KOLABORASI ASIMENTRIS ANTARA NEGARA DAN MASYARAKAT ADAT DALAM PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA DI KUTAI BARAT
Abstract
Program perlindungan Warisan Budaya Takbenda (HTN) di Indonesia terus mengungkap asimetri antara negara dan masyarakat adat. Studi ini mengkaji perlindungan HTN di Kutai Barat. Negara diwakili oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Barat, sementara masyarakat Dayak Benuaq mendefinisikan masyarakat adat. Pendekatan etnografi kualitatif digunakan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen. Temuan menunjukkan bahwa kolaborasi pada dasarnya bersifat asimetris. Negara cenderung mendominasi melalui mekanisme administratif yang kaku, dokumentasi, dan kebijakan birokrasi, sementara masyarakat adat berupaya melestarikan warisan mereka melalui praktik-praktik organik. Meskipun negara bergantung pada masyarakat adat untuk melindungi HTN, masyarakat ini seringkali menjadi sasaran eksploitasi budaya dengan dalih perlindungan HTN. Asimetri ini menimbulkan beberapa polemik, termasuk klaim keaslian, persaingan antardaerah, dan terbatasnya partisipasi masyarakat adat dalam perumusan kebijakan. Studi ini menyoroti bahwa masih terdapat ruang yang cukup besar untuk negosiasi dan dialog antara negara dan masyarakat adat. Dinyatakan bahwa penguatan lembaga-lembaga Pribumi, desentralisasi pengambilan keputusan, dan pengakuan otoritas budaya lokal merupakan langkah-langkah penting menuju terciptanya kerangka kerja yang lebih adil dan berkelanjutan untuk menjaga ICH.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Objek Budaya dalam UU Pemajuan Kebudayaan. (2017). https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/ini-10-objek-budaya-dalam-uu-pemajuan-kebudayaan
Aini, A. N., Amilia, F., & Susetyo, A. M. (2024). Exploring Social Critique in the Literary Work of Film : Ali & Ratu Queens through Bourdieu ’ s Sociological Theory. JOLLS: Journal of Language and Literature Studies, 4(4), 847–858. https://doi.org/10.36312/jolls.v4i4.2362
Alivizatou, M. (2022). Intangible Heritage and Participation: Encounters with Safeguarding Practices. Routledge.
Anggraini, N., & Eriwati, Y. (2015). Panduan Pencatatan, Penetapan, dan Pengusulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia (L. D. Ratnawati (Ed.)). Direktorat Jendral Kebudayaan.
Arifin, M. B., Wahyuni, I., & Yudista, R. (2022). Prosesi Ritual Pengobatan Beliatn Sentiu Suku Dayak Benuaq di Desa Bengkuring Kabupaten Kutai Kartanegara. In Bunga Rampai Mosaik Ritus Tradisi Kabupaten Kutai Kartanegara (pp. 177–190). Cipta Media Nusantara.
Arisandi, H. (2015). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-tokoh Sosiologi: Dari Klasik Sampai Modern (A. Nihari (Ed.)). IRCiSoD.
Bourdieu, P. (1979). Distinction: A Social Critique of The Judgement of Taste. Harvard University Press.
Dienaputra, R. D., Machdalena, S., & Kartika, N. (2023). Inventarisasi Potensi Objek Pemajuan Kebudayaan Di Jawa Barat. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 7(3), 2825. https://doi.org/10.31764/jmm.v7i3.14467
Elgindy, A., & Sanchez, M. (2025). Recognising the Misrecognised: Unmasking Symbolic Violence in our Social World and the Role of Translation. Söylem Filoloji Dergisi, 10(1), 434–448. https://doi.org/10.29110/soylemdergi.1601430
Emanuel. (2023). Ritual Beliatn Sentiu Kutai Barat (C. Gunawan (Ed.)). CV Gunawan Lestari.
Fatmawati, N. I. (2020). Pierre Bourdieu Dan Konsep Dasar Kekerasan Simbolik. Madani Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 12(1), 41–60. https://doi.org/10.52166/madani.v12i1.1899
Febriantini, K. D. (2022). Perlindungan Hukum Internasional Terhadap Warisan Budaya Indonesia Yang Di Klaim Oleh Nagara Lain. In Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha (Vol. 10, Issue 3, pp. 206–213). https://doi.org/10.23887/jpku.v10i3.52027
Hidayat, N. (2012). Malaysia Klaim Tujuh Budaya Indonesia 2007 - 2012. Kalbar.Antaranews.Com. https://kalbar.antaranews.com/berita/303704/malaysia-klaim-tujuh-budaya-indonesia-2007-2012#:~:text=%22Melihat sejarah klaim-mengklaim itu,adat istiadat hingga saat ini.
