of SPIE, vol.5, pp 12

Lattman, L. H. and Nickelsen, R. P. (1958). Photogeologic fracture-trace mapping in Appalachian plateau, geological notes, pp 2239-2244.

Mangga, A., dkk. (1994). Peta Geologi Lembar Lombok, Nusa Tenggara Barat. Laporan terbuka Puslitbang Geologi: Bandung.

O’Leary, D.W., Friedman, J.D., and Phn, H.A., (1976). Lineament, Linear, Lineation: Some proposed new standard for old terms. Geol. Soc. Amer. Bull., vol. 87 pp 1463-1469.

Parsaulian, F.S. (2016). Geologi dan Mineralisasi Sulfida Daerah Pelangan dan Sekitarnya, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Semantic Scholar Jurnal

Rompo, I., Rowe, A., and Maryono, A. (2012). Porphyry Cu-Au and epithermal Au-Ag mineralization System in SouthWest Lombok: MGEI Annual Convention, Malang, Indonesia: proceedings, pp 283-296.

Sillitoe, R.H. (1999). Style of High Sulphidation Gold, Silver, and Copper Mineralisation in Porphyry and Epithermal Environments. Proceeding of The Pacific Rim: Bali

Verdiansyah, O. (2016). Aplikasi Lineanment Density Analysis Untuk Prospeksi Mineral Ekonomis: Studi Kasus Pada Daerah Cikotok, Pongkor dan Lebong Tandai. ReTII. Diakses dari https://journal.itny.ac.id/index.php/ Re TII/article/view/169




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtgeo.v6i1.12201

Refbacks

  • There are currently no refbacks.