DINAMIKA SOSIAL BUDAYA DALAM PERKEMBANGAN KULINER NASI KUNING DI SAMARINDA

Aris Setyoko, M.Sn., Ririn Setyowati, Sindy Alicia Gunawan

Abstract


Dikenal sebagai kota perniagaan dan daerah penghasil batu bara, Samarinda merupakan tempat bertemunya banyak etnis dan kelompok masyarakat Indonesia. Hal ini menjadikan Samarinda kaya akan produk budaya yang salah satunya adalah makanan. Salah satu makanan yang menjadi ikon pariwisata di Samarinda adalah nasi kuning. Berangkat dari latar belakang Samarinda sebagai wadah bertemunya banyak etnis, perkembangan kuliner nasi kuning ini menjadi menarik untuk diteliti terutama mengenai kaitannya dengan dinamika  sosial budaya Samarinda. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dinamika sosial budaya dalam perkembangan kuliner nasi kuning di Samarinda. Data yang kami gunakan dikumpulkan dengan metode purposive sampling yang melibatkan wawancara lapangan dan rekam catat. Setelah itu, temuan akan diinterpretasikan dan dihubungkan dengan konteks budaya setempat menggunakan kerangka konsep dinamika sosial budaya oleh Koentjaraningrat (1990). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nasi kuning Samarinda telah mengalami modifikasi budaya yang mencerminkan akulturasi budaya dan adaptasi kuliner kearifan lokal. Selain itu, perkembangan kuliner nasi kuning di Samarinda menunjukkan adanya pergeseran persepsi dan perilaku masyarakat terkait multikulturalisme.



Keywords


dinamika sosial budaya; kuliner; multikulturalisme; Samarinda

Full Text:

PDF

References


Abdullah, I. 2015. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Adi, B. K. 2008. Rethinking Multiculturalism: Keberagaman Budaya dan teori Politik (terjemahan). Yogyakarta: PT. kanisius.

Ardana, I. K., dkk. 2011. Masyarakat Multikultural Bali: Tinjauan Sejarah, Migrasi, dan Integrasi.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Levinson, S. C. 1983. Pragmatics. Australia: Cambridge University Press.

Mulyana, D. & Rakhmat, J. 2006. Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nala, I. W., & Indriani, N. (2020). Typical Culinary as Brand Image of Samarinda. Global Research on Tourism Development and Advancement (Vol. 2, No. 2), 82-95.

Nuraeni, H. G & Alfan, M. 2013. Studi Budaya di Indonesia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ranjabar, J. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. CV. Alfabeta.

Windayanto, R. N., & Kesuma, T. M. (2023). Nama-Nama Kafe di Malang Raya: Bentuk, Makna, dan Refleksi Sosiokultural. Linguistik Indonesia, 1-20.

Yayuk, R. (2021). Keragaman Nama Kuliner Banjar Berdasarkan Geografi Lokal. Undas (Vol. 17, No. 1), 75-94.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/calls.v0i0.13137

Copyright (c) 2023 Aris Setyoko, M.Sn., Ririn Setyowati, Sindy Alicia Gunawan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Address: Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalcalls@fib.unmul.ac.id
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/CALLS

 

Creative Commons License  
CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics site is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License


CaLLs: Journal of Culture, Arts, Literature, and Linguistics indexing by:

Sinta Crossref Garuda Google Scholar Neliti Base Dimensions Portal ISSN DOAJ