JING-MEI WOO’S HYBRID IDENTITY IN AMY TAN’S THE JOY LUCK CLUB NOVEL

Andhini Novitasari, Dyah Sunggingwati, Indah Sari Lubis

Abstract


ABSTRACT

 

Migration is considered as a massive impact of colonization. It causes a huge number of people from a certain country (a colonized ones) move to another country due to colonization. Starting from this, usually a new society consists of mixed culture, norms, values adjusted to the altering citizens (migrants and non-migrants) that has been created. Yet, an issue of one’s identity appear for those who come from the two cultures as it appeared in Amy Tan’s The Joy Luck Club. Jing-Mei Woo, a Chinese-born American had issue of defining her identity due to the hybridity circumstance she achieved as the daughter of immigrant parents. This research aimed to examine the portrayal of Jing-Mei Woo’s hybridity identity and the way she developed her hybrid identity. This research was a qualitative research for the data were in the form of words from The Joy Luck Club novel. Barry’s theory about hybrid identity was used to answer the research questions towards Jing-Mei Woo character. The result showed that Jing-Mei Woo experienced hybridity as she was unable to define herself whether it was her past-self (Chinese) or present-self (American), felt out of place not knowing exactly her identity form of the two cultures, and having the hybrid identity between Chinese and American cultures. While during the process, Jing-Mei Woo developed her hybrid identity by getting through the four stages: she ignored her origin’s identity as a Chinese woman, denying her Chinese identity by telling her mother most of times that she was not a Chinese and that was the reason she could not understand a bit about her mother’s culture, maintaining the American’s way of thinking as she thought that was her identity despite the fact that she was also a Chinese, and finally realising that in order to define herself, she accepted her Chinese blood and admitted her hybrid identity as a Chinese-American woman.

 

Keywords: migration, hybrid identity

 

 

ABSTRAK

 

Migrasi merupakan dampak luar biasa dari kolonisasi. Peristiwa ini (migrasi) menyebabkan perpindahan sekelompok orang dengan jumlah yang banyak dari suatu negara (yang dikuasai atau dikolonisasi) ke negara lain. Biasanya sebagai akibat dari migrasi ini terbentuklah suatu masyarakat baru yang sistem-sistemnya mengandung percampuran budaya, norma-norma, serta nilai-nilai yang telah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada masyarakatnya yang terdiri dari para migran dan non-migran. Akan tetapi, ada satu masalah yang muncul berkenaan dengan masyarakat baru yang terbentuk ini: permasalahan mengenai identitas diri seseorang yang berasal dari dua budaya berbeda seperti yang ada pada novel Amy Tan, The Joy Luck Club. Jing-Mei Woo, seorang anak perempuan dari orang tua imigran Cina dan memiliki darah Cina tetapi menetap di Amerika, memiliki permasalahan dalam menentukan identitas dirinya yang sebenarnya karena ia hidup di lingkungan hibriditas. Studi ini merupakan studi kualitatif karena menganalisa data yang berupa kata-kata dari novel The Joy Luck Club. Teori dari Barry mengenai identitas hibrida digunakan untuk menjawab pokok-pokok permasalahan pada karakter Jing-Mei Woo. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa Jing-Mei Woo mengalami hibriditas karena ia tidak mampu menentukan identitas dirinya, apakah identitas itu adalah dirinya yang dimasa lalu sebagai seorang Cina ataukah dirinya yang sekarang sebagai seorang Amerika, merasa tidak memiliki tempat yang cocok dengan dirinya, dan memiliki identitas hibrida antara budaya Cina dan Amerika. Selama proses Jing-Mei Woo mengembangkan identitas hibridanya, ia melewati empat tahapan yaitu: Jing-Mei Woo mengabaikan identitas aslinya sebagai wanita Cina, menolak identitasnya sebagai seorang Cina dengan selalu mengatakan pada ibunya bahwa ia bukanlah seorang Cina maka wajar jika ia tidak bisa mengerti sedikit pun soal budaya ibunya, menganggap bahwa identitas sebenarnya yaitu dengan mengikuti pola pikir seorang Amerika terlepas dari fakta bahwa ia juga memiliki darah seorang Cina dalam tubuhnya, dan akhirnya Jing-Mei Woo menerima darah Cina dalam tubuhnya dan mengakui identitas hibridanya sebagai seorang keturunan Cina-Amerika, yang membuatnya mampu menentukan identitas dirinya yang sebenarnya.

 

Kata Kunci: migrasi, identitas hibrida


Keywords


Migration, Hybrid Identity

Full Text:

PDF

References


Barry, Peter. Beginning Theory. United Kingdom, 2002. Print.

Hales, David. An Introduction To Triangulation. Geneva: UNAIDS Monitoring and Education Division, (2010): 13-17. Web. 19 April 2018.

Helendra. A Postcolonial Analysis of the Main Character in the Novel The Reluctant Fundamentalist by Mohsin Hamid. Jakarta: Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Print.

Hogstrom, V. Antonette. “A Hybrid Without A Home Hybridity In Jean Rhys’s Wide Sargasso Sea.” The 1st Literary Studies Conference, (2009): 1-7. Print.

Kurekova, Lucia. Theories of Migration: Conceptual review and empirical testing in the context of the EU East-West flows. SemanticScholar.org, (2011): 10-11. Web. 12 April 2018.

Olsson, M. “Colonila Legacies – Ambivalence, Mimicry, and Hybridity in Chinua Achebe’s Things Fall Apart and Louise Edrich’s Tracks.” English Studies, (2010): 1-16. Print.

Tan, Amy. The Joy Luck Club. New York: Sandra Di jkstra, 1986. Print.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v2i4.1469

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Andhini Novitasari, Dyah Sunggingwati, Indah Sari Lubis

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License