KANDUNGAN NUTRIEN DI PERAIRAN TANJUNG JUMLAI PENAJAM PASER UTARA KALIMANTAN TIMUR

Novia Eka Pratiwi, Ristiana Eryati, Ghitarina Ghitarina

Abstract


Industrial activities, fisheries, tourism, household waste and river flow Sesumpu which directly flows to Tanjung Jumlai waters have a large role in determining nutrient content. This study aims to determine the nutrient level of Tanjung Jumlai waters Penajam Paser Utara Sea. The study was conducted in March 2018 at 5 sampling  stations. The main parameters measured were nitrite, nitrate, ammoniac, phosphate and sulfate. Supporting parameters temperature, TSS, brightness, current, pH, H2S, salinity, DO, BOD5, CO2, phenol, oil and fat. Water quality analysis in the Water Quality Laboratory UNMUL. The results showed that nitrate concentrasions ranged from 0.35 - 0.72 mg/L, nitrite between 0.02-0.05 mg/L, ammonia between 0.09-0.18 mg/L, phosphate 0.02 - 0.03 mg/L, and sulfate between 10.0-275.8 mg/L. The measurement results of supporting parameters temperature 29.0-31.0 °C, TSS 21.0-52.0 mg/L, brightness 0.5-7.5 meters, current 0.02-0.52 m/s, pH 7.1-8.4, H2S 0.15-0.39 mg/L, salinity 19.0 -30.0 ppt, DO 4.1-7.0 mg/L, BOD5 0.3-0.9 mg/L, CO2 0.0-79.9 mg/L, phenol <0.001 mg/L, oil and fat <0.001 mg/L. Nutrient is higher at low tide than at high tide. The waters of Tanjung Jumlai is categorized waters as high fertility area.


Keywords


Nutrient, Tanjung Jumlai Waters, Water Quality

Full Text:

XML PDF

References


Andreozzi, R., Caprio, V., Insola, A., Maritta, R., Sanchirico, R., 2000, Advanced oxidation processes for the treatment of mineral oil-contaminated wastewater, Water Resource 34, No.2, 620-628.

Andayani, S. 2005. Manajemen Kualiatas Air Untuk Budidaya Perairan. Universitas Brawijaya: Malang.

Atlas, R.M., Bartha, R., 1992, Hydrocarbon biodegradation and oil spell bioremediation, Advances in Microbial Ecology 12, 287-338.

Baron, C., Middelburg, J.J., & Duarte, C.M. 2006. Phytoplankton Trapped within Seagrass (Posidonia oceanica) Sediments are a Nitrogen Source: An In Situ Isotope Labeling Experiment. Limnol. Oceanog.51(4): 1648-1653.

Boyd, C.E. 1981. Water Quality in Warm Water Fish Ponds.Auburn University.Agricultural Experiments Station. Alabama. Hal. 66 –85.

Dahuri, R. 2000. Pembangunan Sumberdaya Kelautan Untuk Kesejahteraan Rakyat. Lembaga Informasi dan Studi Pembangunan Indonesia (LISPI) : Jakarta. 165 Hal.

Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S. P., Sitepu, M. J., 2001, Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu, Jakarta : Pradnya Paramita.

Dermawan, Wibisono. 2005. Metode Penelitian dan Analisis Data. Jakarta: Selembang Medika.

Effendi, H. 2000. Telaah Kualitas Air, IPB, Bogor. 258 hlm.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisitus . Yogyakarta. Environmental Health Criteria 168 : Pentaclorophenol, WHO.

Ginting, Ir. Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri, Cetakan pertama. Bandung: Yrama Widya. Hal 37-200.

Hartati, R., Ali Djunaedi, Hariyadi dan Mujiyanto. 2012. Struktur Komunitas Padang Lamun diPerairan Pulau Kumbang Kepulauan Karimunjawa. Ilmu Kelautan 17 (4): 217 –225.

International Programme on Chemical Safety(IPCS), 1995,Environmental Health Criteria168: Pentaclorophenol, WHO

Mandasari, A. R dan Musdalifah. 2014. Hubungan Kondisi Padang Lamun Dengan Sampah Laut di Pulau Barranglompo. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makassar.

Minggawati, I. dan Saptono. 2012. Parameter Kualitas Air untuk Budidaya Ikan Patin (Pangasius pangasius) di Karamba Sungai Kahayan, Kota Palangkaraya. Jurnal Ilmu Hewani Tropika Vol. 1. No 1. Juni 2012

Nybakken, J.W. 1992. Biologi LautSuatu Pendekatan Ekologis (diterjemahkan oleh M. Eidman,Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.459 hlm.

Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. Cetakan Ketiga. Penerbit Djambatan, Jakarta: 367 hal.

Raniansyah. 2010. Studi Kualitas Air di Sungai Mahakam Melak, Kota Bangun, dan Tenggarong. Skripsi. Universitas Mulawarman. Samarinda.

Silitonga, M. 2005. Pembandingan biomassa Antara Akar, Daun, dan Rhizoma Lamun Pada Substrat Pasir dan Lumpur di Perairan Bontang Kuala Kota Bontang. Skripsi. Universitas Mulawarman Samarinda.

Suwarningsih, E. 2012. Distribusi Kandungan Nitrat dan Fosfat Pada Permukaan Perairan (Sea Surface Water) Di Teluk Pangempang Muara Badak. Skripsi. Universitas Mulawarman. Samarinda.

Wardoyo, S.T.H., 1981. Kriteria Kualitas Air Untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. Training Analisis Dampak Lingkungan. PPHL-PSL dan InstitutPertanian Bogor, Bogor. 410 hlm.

Wardoyo STH. 1982. Kriteria Kualitas Air untuk Keperluan Pertanian dan Perikanan. Prosiding: Training Analisis Dampak Lingkungan, PPLH-UNDP-PSL.

Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Grasindo. Jakarta: 224 hal.

Yudo, S. 2010. “Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung Di Wilayah DKI Jakarta Di Tinjau Dari Parameter Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen, dan Bakteri Coli”. Jurnal Akuakultur Indonesia, 6. 34-42.

Yuningsih. 2005. Pengaruh Cemaran Beberapa Senyawa Toksik dalam Air Minum terhadap Ternak. Wartazoa 15(2).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Aquarine



Jurnal Aquarine (JAQ) / ISSN : 2085-9449
Organized by - Mulawarman University
Email : jurnal.aquarine@gmail.com

Creative Commons License
Jurnal Aquarine (JAQ)is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.