PENGARUH LINGKUNGAN PENGENDAPAN TERHADAP KUALITAS BATUBARA DI PT. KITADIN DESA EMBALUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISA ELEKTROFASIES

Samsidar Sutan, Endy Mukhlis Syuhada, Mochamad Teguh

Abstract


Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Cekungan Kutai. pada wilayah ini banyak di temukan Sumber Alam yang sangat berpotensi menjadi sumber pendapatan daerah dan negara. Sebagai salah satu resevoir potensial pada Cekungan Kutai, Formasi Balikpapan menjadi salah satu objek penelitian yang menarik, bila dilihat dari keilmuan geologi banyak hal yang dapat di pelajari dari Formasi Balikpapan ini seperti Lingkungan Pengendapan sehingga banyak di jumpai lapisan-lapisan batubara di dalammya. Komposisi hasil pemerian deskripsi terdiri dari; litik 40%, kalsit 14%, feldspar 8%, kwarsa 15%, opak 1% dan lumpur karbonat 22%. Berdasarkan sayatan tipis batuan sedimen memiliki warna kekuningan sampai dengan abu-abu, tekstur klastik dengan ukuran butir 0.2mm-0.6mm. Memiliki bentuk butir menyudut tanggung sampai membulat tanggung. Berdasarkan hasil deskripsi analisa batuan secara petrografi dimana komposisi penyusun yaitu; fosil 2%, kalsit 15%, kwarsa 14%, opak 1%, lempung ±30%, lumpur karbonat ±18%, gelas ±20%. Sehingga berdasarkan nama megaskopis Calcareous tuffaceous claystone atau Mudstone/Silstone berdasrkan Gilbert (1954) dan Marly claystone berdasarkan Pettijohn (1975). Hasil dari sayatan tipis batuan sedimen ini menunjukkan, warna putih kecoklatan, tekstur klastik, ukuran butir 0.05mm-0.3mm. Bentuk butir menyudut tanggung sampai membulat tanggung yang jika dilihat dari hasil log menunjukkan adanya persamaa distribusi butiran dari menyudut tanggung sampai dengan membulat tanggung berada pada posisi cenderung lower delta plain juga merupakan diantara area influenced by fresh water dan marine to brackish water. Hanya saja kehadiran fosil 2% sulit untuk mendeksi apakah fosil tersebut merupakan produk darat atau laut, karena mengalami replacement oleh mineral kalsit. Sehingga faktor penentu adalah ukuran butir dan kehadiran lumpur karbonat.


Keywords


Elektrofasies, Geophysical log,

Full Text:

1-11 PDF

References


Allen, R.G., Pereira, S.L., Raes, D., Smith, M., 1998, Crop Evapotranspiration Guidelines for Computing Crop Water Requirements, Irrigation and drainage paper 56, Rome.

Bigelow, E.L. 1992. Introduction to Wireline Log Analysis. Houston, Texas: Western Atlas International.

Diessel C.F.K., 1992, Coal Bearing Depositional Systems, Springer-Verlag, Berlin Heidelberg.

Horne, J.C. 1978. Depositional Models in Coal Exploration and Mine Planning in Appalachian Region. Texas: AAPG Convention SEPM, Houston.

Loke,M.H.1999. Elektrical Imaging Survey for Enviromental and Enggineering Studies. personales.upv.es/jpadin/lokenote.pdf

Pettijohn, F.J., 1975, Sedimentary Rocks, Third Edition, Franchis Pettijohn, Printed in USA, 7,18 p.

Russell, W.L. 1944. The total gamma ray activity of sedimentary rocks as indicated by Geiger counter determinations. Geophysics 9(2): 180-216.

Walker, R.G., James, N.P., 1992, Facies Models Response To Sea Level Change: Geological Association of Canada, 1, 409p.

Williams, H., F.J. Turner, C.M. Gilbert, 1954, Petrography, An Introduction to The Study of Rock in Thin Sections, W.H. Freeman and Company, New York, U.S.A.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v7i2.2953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.