INVENTARISASI AREA ABRASI, EKSPANSI ROB DAN POTENSI AREA UNTUK DITANAMI MANGROVE DI PESISIR PANTAI UTARA BEKASI, MUARA GEMBONG, BEKASI DENGAN PENGINDERAAN JAUH

Juvens Yuda Her Krissanto

Abstract


Abrasi dan banjir rob adalah ancaman bagi kesejahteraan warga pesisir, juga mengancam berkurangnya luas daratan suatu wilayah. Penelitian ini berisi analisis daerah yang terdampak abrasi di pesisir utara Bekasi. Sarana yang digunakan adalah citra satelit Landsat8 OLI/TIRS yang memiliki kemampuan untuk membedakan kelembaban tanah dan kerapatan vegetasi. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah memetakan daerah yang terdampak oleh abrasi dan ekspansi rob, juga memetakan area terdampak yang masih berpotensi untuk ditanami mangrove sebagai upaya mitigasi bencana abrasi dan ekspansi rob. Penulis memanfaatkan metode TVDI dalam memetakan abrasi dan ekspansi rob dengan linear kering LSTmaks = 32 * NDVI – 44,6 dan linear basah LSTmin = 2,8 * NDVI + 25,45. Hasil menunjukkan bahwa daerah Muara Gembong berada pada rentang basah hingga agak basah. Zonasi penanaman mangrove menggunakan klasifikasi unsupervised K-means yang dielaborasikan dengan data TVDI dan NDVI. Hasil akhir yang dicapai berupa peta derah pesisir utara Bekasi dengan batas sejauh mana abrasi dan ekspansi rob, juga area yang masih bisa ditanami dengan mangrove.


Full Text:

PDF

References


Adi, N., dan Sudaryatno, S. (2014). Pemanfaatan citra landsat 8 untuk penentuan zonasi kekeringan pertanian di sebagian Kabupaten Grobogan dengan metode TVDI (Temperature Vegetation Dryness Index). Jurnal Bumi Indonesia, 3(4).

Aftriana, C. V. (2013). Analisis perubahan kerapatan vegetasi Kota Semarang menggunakan aplikasi penginderaan jauh. Geo-Image, 2(2).

Arif, N., dan Wahyuni, S. (2016). Penggunaan Metode Machine Learning Untuk Pengenalan Pola Tutupan Lahan Pada Citra Satelit. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 4(1), 1-

ISSN: 2302-3805.

Delarizka, A., dan Sasmito, B. (2016). Analisis fenomena Pulau Bahang (urban heat island) di Kota Semarang berdasarkan hubungan antara perubahan tutupan lahan dengan suhu permukaan menggunakan citra multi temporal landsat. Jurnal Geodesi Undip, 5(4), 165-177.

Kasim, F., (2012). Pendekatan beberapa metode dalam monitoring perubahan garis pantai menggunakan dataset penginderaan jauh LANDSAT dan SIG. Jurnal Ilmiah Agropolitan 5 (1 April 2012), 620-635.

Perdana, F., Subardjo, P., dan DS, A. (2016). Kajian perubahan luas vegetasi mangrove

menggunakan metode NDVI citra landsat 7 etm+ dan landsat 8 etm+ tahun 1999, 2003 dan 2015 di Pesisir Desa Tapak Kec. Tugu, Kota Semarang. (Doctoral dissertation, Diponegoro University).

Putra, H., Prasetyo, L. B., dan Santoso, N. (2016). Monitoring perubahan garis pantai dengan citra satelit di Muara Gembong Bekasi. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management),

(2),178.DOI:https://doi.org/10.29244/jpsl.6.2.178.

Ramdan, C. A., dan Sigit, A. A. (2018). Analisis kelembaban tanah permukaan dengan menggunakan citra landsat 8

OLI/TIRS di Kabupaten Magelang (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Sandholt, I., Rasmussen, K., dan Andersen, J. (2002). A simple interpretation of the surface temperature/vegetation index space for assessment of surface moisture status. Remote Sensing of Environment, 79(2-3),

-224. https://doi.org/10.1016/S0034-

(01)00274-7.

Sulistyo, B., Gunawan, T., Hartono, H., dan Danoedoro, P. (2013). Modeling of percentage of canopy in Merawu catchment derived from various vegetation indices of remotely sensed data. In Forum Geografi (Vol. 27, No. 1, pp. 23-32). DOI: https://doi.org/10.23917/forgeo.v27i1.5075.

Suwargana, N. (2010). Analisis perubahan hutan mangrove menggunakan data penginderaan jauh di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi. Jurnal Penginderaan Jauh dan Pengolahan Data Citra Digital, 5.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtgeo.v6i1.12198

Refbacks

  • There are currently no refbacks.