Irawati, E. (2014). Musik dan Ritual Penyembuhan Kelentangan dalam Upacara Beliatn Sentiu Suku Dayak Benuaq. http://digilib.isi.ac.id/2812/
Irawati, E. (2019). Kelentangan dalam Beliatn Sentiu Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. ISI Yogyakarta.
Jayantiari, I. G. A. M. R., & Laksana, I. G. N. D. (2023). Optimalisasi Pemajuan Kebudayaan Melalui Pengaturan Peran Desa Adat Dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali. Jurnal Legislasi Indonesia, 20(4), 59–67. https://doi.org/10.54629/jli.v20i4.1091
Kelly, M., Morin, J., Tarle, L., Newman, C., Bevilacqua, R., Barnett, S., Markey, S., & Lepofsky, D. (2024). Indigenous cultural heritage policies as a pathway for Indigenous sovereignty and the role of local governments : an example with K ’ ómoks First Nation , British Columbia. Frontiers in Environmental Archaeology, 3. https://doi.org/10.3389/fearc.2024.1427458
Pastera, R. J. P. (2024). Unveiling the Veil: Intangible Cultural Heritage and the Filipino College Students. Journal of Ethnic and Cultural Studies, 11(2), 25–41. https://doi.org/10.29333/ejecs/1818
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2024. (2024). https://peraturan.bpk.go.id/Details/304633/permendagri-no-15-tahun-2024
Taha, K., Maani, H., Al Dwakiat, K., & Abu-Tayeh, K. (2023). An Analysis of Bourdieu’s Habitus and Field Theory in Hamid’s The Reluctant Fundamentalist. Theory and Practice in Language Studies, 13(1), 161–167. https://doi.org/10.17507/tpls.1301.18
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017. (2017). chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://pemajuankebudayaan.id/wp-content/uploads/2019/06/UU-Nomor-5-Tahun-2017-tentang-Pemajuan-Kebudayaan.pdf
Vivian, Y. I. (2018). Album Kompilasi sebagai Pembentuk Habitus Musikal bagi Komunitas Jazz Jogja. Jurnal Kajian Seni, 4(2), 179. https://doi.org/10.22146/jksks.46451
Vivian, Y. I. (2021). Tindakan Sosial Masyarakat Dayak Benuaq Pada Ritual Beliatn Sentiu. chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://repository.unmul.ac.id/bitstream/handle/123456789/11913/TINDAKAN SOSIAL MASYARAKAT DAYAK BENUAQ PADA RITUAL BELIATN SENTIU.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Vivian, Y. I. (2022). Habitus Musikal: Perspektif Musikologi dan Sosiologi (D. R. Rizqian (Ed.)). Amerta Media.
Vivian, Y. I., Gunawan, A., & Arrazaq, F. Y. (2022). Mamanda Kutai: Karakteristik Ladon pada Lirik dan Musik Karya Mamanda Panji Berseri. Jurnal Mebang: Kajian Budaya Musik Dan Pendidikan Musik, 2(1), 19–48. https://doi.org/10.30872/mebang.v2i1.22
Vivian, Y. I., Yusriansyah, E., Max, J. I. S. D., D, D., Putra, B. A., Iqbal, M., Kawulusan, F. R., & Andiansyah. (2024). Practices for Safeguarding Intangible Cultural Heritage : Integrating the National Perspectives with the Practices of Indigenous People of Indonesia. ISVS, 11(10), 82–104. https://doi.org/10.61275/ISVSej-2024-11-10-05
Wirawan. (2012). Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial & Perilaku Sosial. Prenadamedia Group.
Wolniak, M., & Houston, S. (2023). A Sociologist in The Field of Social Work: Pierre Bourdieu’s Theory and its Relevance for Social Work Practice. Critical and Radical Social Work, 11(2), 183–198. https://doi.org/10.1332/204986021X16455445960144
Yoon, E. S. (2020). School Choice Research and Politics with Pierre Bourdieu: New Possibilities. Educational Policy, 34(1), 193–210. https://doi.org/10.1177/0895904819881153
DOI: http://dx.doi.org/10.30872/calls.v11i0.22672
Copyright (c) 2025 Yofi Irvan Vivian, Ahmad Mubarok

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Editorial address:
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Address: Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalcalls@fib.unmul.ac.id
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics site is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics indexing by:












