Distribusi Kasus Celah Bibir dan Langit-Langit Berdasarkan Usia Pembedahan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020-2022

Nida Midati Shadrina, Syahril Samad, Listiyawati Listiyawati, Cristiani Nadya Pramasari, Danial Danial

Abstract


Latar Belakang: Celah bibir serta langit-langit ialah malformasi kongenital kepala dan leher yang paling umum terjadi. Etiologi celah bibir dan/atau langit-langit telah dipelajari secara ekstensif bahwa anomali ini bersifat multifaktorial. Faktor risiko terjadinya celah yaitu seperti, jenis kelamin, faktor genetik yang dapat berinteraksi dengan faktor lingkungan selama kehamilan, dan riwayat keluarga. Presentasi klinis celah mulut bervariasi dan dapat diklasifikasikan sebagai celah langit-langit terisolasi atau celah bibir dengan ataupun tanpa celah langit-langit. Bayi dengan celah dapat melakukan operasi celah bibir apabila telah memenuhi kriteria “The Rules of Ten”, yaitu usia lebih dari 10 minggu atau 3 bulan, berat badan sekitar 4-5 kg atau lebih dari 10 pounds, dan hemoglobin lebih dari 10 g/dl. Perbaikan langit-langit dilakukan pada usia anak 10 sampai 12 bulan.  Tujuan: Menggambarkan distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit menurut usia pembedahan di Provinsi Kalimantan Timur tahun 2020-2022. Metode: Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan teknik total sampling. Sampel penelitian ini diambil dari populasi berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Hasil: Distribusi kasus celah bibir dan/atau celah langit-langit pada tahun 2020-2022 memperlihatkan kelompok usia pembedahan lebih kerap dilakukan oleh kelompok usia balita (0-5 tahun) yakni 44 orang (57,15%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini, distribusi kasus celah berdasarkan usia saat dilakukan pembedahan banyak terjadi pada usia balita yaitu pada usia 0-5 tahun.


Keywords


Celah Bibir, Celah Langit-Langit, Usia Pembedahan

Full Text:

PDF

References


Brkić H, Dumančić J, & Vodanović M. Biology and morphology of human teeth. Jasterbarsko. 2021.

Martin, Meek, & Willebtry. Veterinary histology. (2022).

Dewi PS. Management of cleft lip and palate (literature review). Interdental: Jurnal Kedokteran Gigi. 2019; 15: 25–9.

Jamilian A, et al. Family history and risk factors for cleft lip and palate patients and their associated anomalies. Stomatologija, Baltic Dental and Maxillofacial Journal. 2017; 19: 78–83.

Venkatesh R. Syndromes and anomalies associated with cleft. Indian Journal of Plastic Surgery. 2009; 42: 51–55.

Salari N. et al. Global prevalence of cleft palate, cleft lip and cleft palate and lip: a comprehensive systematic review and meta-analysis. J Stomatol Oral Maxillofac Surg. 2022; 123: 110–120.

Kawalec A, Nelke K, Pawlas K & Gerber H. Risk factors involved in orofacial cleft predisposition-review. Open Medicine (Poland). 2015; 10: 163–175.

Purwitasari KTI, Sanjaya GPH & Hamid ARRH. Gambaran faktor risiko penyebab terjadinya celah bibir dan celah langitan di denpasar tahun 2019. Directory of Open Access Journals. 2020; 11: 697–701.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. 2007.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 321 Tahun 2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Bibir Sumbing dan Lelangit. 2019.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Provinsi Kalimantan Timur 2007. 2009.

Kaul R, Jain P, Saha S & Sarkar S. Cleft lip and cleft palate: role of a pediatric dentist in its management. International Journal of Pedodontic Rehabilitation. 2017.

Devi M. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi balita di pedesaan. Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya. 2010; 33: 183–192.

Kummer AW. Cleft palate and craniofacial anomalies effects on speech and resonance 3rd ed. New York. 2013.

Wardani I & Ayu D. Happy smile of a new-born infant with cleft lip and cleft palate. DENTA. 2022; 16: 90–95.

Widodo DW, Anatriera RA & Cornain TZ. Tatalaksana komprehensif prosedur Millard modifikasi dengan nasoalveolar molding pada labiognatopalatoskizis komplit bilateral. 2018; 48: 88–94.

Jailani M. Teknik operasi millard pada labioplasty unilateral. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2007; 7: 15–21.

Loho JN. Prevalensi labioschisis di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2011 - Oktober 2012. Jurnal e-Biomedik. 2013; 1.

Rajagukguk MS. Skripsi: Distribusi kasus celah bibir, celah langit-langit, serta kombinasi celah bibir dan langit-langit berdasarkan usia, jenis kelamin dan daerah tempat tinggal pasien di RSUP H. Adam Malik periode 2012-2015. Medan. 2016.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/mul.%20dent.%20j.v4i1.10471

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Mulawarman Dental Journal