PENGARUH PERBANDINGAN RASIO PELARUT ETANOL AIR TERHADAP KADAR TANNIN (AVERRHOA BILIMBI) DENGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI

Mohammad Afrizal, Vandhie Satyawira Gunawan, Mita Nur Fitriyani, Jenero Alfred Johnard Atmaja, Helda Niawanti

Abstract


Belimbing wuluh pada umumnya berkhasiat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, meredakan nyeri, mengatasi tekanan darah tinggi, mengatasi diabetes hingga dapat mengobati penyakit menular seksual. Kandungan kimia dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) adalah, tannin, sulfur, asam format dan perokside. Bahan aktif pada daun Averrhoa bilimbi yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah tannin. Zat tannin berfungsi sebagai antioksidan atau penangkal radikal bebas, suatu senyawa yang dapat mengacaukan keseimbangan tubuh dan menjadi salah satu pemicu kanker. Ekstrak dilakukan secara maserasi dengan variabel bebas rasio solid/liquid (1/20,1/40,1/60) (w/v), variabel kontrol waktu ekstraksi 48 dan 72 jam, dan variabel terikat persentase tannin dengan menggunakan metode ekstraksi maserasi. pemisahan ekstrak menggunakan metode distilasi sederhana dengan suhu dijaga 70-80oC. Analisa produk menggunakan metode permanganometri menggunakan larutan KMnO4 dan indikator asam indigo sulfonat, titik akhir titrasi pada penetapan kadar tannin ditunjukkan dengan perubahan warna dari warna larutan biru menjasi berwarna kuning emas. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai persentase tannin terbesar yaitu 36,03% pada rasio solid/liquid 1/20 (w/v) dengan waktu ekstraksi selama 48 jam dan nilai persentase tannin terkecil yaitu 12,41% pada rasio solid/liquid 1/60 (w/v) dengan waktu ekstraksi selama 48 jam. Sehingga penelitian ini menjelaskan bahwa rasio solid/liquid dan waktu ekstraksi mempengaruhi kadar tannin.

Kata kunci: Averrhoa bilimbi; Belimbing wuluh; Ekstraksi maserasi; Pelarut; Tannin.


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.