Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Tanah (Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter) Terhadap Jumlah Makrofag Pasca Pencabutan Gigi Tikus Wistar

Dzulhiyana Laili Tofarisa, Cicih Bhakti Purnamasari, Sinar Yani, Hadi Irawiraman

Abstract


Pencabutan gigi merupakan salah satu pelayanan kesehatan gigi yang sering dijumpai. Setelah tindakan pencabutan gigi, akan terbentuk soket gigi dan luka pada jaringan lunak di sekitarnya. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Penyembuhan luka dikatakan baik apabila luka pada soket sudah menutup sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ektsrak daun sirih tanah (Piper sarmentosum Roxb ex. Hunter) dalam penyembuhan luka dan penurunan jumlah makrofag pasca pencabutan gigi tikus wistar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ekperimental dengan desain penelitian post test only control group design. Terdapat kelompok perlakuan dengan dosis EDST 20%,30% dan 40%, kontrol positif dan kontrol negatif. Pengulangan dilakukan sebanyak 2 kali. Analisis statistik yang digunakan yaitu Komolgrov Sminorv Test, Levenes Test , Annova dan LSD Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat efektivitas ekstrak daun sirih tanah 20%, 30% dan 40% terhadap penurunan jumlah makrofag pasca pencabutan gigi tikus Wistar. Ekstrak daun sirih tanah (Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter) dengan dosis 40% memiliki efektivitas paling baik dalam menurunkan jumlah makrofag pada soket pasca pencabutan gigi tikus wistar dibandingkan dengan dosis ekstrak 20% dan 30%.

Kata kunci: Pencabutan gigi, ekstrak daun sirih tanah, Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter,  makrofag


Keywords


Pencabutan gigi, ekstrak daun sirih tanah, Piper sarmentosum Roxb.ex Hunter, makrofag

Full Text:

PDF

References


Agtini, M.D., 2009. Pola Status Kesehatan dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia pada Tahun 1990-2007. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Vol XIX. 145-146.

Ajizah, A.T.M., (2007). Potensi Ekstra Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro.

Dicky Hidayatullah (2015) “pengaruh pemberian infusa daun sirih merah secara topical terhadap waktu penyembuhan luka insisi pada tikus galur wistar”

Ganiswara, Farmakologi dan Terapi, Ed. IV Ganiswara, S.G(Ed) Bagian Farmakologi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta (2014).

Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, diterjemahkan Oleh Badan Litbang Kehutanan Jakarta, Jilid II, 1510, Koperasi Karyawan Departemen Kehutanan, Jakarta Pusat.

Hutapea, J.R., (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi III. Jakarta: Depkes RI.

Kumar, V., Abbas A.K., Fausto, N. dan Mitchell, R. 2007, Robbins Basic Pathology 8th edition, Elsevier, USA.

Nucera S, Biziato D, Palma MD. 2010. The Interplay Between Macrophages and Angiogenesis in Development Tissue Injury and Regeneration. Int. j. dev. Biol. 55: 495-503.

Potter, Perry. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan. Konsep, proses dan praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Robinson R. 1979. Taxonomi and Genetics. In: Baker HJ, JR Lindsay, S Weisbroth. The Laboratory Rat. Academic Press. London.

Robinson, T. 1995. Kandungan Kimia Organik Tumbuhan, Bandung: ITB.

Syamsuhidayat, S.S., Hutapea, J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1), Badan Litbang kesb Depkes RI: Jakarta Hal 454.

Syamsuhidayat. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi II. Jakarta: EGC

Wray, D., Stenhouse, D., Lee, D., and Clark, A.J.E., 2003, Textbook for General and Oral Surgery, Churchill Livingstone, New York, pp. 230-235.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/mul.%20dent.%20j.v1i2.5587

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Mulawarman Dental Journal