KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERBATASAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI WILAYAH PERBATASAN PULAU SEBATIK, INDONESIA

Sonny Sudiar

Abstract


The main issue of this article is all about the development policy and prosperity of the people in the border area. Development policy becomes the key role in order to increase the quality of social life especially for the people in Sebatik Island. This article is an effort to capture the implemented policy and the real condition in particular after the enlargement of Sebatik Island. The instruments of analysis are the concept of development and the welfare state. The research findings show that development policy in the border didn’t go with the basic human need. So it is important for the government to apply the participatory model in excuting development programs.


Full Text:

PDF

References


Bappeda Provinsi Kaltim, (2009). Laporan Perkembangan Kerjasama Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Tingkat Daerah Kalimantan Timur-Peringkat Negeri Sabah, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Bappeda Kab. Nunukan, (2008). Profil Kabupaten Nunukan 2008. Pemerintah Kabupaten Nunukan

BPS Kab. Nunukan. (2009). Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2009. Pemerintah Kabupaten Nunukan

Bryan, Coralie & Louise G. White. (1987). Negara Manajemen Pembangunan untuk Berkembang, LP3ES, Jakarta.

Budiman, Arif. (1995). Teori Negara: Negara, Kekuasaan dan Ideologi,Jakarta, Gramedia

Crocker, A. David. (2002), Ethic of Global Development: Agency, Capability, and Deliberative Democracy, Cambridge University Press, New York

Farouk Ishak, Awang. (2003). Membangun Wilayah Perbatasan Kalimantan Dalam Rangka Memelihara dan Mempertahankan Integritas Nasional. Sinar Grfika, Jakarta.

Irewati, Awani. (2005). ”Sikap Indonesia dalam Menghadapi Kejahatan Lintas Negara: Ilegal Logging di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur” dalam Jurnal Politik, Vol.2 No. 1 Tahun 2005, LIPI, Jakarta.

Koespramoedyo, Deddy dkk, (2003). Strategi dan Model Pengembangan Wilayah Perbatasan Kalimantan. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus & Tertinggal Deputi Bidang Otonomi Daerah & Pengembangan Regional BAPPENAS, Jakarta.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS. (2010). RPJNM 2010-2014, Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Jakarta.

Korten, David C. (1989). Pembangunan Berdimensi Kerakyatan, Jakarta, Yayasan Obor

Sen, Amartya. (1999), Development as Freedom. Anchor Books, New York

Siburian, Robert. (2004). “Kondisi Perkonomian Masyarakat Perbatasan: Entikong dan Nunukan” dalam Masyarakat Indonesia: Majalah Ilmu-ilmu Sosial Indonesia, Jilid XXX, No. 2, Tahun 2004, LIPI, Jakarta.

Tjokroaminoto, Moeljarto. (1996). Pembangunan Dilema dan Tantangan, Jakarta, Pustaka Pelajar

Wahab, Abdul. (1994). “Kebijakan Publik: Konsep dan Realita dalam Konteks Politik Indonesia dalam Z.A. Achmady dkk. Kebijakan Publik dan Pembangunan, Malang, IKIP.

Wolfer, Loreen. (2007). Real Research: Conducting and Evaluating Research in the Social Sciences, Pearson Education Inc, Boston.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jp.v1i3.316

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Paradigma (JP)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

Jurnal Paradigma (JP)
pISSN: 2252-4266 - eISSN: 2615-3394

Organized and Published by Magister Administrasi Publik - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
W : http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JParadigma/
E  : jurnal.paradigma@unmul.ac.id 

Creative Commons License
Jurnal Paradigma (JP) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License