MENYOAL MULTIKULTURALISME KONTEMPORER: POLITIK KERAGAMAN BUDAYA ATAU POLITISASI KERAGAMAN BUDAYA?

Andi Faisal, Irwanto Irwanto

Abstract


Dipenghujung abad ke-20, hampir di berbagai belahan dunia, persoalan keragaman “identitas” atau “pilihan hidup” kembali mengemuka menjadi wacana yang krusial dan politis. Persoalan keragaman budaya yang dahulunya dipinggirkan, kemudian mendapat ruang dan tempat untuk dibicarakan kembali dalam wacana-wacana kontemporer. Perihal keragaman tersebut kini hadir dalam wujud wacana multikulturalisme. Dalam konteks Indonesia, sejak berakhirnya era Orde Baru, wacana multikulturalisme hadir dalam bentuk politik rekognisi atau politik perbedaan. Hak-hak minoritas atau hak-hak kewarganegaraan pascanasional seperti hak ekologis, hak budaya, dan hak identitas asli menjadi bagian dari tuntutan utama dari sebagian masyarakat di tanah air. Artikel ini menganalisis secara kritis wacana multikulturalisme dalam berbagai praktiknya di era (pasca)modern Indonesia, dan meneroka praktik multikulturalisme kontemporer tersebut dalam relasinya terhadap praktik-praktik kuasa pada berbagai konteks bernegara. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, yakni menggunakan beragam sumber kepustakaan yang membahas wacana keragaman di Indo nesia. Hasil pembahasan memperlihatkan bagaimana wacana multikulturalisme dapat menjadi tawaran alternatif atas berbagai cara pandang esensialis dan pergulatan keragaman di Indonesia, namun di sisi lain juga dapat menjadi persoalan krusial dan problematis khususnya dalam pembangunan wacana “keindonesian” di ruang-ruang publik dalam era kebebasan. 



Keywords


Multikulturalisme, Politik Perbedaan, Relasi Kuasa, Politik Kesamaan

Full Text:

PDF

References


Aspinall, E. and Fealy, G. (2003). Local Power and Politics in Indonesia: Desentralisation and Democratisation. Institute of Southeast Asian Studies.

Bissoondath, N. (2002). Selling Illusions: The Myth of Multiculturalism. Penguin

Budianta, M. (2003). Multikulturalisme dan Pendidikan Multikultural: Sebuah Gambaran Umum, Tsaqafah, Vol 1(2), pp. 8

Chaney, D. 2004. The Cultural Turn: Scene Setting Essays on Contemporary Cultural History. Routledge.

Davidson, J., S. et all. (2010). Adat dalam Politik Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia & KITLV-Jakarta

Giddens, A. (2013). Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late Modern Age, Polity Press

Hadiz, V., R. (2005), Dinamika Kuasaan Ekonomi Politik Pasca Suharto. LP3S

Hadiz, V. R. (2016). Islamic Populism in Indonesia and The Middle East. Cambridge

Hall, S. (1990). Cultural Identity and Diaspora. In J. Rutherford (ed), Identity: Community, Culture, Difference (pp. 222-237). Lawrence and Wishart

Hall, S. (2007). Cultural Identity and Diaspora. In D. Braziel and J. Evans (Eds), Theorizing Diaspora (pp. 234-236). Blackwell Publishing.

Henly, D. and Davidson, J. S. (2007). Introduction: Radical Conservatism – the Protean Politics of Adat. In D. Henley and J. S. Davidson (Eds). The Revival of Tradition in Indonesian Politics. London dan New York: Routledge.

Jameson, Fredric. 2014. Postmodernism, or, The Cultural Logic of Late Capitalism.

Lubis, A., Y. (2004). Memahami Cultural Studies dan Multikulturalisme dari Perspektif Pascamodern. Wacana, Vol. 6 (2) (pp. 10-11). Universitas Indonesia

Moleong, L., J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). PT. Remaja Rosdakarya

Nasution, I. and Agustinus, R. (2006). Pengantar. In I. Nasution and R. Agustinus (eds), Restorasi Pancasila: Mendamaikan Politik Identitas dan Modernitas (pp. xxii). Brighten Institute

Nordholt, S., H and van Klinken, G. 2007. Politik Lokal di Indonesia. Yayasan Obor

Parekh, B. 1997. National Culture and Multiculturalism. In K. Thompson (ed), Media and Cultural Regulation (pp.165-169). Sage Publications and The Open University.

Parekh, B. 2000. Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. Palgrave

Robet, R. (2010). Manusia Politik: Subjek Radikal dan Politik Emansipasi di Era Kapitalisme Global menurut Slavoj Zizek. Marjin Kiri

Sharpe, M. and & Boucher, G. (2010. Zizek and Politics: A Critical Introduction. Edinburgh University Press

Spivak, G. C., (1998). Can the Subaltern Speak. In C. Nelson & L. Grossberg (eds), Marxism and The Interpretation of Culture. Macmillan Education

Supeli, K. (2013). Kebudayaan dan Kegagapan Kita. In M. Andan and M. Suryawijaya (eds), Imajinasi Kebudayaan: Kompilasi Pidato Kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta 1998-2013. Perhimpunan Koalisi Seni Indonesia

Tyson, L. (2006). Critical Theory Today. Routledge.

Woodward, K. (1997). Introduction. In K. Woodward (ed), Identity & Difference. Sage & Open University

Zizek, S. (2006). Multiculturalism, or, the Cultural Logics of Multinational Capitalism. In R. Butler and S. Stephens (eds). The Universal Exception (pp. 151-183). Continuum

Zizek, S. (2003). Foreword. In P. Hallward. Badiou: A Subject to Truth (pp. xi). University of Minnesota Press




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/calls.v0i0.13140

Copyright (c) 2023 Andi Faisal, Irwanto Irwanto

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Address: Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalcalls@fib.unmul.ac.id
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS

 

Creative Commons License  
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics site is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics indexing by:

Sinta Crossref Garuda Google Scholar Neliti Base Dimensions Portal ISSN DOAJ