Keterbukaan Diri Dengan Kepuasan Pernikahan Pada Pasangan Pernikahan Jarak Jauh

Octia Choraima Manullang

Abstract


Pernikahan dan  kehidupan berkeluarga penting bagi setiap manusia karena dari berkeluarga, seseorang dapat membentuk dirinya dan tentunya setiap pasangan menginginkan pernikahan yang sukses dan sekali seumur hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterbukaan diri dengan kepuasan pernikahan pada pasangan pernikahan jarak jauh di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah 100 orang yang menjalani pernikahan jarak jauh di Kalimantan Timur yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala keterbukaan diri dengan kepuasan pernikahan. Skala tersebut disusun dengan skala model likert dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 23.0 for windows. Hasil penelitian ini menggunakan analisis korelasi pearson product moment menujukkan nilai sebesar r hitung = 0.726 > r tabel = 0.197, dan p = 0.000, nilai 0.726 merupakan nilai r hitung > r tabel, dimana angka ini menunjukkan korelasi atau hubungan yang kuat antara keterbukaan diri dengan kepuasan pernikahan adalah hubungan yang positif.

 

Marriage and family life are important for human being, because from a family, people can esthablish themselves and every couple certainly wants a successful marriage once in a lifetime. This research is aimed to test correlation between self disclosure with marital satisfaction of long distance marriage couples at East Borneo. This research used quantitative approach. The subjects of this research were 100 married people experiencing long distance marriage who were selected using purposive sampling technique. The measuring instruments of this research used self disclosure and marital satisfaction scales. Those scales arranged with likert model scale by the program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 23.0 for windows. The Result of this exploration utilizing pearson item second connection investigation shows the worth of r check = 0.726 > r table = 0.197, and p = 0.000, the 0.726 is the worth of r tally > r table, which yhis figure demonstrates a solid relationship between's self revelation with conjugal fulfillment. The connection between's self divulgence with conjugal fulfillment is a positive relationship.


Keywords


Keterbukaan diri; Kepuasan Pernikahan

Full Text:

PDF

References


Abbas, M. (2019). Pengaruh penyesuaian diri terhadap kepuasan pernikahan pada individu yang menikah melalui proses ta’aruf. Cognicia, 7(1), 112-120.

Agustian, H. (2013). Gambaran kehidupan pasangan yang menikah di usia muda di kabupaten dharmasraya. Spektrum PLS, 1(1), 205-217.

Ananda, R. (2017). Kepuasan pernikahan pada suami/istri dengan hubungan jarak jauh (long distance relationship). Disertasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Baron., & Byrne. (2005). Psikologi sosial jilid 2 edisi indonesia. Jakarta : Erlangga.

Billeter, C. B. (2002). An exploration of eight dimensions of self disclosure with relationship satisfaction. Thesis. Virginia : Faculty of the Virginia Polytechnic Institute and State University.

Degenova., & Kay. M. (2005) Intemate relationships, marriage and families. New York : Mc Graw-Hill Companies.

Devito, Joseph A. (2012). Komunikasi antar manusia. Pamulang-Tangerang Selatan: Karisma Publishing Group.

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga

Gainau, M. B. (2009). Keterbukaan diri (self disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal Ilmiah Widya Warta, 33(1), 95-112.

Harahap, N.F., & Purba, A. W. D. (2019). Hubungan keterbukaan diri (self disclosure) dengan kepuasan pernikahan pada istri di kelurahan mangga medan. Jurnal Diversita, 5(1), 43-50.

Jernecke, A. M. & South, S. C. (2013). Attachement orientations as mediators in the intergenerational transmission of marital satisfaction. Journal of Family Psychology, 27 (4), 550-559.

Jiminez, M. F. (2010). The regulation of psychological distance in long distance relationships. Dissertation. Zur Erlangung des akademischen Grades doctor rerum naturalium im Fach Psychologie.

Kusumowardhani, R. P. A. (2012). Gambaran kepuasan perkawinan pada istri bekerja. Proyeksi, 6(1), 1-15.

Lestari, S. (2012). Psikologi keluarga – penanaman nilai & penanganan konflik dalam keluarga. Edisi Pertama. Jakarta: Prenadamedia Group.

Meizera, D.E.P & Basti, B. (2011). Konflik perkawinan dan model penyelesaian konflik pada pasangan suami istri. Jurnal Psikologi, 2(1). 42-51.

Papalia, D. E., S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development: perkembangan manusia (ed.10). Jakarta: Salemba Humanika.

Pistole, M. C. (2010). Long distance romantic couples: an attachment theoretical perspective. Journal of Marital and Family Therapy, 36, 115-125.

Puspitawati, H. (2010). Analisis structural equation modelling tentang relasi gender, tingkat stres, dan kualitas perkawinan pada keluarga penerima program keluarga harapan (PKH). Jurnal Studi Gender & Anak, 5(2), 328-345.

Qomariyah, N. (2015). Gambaran pernikahan jarak jauh (long distance marriage), Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Rifayanti, R., & Diana, D. (2019). Pengaruh gaya resolusi konflik dan penyesuaian perkawinan dengan kebahagiaan pada pasangan suami istri yang menjalani hubungan jarak jauh. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 8(1), 37-45.

Rini, Q, K., & Retraningsih, R. (2008). Keterbukaan diri dan kepuasan perkawinan pada pria dewasa awal. Jurnal Psikologi. 1(2). 152-157.

Sadarjoen, S. S. (2005). Konflik marital; pemahaman konspetual, aktual dan alternatif solusinya. Bandung: PT. Refika Aditama.

Sanderson, K, M. (2002). Intimacy goals and strategies of conflict resolution in dating relationships: a meditational analysis. Journal of social and personal relationships, 19(3), 317-337.

Santrock, J. W. (2009). Perkembangan masa hidup edisi ketigabelas jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Seamon, C. M. (2003). Self esteem, sex differences, and self disclosure: a study of closeness of relationships. Osprey Journal of Ideas and Inquiry, all volumes, 153-167.

Setiati, E. (2006). Sexual happiness in marriage, kebahagiaan seksual didalam perkawinan. Yogyakarta: PT Santusa.

Subrata, P. (2015). Hubungan antara penyesuaian pernikahan dengan kepuasan pernikahan pada suami istri beda agama. Skripsi. Universitas Mercubuana. Jakarta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Utomo, G. B., & Martiarini, N. (2010). Hubungan antar rasa bersalah (guilty feeling) dengan pengungkapan diri (self disclosure) pada pelacur di pakarnita “wanita utama” Surakarta. Jurnal Psikohumanika, 3(2).

Walgito, Bimo. (2018). Bimbingan dan konseling perkawinan. Yogyakarta: Andi Offset.

Wardhani, N. A. K. (2012). Self disclosure dan kepuasan perkawinan pada usia dewasa awal perkawinan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 1 (1), 1-9.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikoborneo.v9i3.6507

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Indexing by :

         

 

________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 ________________________________________

PSIKOBORNEO: Jurnal Ilmiah Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikoborneo@gmail.com / psikoborneo@fisip.unmul.ac.id