Resistensi Antibiotika Pada Penyakit Appendiks Akut Dan Peritonitis Di Bangsal Bedah Rsud Raden Mattaher Jambi Periode Januari 2016 - Desember 2018

Desi Ambar Sari, Yuni Andriani, Medi Andriani

Abstract


ABSTRAK
Latar Belakang : Resistensi Antibiotik berdampak pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas, serta biaya terapi dan kegagalan terapi. Tingginya penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik. Pada ruang bedah penggunaan antibiotik terbilang tinggi, sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara membatasi penggunaan antibiotik, antibiotic yang dibatasi disebut juga dengan antibiotic restriksi.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi antibiotik di bangsal bedah dalam periode 2016-2018 di RSUD Raden Mattaher Jambi pada penyakit appendiks akut dan peritonitis. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian non-eksperimental. Dengan pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan dari 28 diagnosa yang diambil dari bangsal bedah. Bakteri yang terdapat yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, seperti Escherichia coli dan Enteroccocus faecium. Tingginya penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi tinggi seperti Ceftriaxone (37,2%) Cefixime (21,6%) dan yang paling sedikit adalah Metronidazole, Gentamicin, Amoxicillin, Benzylpenicillin, Eritromycin , Tertacycline, Cefadroxil, Cefotaxime, Ampicillin, Streptomycin, Clindamycin, Qunopristine dan Oxacillin 1,9%. Dan terjadinya resistensi antibiotik pada penyakit appendiks akut pada tahun 2016 - 2018 secara berturut-turut yaitu (27%), (21%) dan (25%). Pada penyakit peritonitis pada tahun 2016-2018 secara berturut-turut yaitu (25%), (21%) dan (0%). Kesimpulan : Dihasilkan kejadian resistensi antibiotik dari tahun 2016-2018 mengalami penurunan.

Kata Kunci : Resistensi, Antibiotik, Appendiks akut, Peritonitis

Full Text:

PDF

References


Analisis, J., Politeknik, K., & Tanjungkarang, K (2014). Resistensi Bakteri Gram Positif Terhadap Antibiotik Di UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Lampung Tahun 2012-2014. 5(1), 467-474.

Arifuddin Adhar, Lusia Salmawati, A. P. (2017). Faktor Resiko Kejadian Appendisitis Di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Preventif, 8 April, 1-58.

Bryce, A., Wootton, M., Butler, C. C., & Hay, A. D. (2018). Comparison Of Risk Factors For , And Prevalence Of , Antibiotic Resistance In Contaminating And Pathogenic Urinary Escherichia coli In Children In Primary Care : Prospective Cohort Study. Antimicrobial Chemotherapy, 73(January), 1359–1367. https://doi.org/10.1093/jac/dkx525

Cathleya Fransisca, I Made Gotra, N. M. M. (2019). Karakteristik Pasien dengan Gambaran Histopatologi Apendisitis Di RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2015 - 2017. Jurnal Medika Udayana, 8(7).

Jan Lata, Oldrich Stiburek, and M. (2009). Spontaneous bacterial peritonitis: A severe complication of liver cirrochis.

Japanesa aiwi dkk. (2016). Pola Kasus dan Penatalaksanaan Peritonitis Akut di Bangsal Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang. 5(1), 209–214.

N Juwita M, H. F. (2012). QUALITY OF ANTIBIOTIC USE IN SURGERY AND OBSTETRIC-

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA. Kualitas Penggunaan Antibiotik Pada Anak Dengan Demam Pra Dan Pascapelatihan Dokter Tentang Penggunan Antibiotik Yang Tepat Di Bagian Kesehatan Anak RS Dr. Kariadi Semarang., 9.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sani, F. (2016). Metedologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental. Yogyakarta: Deepublish.

Sholih, M. G., Muhtadi, A., & Saidah, S. (2015). Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Salah Satu

Rumah Sakit Umum di Bandung Tahun 2010. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 4(1), 64-70. https://doi.org/10.15416/ijcp.2015.4.1.64

Sundaraman V, Manne V, A.-O. A. (2014). Ascites and spontaneous bacterial peritonitis: Recomendations from two United States Centers. 279–287.

Supono. (2016). Faktor-Faktor yang Berkontribusi Terjadinya peritonitis Pada Pasien Continuous

Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) Di Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang. 180–189.

Utami E, K. (2011). El-Hayah. Antibiotika, Resistensi, Dan Rasionalitas Terapi, 1(4), 0–3.

Yanuar, W., Puspitasari, I., & Nuryastuti, T. (2016). Outcome Pada Pasien Anak Dengan Meningitis Bakterial Di Evaluation of Definitive Antibiotik Suitability for Clinical Outcomein. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 6(3), 187–204.

Zulfikar, F., Budi, P., & Wiratmo. (2015). Studi Penggunaan Antibiotik pada Kasus Bedah Apendiks di

Instalasi Rawat Inap RSD dr.Soebandi Jember Tahun 2013. 3(1), 44–49.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jkmm.v2i1.4253

Copyright (c) 2020 Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
e-ISSN: 2686-3601 (ONLINE)
Ruang Jurnal Lantai 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Mulawarman,
Jl. Sambaliung, Kampus Gn. Kelua Samarinda, Kalimantan Timur  (75123)
Website : http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/MJPH 
Email  : journal.JKMM@gmail.com

Creative Commons License

JKMM by http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/MJPH/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Under the CC BY-SA license, authors and other users are able to reprint, distribute or use the material for commercial purposes so long as they give attribution to the JKMM and license the republished material under the same license.