Inventarisasi Cadangan Biji Gulma pada Lahan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara

Alexander Mirza

Abstract


Cadangan benih gulma di tanah merupakan faktor penting untuk menentukan populasi, keanekaragaman, dan keanekaragaman cadangan benih gulma pada lahan tertentu yang dihasilkan oleh gulma sebelumnya dan juga dapat menjadi penentu metode pengendapan gulma di masa depan. Penelitian terkait untuk mengetahui cadangan benih gulma yang ditemukan di lahan perkebunan dan untuk mengetahui spesies gulma mana yang paling dominan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2019 di Desa Sumber Sari, Kabupaten Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan membandingkan hasil analisis vegetasi dan perkecambahan cadangan biji gulma, kemudian melakukan identifikasi menggunakan buku kunci identifikasi gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 16 spesies gulma yang dikembangkan: Cyperus rotundus (L), Centotheace lappaceae (L), Ludwigia pruviana (L), Borreria latifolia (A), Eleusine indica (L), Asystasia gangetica (L), Piper aduncum (L), Cleome rutidosperma (DC), Boreria repens (DC), Sphenoclea zeylanica (L) G), Peperomia pellucida (L), Melastoma malabatricum (L), Ludwigia palustris (L), Phyllantus urinaria (L), Cyperus kyllingia (E)) dan Echinocloa colonum (L). Cadangan benih gulma dominan pada kedalaman 0-10 cm adalah Echinocloa colonum (L), pada kedalaman 11-21 cm cadangan benih gulma dominan adalah Eleusine indica (L), dan pada kedalaman 21-30 cm pasokan benih gulma dominan adalah Echinocloa colonum (L).

Keywords


Cadangan benih gulma, inventaris, tanaman kelapa sawit

Full Text:

PDF

References


De Gusman,C.C dan J.S Siemonsma.1999.Plant Resources Of South East AsianNO 13: SPICES. PROSEA.400p.

Djauhariya, E., dan Hernani. 2004. Gulma Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya.Jakarta.

Breeden, G. 2010. Goosegrass (Eleusine indica). Turfgrass Weed Science at The University of Tennessee, Tennessee.

Espinar, J.L., K.Thompson,L., and V. GarcĂ­a. 2005. Timing of seed dispersal generates a bimodal seed bank depth distribution. Amer. J. Bot. 92 : 1759- 1763.

Mangkoediharjo,S dan Samudro, G. 2010. Fitoteknologi Terapan. Graha ILMU. Yogyakarta.

Manzano, P., and J. E. Malo. 2007. Extreme long-distance seed dispersal via sheep. Front. Ecol. Environ.4:244-248.

Moenandir, J. 2006 Ilmu Gulma. Universitas Brawijaya Pers. Malang.

Mubarokah,N.2015.Inventarisai Cadangan Biji Gulma pada Lahan Sawah di Desa Bukit Raya Desa Karang Tunggal dan Desa Karang Rejo Kecamatan Tenggarong Sebrang. Skripsi.UNMUL.Samarinda.

Mugnisiah, W.1994.Tanaman Gulma.Rajawali:Pers.Jakata.

Sastroutomo, S. 1990. Ekologi Gulma. (ID): Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Setyamidjaja, D. 2006. Seni Budi Daya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta.

Sinuraya, S,M. 2007. Gulma tanaman. Fakultas pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sundaru, M.Syam dan M. Bakar. 1976.Beberapa Jenis gulma Padi Sawah. Lembaga Pusat Penelitian Pertanian Bogor,Buletin Teknik No 1.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Triharso. 1994. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Gajah Mada University Press. Yogyakata.

Tsuyuzaki, S., M. Goto. 2001. Persistence of Seed Bank Under Thick Volcanic Deposits Twenty Years After Eruptions of Mount Usu, Hokkaido Island, Japan.Amer. J. Bot. 88: 1813-1817.

Zadar, N, I. 2012. Botani Tumbuhan ( Famili Piperaceae ). Sulawesi.




DOI: http://dx.doi.org/10.35941/jatl.2.2.2020.2812.118-129

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab