KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN LATERIT SEBAGAI AGREGAT KASAR DAN PASIR MAHAKAM SEBAGAI AGREGAT HALUS

Ridwan Effendi, Budi Haryanto, Fachriza Noor Abdi

Abstract


Beton merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan dalam konstruksi pembangunan gedung dan perkerasan jalan. Agregat kasar dan agregat halus merupakan 2 komponen yang utama sebagai bahan penyusun beton. Sebagai agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini yaitu laterit  serta pasir mahakam yang digunakan sebagai sebagian agregat halus, dengan memanfaatkan laterit yang telah dihancurkan menggunakan stone crusher sebagai material penyusun beton (agregat kasar dan agregat halus) dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kuat tekan beton maksimal, mengetahui nilai kuat tekan karakteristik beton, mengetahui proporsi campuran, mengetahui manfaat yang dapat dipergunakan pada campuran beton, mengetahui pola retak pada pengujian kuat tekan beton.

 

Penelitian ini dimulai dengan pengujian terhadap masing-masing bahan penyusun dan membuat rancangan adukan beton berdasarkan metode SNI 03-2834-2000. Mutu beton yang direncanakan 20 Mpa, selanjutnya adalah pembuatan benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 150 mm x 300 mm sebanyak 25 benda uji dimana untuk setiap sebanyak 5 benda uji. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah beton berumur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari dievaluasi berdasarkan SNI 03-1974-1990..

 

Komposisi material campuran adalah (pasir 28%; laterit 1/2 52%; laterit 2/3 20%). Nilai kuat tekan adalah sebesar 20,05 MPa pada umur 28 hari. Nilai kuat tekan karakteristik (f’ck) beton laterit adalah 18,21 MPa Proporsi campuran material beton laterit untuk 1 m3 adalah maka material yang dibutuhkan semen 352,4 Kg; air 178,35 Kg/ltr; pasir mahakam 502,2 Kg; laterit 1/2 892,98 Kg; laterit 2/3 344,72 Kg dan perbandingan adukan beton adalah semen: air: laterit 1/2: laterit 2/3 = 1: 1,42: 2,53: 0,98. Beton laterit dapat dipergunakan untuk membuat beton bertulang seperti pelat lantai dasar, gorong-gorong beton bertulang, bangunan bawah jembatan dan struktur beton tanpa tulangan seperti beton siklop, trotoar dan pasangan batu kosong yang diisi adukan pasangan batu, Hasil pengujian benda uji silinder menunjukkan pola retak yang dominan terjadi adalah shear dan cone and shear

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30872/ts.v4i1.4928

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Teknologi Sipil